Teori Nyeri Sifat Nyeri Jenis-jenis Nyeri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri Menurut Assosiasi Internasional yang khusus mempelajari tentang nyeri The International Associational for the Study of Pain IASP mendefinisikan nyeri sebagai suatu yang tidak menyenangkan bersifat subjektif dan berhubungan dengan panca indra, serta suatu pengalaman emosional yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan baik aktual maupun potensial yang di gambarkan sebagai suatu yang dapat menyebabkan nyeri secara psikologis Perry dan Potter, 2010. Menurut Maryunani 2010 nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, sehingga menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri tersebut. Menurut Reeder dkk 2011 nyeri adalah pengalaman pribadi, subjektif, berbeda antara satu orang dengan orang lain dan dapat juga berbeda pada orang yang sama diwaktu berbeda.

2.1.2 Teori Nyeri

Menurut Maryunani 2010 terdapat teori yang menjelaskan tentang nyeri yaitu Gate Kontrol Theory, salah satu teori nyeri yang paling dapat diterima dan dipercaya, teori nyeri ini diajukan oleh Melzak dan Wall pada tahun 1965. Dasar Universitas Sumatera Utara pemikiran pertama Gate Kontrol Theory adalah bahwa keberadaan dan intensitas pengalaman nyeri tergantung pada transmisi tertentu pada impuls-impuls syaraf. Kedua, mekanisme gatepintu sepanjang sistem syaraf mengontrolmengendalikan transmisi nyeri. Akhirnya, jika gate terbuka, impuls yang menyebabkan sensasi nyeri dapat mencapai tingkat kesadaran. Jika gate tertutup, impuls tidak mencapai tingkat kesadaran dan sensari nyeri tidak dialami.

2.1.3 Sifat Nyeri

Menurut Perry dan Potter 2006 dalam penelitian Arfina 2012 Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulasi tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan bersifat individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan mental. Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri, apabila seseorang yang mengalami nyeri maka perilakunya akan berubah, misalnya seseorang yang kakinya mengalami dislokatio menghindari aktifitas mengangkat barang yang memberi beban penuh pada kakinya untuk mencegah cidera lebih lanjut. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang pertimbangan utama pada saat pengkajian nyeri.

2.1.4 Jenis-jenis Nyeri

Nyeri dikategorikan dengan durasi atau lamanya akut atau kronis atau dengan kondisi patologis. Nyeri akutsementara bersifat melindungi, memiliki penyebab yang dapat diindentifikasi, berdurasi pendek dan memiliki sedikit kerusakan jaringan serta respon emosional, pada akhirnya nyeri akut akan ditangani Universitas Sumatera Utara dengan atau tanpa pengobatan setelah jaringan yang rusak sembuh. Hal ini di sebabkan karena nyeri akut dapat diprediksi waktu penyembuhannya dan penyebabnya dapat diidentifikasi, hal ini akan membuat tim medis merasa termotivasi untuk segera menangani nyeri tersebut. Nyeri kronis berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, tidak selalu memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi dan dapat memicu penderitaan yang teramat sangat bagi seseorang. Seseorang dengan nyeri kronis terkadang tidak menunjukkan gejala yang jelas dan tidak bisa beradaptasi terhadap nyeri, dengan kata lain orang tersebut terlihat lebih menderita seiring dengan waktu dapat menyebabkan kelelahan secara fisik dan mental. Gejala-gejala yang berhubungan dengan nyeri kronis mencakup kelelahan, sukar tidur, anoreksia, penurunan berat badan, apatis, merasa putus asa dan marah Perry dan Potter, 2010 Menurut Price dan Wilson 2005 dalam Judha dkk 2012, nyeri berdasarkan lokasi atau sumbernya yaitu : a. Nyeri Somatik Superfisial Kulit Nyeri kulit berasal dari struktur-struktur superficial kulit dan jaringan subkutis. Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat berupa rangsang mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Apabila kulit yang hanya terlibat, nyeri sering dirasakan sebagai penyengat, tajam, meringis atau seperti terbakar, tetapi apabila pembuluh darah ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut. Universitas Sumatera Utara b. Nyeri Somatik Dalam Nyeri somatik dalam mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentum, tulang, sendi dan arteri. Struktur-struktur ini memiliki lebih sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri kulit dan cenderung menyebar ke daerah sekitarnya. c. Nyeri Visera Nyeri visera mengacu kepada nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh. Reseptor nyeri visera lebih jarang dibandingkan dengan reseptor nyeri somatik dan terletak di dinding otot polos organ-organ berongga. mekanisme utama yang menimbulkan nyeri visera adalah peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul organ, iskemia dan peradangan. d. Nyeri Alih Nyeri alih didefenisikan sebagai nyeri berasal dari kata salah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan terletak di daerah lain. Nyeri visera sering dialihkan ke daerah kulit yang dipersyarafi oleh segmen medulla spinalis yang sama dengan viksus yang nyeri tersebut berasal dari masa mudigah, tidak hanya ditempat organ tersebut berada pada masa dewasa. e. Nyeri Neuropati Sistem syaraf secara normal menyalurkan rangsangan yang merugikan dari sistem saraf tepi ke sistem saraf pusat yang menimbulkan perasaan nyeri. Dengan demikian lesi di sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara gangguan atau hilangnya sensasi nyeri. Nyeri neuropatik sering memiliki kualitas seperti terbakar, perih atau seperti tersengat listrik. Dengan demikian nyeri sering bertambah parah oleh stress emosi atau fisik dingin, kelelahan dan mereda oleh relaksasi.

2.2 Nyeri Persalinan

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 11

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 6

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

0 0 5

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 13

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19