Defenisi Musik Manfaat Musik

fasilitas musik ini menunjukkan penurunan denyut jantung, tingkat respirasi dan kebutuhan oksigen. Musik juga dapat menimbulkan efek neuroendokrin yang berguna bagi pasien. Musik bisa meningkatkan suatu respons seperti endorphin yang dapat memengaruhi suasana hati, sehingga mampu menurunkan kecemasan, dalam hal ini menurut para ahli musik mengalihkan pasien dari rasa nyeri, memecah siklus kecemasan dan ketakutan yang meningkatkan reaksi nyeri, serta memindahkan perhatian pada sensasi yang menyenangkan Aizid, 2011

2.3.1 Defenisi Musik

Musik sesungguhnya sudah dikenal sejak puluhan abad silam, jauh sebelum peradaban manusia terbentuk. Pada dasarnya musik adalah bunyi dan segala sesuatu yang dapat menimbulkan bunyi, inilah yang melatarbelakangi musik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, karena mempunyai daya terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, musik adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal atau menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan Aizid, 2011 Menurut Maryunani dan Sukaryati 2011 bahwa terapi musik merupakan suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagunyanyi secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu hamil dan ibu bersalin, terapi musik adalah bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistematis, terkontrol dan terarah dalam menyembuhkan, merehabilitasi, mendidik dan melatih anak – anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental ataupun emosional. Universitas Sumatera Utara Menurut Campbell 2001 dalam penelitian Saputra 2011 mendefinisikan musik sebagai bahasa yang mengandung unsur universal, bahasa yang melintasi batas usia, jenis kelamin, ras, agama, dan kebangsaan. Musik muncul di semua tingkat pendapatan, kelas sosial dan pendidikan. Musik berbicara kepada setiap orang dan kepada setiap spesies. Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”. Kata “terapi” berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks masalah fisik dan mental. Kata “musik” dan terapi musik digunakan untuk menjelaskan media yang digunakan secara khusus dalam rangkaian terapi. Menurut Djohan 2006 dalam penelitian Dewi 2009 mendefinisikan terapi musik sebagai sebuah aktifitas terapeutik yang menggunakan musik sebagai media untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi.

2.3.2 Manfaat Musik

Menurut Pusat Terapi Musik dan Gelombang Otak Indonesia mengatakan bahwa manfat musik adalah : 1. Relaksasi Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi istirahat yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan Universitas Sumatera Utara mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran. 2. Meningkatkan Kecerdasan Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas, karena otak anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif, jika seorang ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan.. 3. Meningkatkan Motivasi Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang. 4. Pengembangan Diri Universitas Sumatera Utara Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan diri seseorang. karena musik yang didengarkan menentukan kualitas pribadi, orang yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai dengan perasaannya.

5. Meningkatkan Kemampuan Mengingat

Terapi musik dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan kehilangan ingatan. 6. Kesehatan Jiwa Terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental atau gangguan psikologis. 7. Mengurangi Rasa Sakit Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik, frustasi dan marah dapat menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks Universitas Sumatera Utara secara fisik dan mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit. 8. Menyeimbangkan Tubuh Stimulasi musik membantu menyeimbangkan organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat. 9. Meningkatkan Kekebalan Tubuh Jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan sejenis hormon serotonin yang dapat menimbulkan rasa senang sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh dan membuat kita menjadi lebih sehat.

10. Meningkatkan Olahraga

Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan olahraga yang lebih baik dalam beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan dari setiap pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga. Menurut Campbell 2001 dalam penelitian Dewi 2009 menerangkan bahwa musik memiliki beberapa manfaat yaitu : 1 musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan; 2 musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak; 3 musik memengaruhi pernafasan; 4 musik memengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah; 5 musik mengurangi nyeri, ketegangan Universitas Sumatera Utara otot dan memperbaiki gerak serta koordinasi tubuh; 6 musik juga memengaruhi suhu badan; 7 musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stress; 8 musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; 9 musik mengubah persepsi kita tentang waktu; 10 musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran; 11 musik dapat meningkatkan produktivitas; 12 musik meningkatkan asmara dan seksualitas; 13 musik merangsang pencernaan; 14 musik meningkatkan daya tahan; 15 musik meningkatkan penerimaan tidak sadar terhadap simbolisme; 16 musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera. Musik bisa menimbulkan keadaan yang mengatasi kesadaran, menyembuhkan dan mengembalikan keselarasan serta memurnikan jiwa Mucci dan Mucci, 2002. Menurut Arfina 2012 menyatakan bahwa musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang terorganisasi, terdiri atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. ketika musik diaplikasikan menjadi sebuah terapi maka ia dapat meningkatkan, memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual setiap individu serta bersifat universal, nyaman dan menyenangkan. Oleh sebab itu penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Penggunaan musik di rumah-rumah sakit masa kini mulai banyak, hal ini disebabkan efek musik yang menenangkan dan menyenangkan pasien, sehingga berakibat pada kondisi kesehatan khususnya jantung dan pembuluh darah. Informasi dalam bentuk musik diyakini dapat menguntungkan karena tidak mengganggu pekerjaan dibandingkan informasi verbal dan mengandung lebih banyak informasi Universitas Sumatera Utara dibandingkan peringatan verbal dan pada pasien yang mengalami kecemasan tingkat tinggi jika pemberian informasi yang terlalu banyak akan memperburuk nyeri menurut Hakim 2008 dalam penelitian Hermawati 2011. Menurut Kusuma 2009 bahwa musik memiliki banyak kegunaan di dunia kesehatan terutama musik klasik yang banyak digunakan sebagai terapi karena musik dapat memberikan efek yang berpengaruh terhadap kerja sistem tubuh manusia seperti sistem saraf pusat. Musik klasik yang digunakan sebagai terapi telah banyak dilakukan di beberapa rumah sakit dan pada umumnya menunjukkan kemajuan yang berarti bagi penderita.

2.3.3 Jenis-jenis Musik

Menurut Aizid 2011 bahwa banyak aliran musik yang dapat digunakan sebagai terapi kesehatan dan kecerdasan yaitu : a. Alternative yaitu jenis musik yang bersuara keras dan meliputi musik pop dan rok yang tengah menjadi trend saat ini, banyak musik alternative yang sangat melodis, menyenangkan dan di dukung oleh lirik serta melodi yang positif dan membangkitkan semangat, untuk itu jenis musik ini bisa dijadikan sebagai terapi kesehatan dan kecerdasan. b. Ambient, musik ambient adalah musik yang mengambang, digunakan sebagai musik yang bertujuan untuk rileks. c. African, musik aliran ini berasal dari Afrika dengan gaya musik poliritmis yang dapat membangkitkan semangat dan membuat hati gembira. Universitas Sumatera Utara d. Baroque yaitu jenis musik yang tepat jika diasosiasikan dengan relaksasi. Musik ini sangat bergam serta dapat menggugah semangat riang dan ringan. e. Big Band yaitu jenis musik dansa dengan orkestra yang bisa membuat semangat yang menggebu gebu. f. Bluergrass yaitu jenis musik yang awalnya dipopulerkan oleh Bill Monroe yang biasanya mengacu pada musik country yang digunakan untuk berdansa. Musik ini bersifat sangat menghibur dengan nada – nada religious didalamnya. g. Classical yaitu jenis musik yang banyak digunakan orang sebelum awal tahun 1900-an. Musik klasik yang terkenal adalah karangan Mozart yang memiliki kejernihan, keanggunan dan kebeningan, jenis musik ini mampu memperbaiki konsentrasi, ingatan, mengurangi stress dan persepsi spesial Saputra, 2011 h. Easy Listening yaitu musik kontemporer yang dikemas sebagai versi instrumental dengan iringan orkestra dari lagu lagu terkenal saat ini serta diproduksi untuk relaksasi dan musik latar. i. Jazz yaitu jenis musik yang dapat menenangkan atau sangat menggairahkan seperti berirama kompleks yang mengiringi rangkaian suara melodis dan tidak harmonis. j. Minimalism yaitu jenis musik yang sangat sederhana dan berulang ulang dengan sedikit variasi pada melodi atau ritmenya, efeknya bisa membuat kita rileks sampai terhipnotis atau terhanyut jika dikemas dengan benar. Dari sekian banyak karya musik klasik sebenarnya gubahan milik Wolfgang Amandeus Mozart 1756-1791 yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah Universitas Sumatera Utara membuktikan bahwa musik – musik karyanya memberikan efek paling positif bagi perkembangan janin, bayi dan anak – anak. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell mengistilahkan dengan efek Mozart. Dibanding gubahan musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya – karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak, yang tidak kalah penting adalah kemurnian dan kesederhanaan musik Mozart itu sendiri. Komposisi yang disusunnya telah berhasil menghasilkan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi selama dalam kandungan Ainy, 2011. Menurut penelitian Kesuma 2009 bahwa musik klasik karangan Mozart dengan judul Andante, Piano Concerto no. 21 in C Major KV. 467 mampu memberikan tingkat konsentrasi yang tinggi setelah diberikan musik klasik Mozart. Musik klasik Mozart mempunyai ketukan yang pelan dan sesuai dengan irama denyut jantung orang dewasa sehingga menimbulkan perasaan tenang. Musik klasik dengan tempo 60 per menit mengaktifkan otak kiri dan kanan, kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat memaksimalkan proses belajar dan penyimpanan informasi. Musik klasik karya Mozart memiliki kemurnian dan kesederhanaan dalam bunyi – bunyi yang dimunculkannya. Musik klasik karya Mozart ringan, tidak rumit, tidak datar dan tidak membangkitkan gelombang – gelombang emosi yang naik turun dengan tajam.

2.3.4 Durasi dan Frekuensi Mendengarkan Musik

Menurut Djohan 2006 dalam penelitian Saputra 2011 mengatakan bahwa sebuah musik dapat saja terdengar lembut dan tenang . Walaupun diperpanjang berjam-jam dan tidak dapat dibuat macam-macam, sebenarnya sebuah nada dengan Universitas Sumatera Utara sendirinya telah membawa pulsa gelombang yang memengaruhi pikiran dan tubuh dalam berbagai tingkatan. Mendengar musik sebenarnya tidak sesederhana proses persepsi sensor yang pasif. Telinga bertanggung jawab untuk respons fisiologis dari vibrasi mekanisme yang masuk ke kanal pendengaran, tetapi semua itu tergantung pula pada pikiran pendengar dalam mengkonsepsi melodinya, yang mana untuk mendapatkan hasil tersebut harus dilakukan setiap hari berulang-ulang, sehingga sebuah melodi bukan hanya nada-nada dengan perangkat fisika saja. Akibatnya adalah harus ada pembedaan dengan istilah mendengarkan dan mendengar musik. Terapi musik yang dilakukan untuk menghasilkan efek yang diinginkan belum memiliki pedoman waktu dan pelaksanaan yang jelas. Pemberian terapi musik dengan jenis musik yang tepat dan diberikan pada pasien yang tepat tidak akan memberikan efek yang membahayakan, walaupun diberikan dalam waktu yang agak lama pada beberapa pasien. Terapi musik yang hanya diberikan hanya waktu singkat dapat memberikan efek positif bagi pasien Mucci dan Mucci, 2002. Menurut Delaune dan Ladner 2002 dalam Demir 2011 mengatakan bahwa menurut literature terapi musik tidak efektif jika digunakan secara terus menerus, penerapan terapi musik yang efektif sekitar 25 – 90 menit perhari cukup sebagai terapi.

2.3.5 Cara Kerja Musik sebagai Terapi

Mekanisme cara kerja musik sebagai alat terapi yakni memengaruhi semua organ sistem tubuh. Menurut Nurseha dan Djafaar 2002 dalam penelitian Kustiningsih 2008 mengatakan bahwa musik klasik mempunyai fungsi menenangkan pikiran dan katarsis emosi, serta dapat mengoptimalkan tempo, ritme, Universitas Sumatera Utara melodi dan harmoni yang teratur serta dapat menghasilkan gelombang alfa dalam gendang telinga sehingga memberikan ketenangan yang membuat otak siap menerima masukan baru, efek rileks dan menidurkan. Menurut Reeder dkk 2011 mengatakan bahwa pada umumnya sepanjang kontraksi dan diantara kontraksi jika wanita menginginkan ia akan mendengarkan musik yang telah dipilih maka kondisi ini akan memberikan stimulus kepada indra pendengar yang sulit diabaikan . Untuk input visual akan berfokus pada sebuah benda atau menutup matanya dan membayangkan sesuatu yang dinyatakan oleh syair musik tersebut. Berdasarkan teori Gate Kontrol bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. Salah satu cara menutup mekanisme pertahanan ini adalah dengan merangsang sekresi endorphin yang akan menghambat pelepasan substansi. Musik klasik Mozart sendiri juga dapat merangsang peningkatan hormon endorphin yang merupakan substansi sejenis morfin yang disuplai oleh tubuh, sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya substansi akan menghantarkan impuls, pada saat tersebut endorphin akan memblokir lepasnya substansi dari neuron sensorik, sehingga transmisi impuls nyeri di medulla spinalis menjadi terhambat dan sensasi nyeri menjadi berkurang.

2.4 Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 11

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 6

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

0 0 5

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 13

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19