Pengaruh Variabel Independen Terapi Musik terhadap Intensitas Nyeri Persalinan

mengatakan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik lebih rendah pada kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol dan terapi musik klasik berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p = 0,04 sementara terapi musik tidak berpengaruh terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai p = 0,07. Menurut Myles 2009 dalam penelitian Fetrisia 2011 bahwa curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan, peningkatan ini bisa mencapai 20 dan 50. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi maternal yang berjumlah sekitar 250-300 ml pada setiap kontraksi, curah jantung dapat menjadi lebih besar akibat nyeri, kekhawatiran dan ketakutan yang dialami oleh ibu bersalin. Penelitian yang dilakukan Nurhasanah 2012 menunjukkan bahwa melodi yang baik merupakan obat yang baik. Musik bisa meredakan rasa sakit, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta menyembuhkan insomnia. Sekarang ini, terapis musik bersertifikasi bahkan menggunakan musik untuk mengatasi penyakit jantung, asma dan kepikunan.

5.2 Pengaruh Variabel Independen Terapi Musik terhadap Intensitas Nyeri Persalinan

Dari hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi setelah diberikan terapi musik klasik diperoleh rata-rata skala nyeri 4,48 dengan standar deviasi 1,34 pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata skala nyeri 7,17 dengan standar deviasi 1,40 hasil uji statistik diperoleh p = 0,0001 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap nyeri persalinan antara yang diberi musik klasik Mozart dengan yang tidak diberikan Universitas Sumatera Utara musik klasik Mozart, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husna 2011 pada ibu primigravida kala I fase aktif persalinan di wilayah kerja puskesmas bahwa rata-rata intensitas nyeri pada kelompok intervensi sebesar 6,00 dan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 7,92 dan penelitian ini di dukung oleh penelitian Fetrisia 2011 yang mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri persalinan sebelum dilakukan terapi musik klasik dan setelah diberikan musik klasik dengan nilai p 0,05. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi 2009 di RSUP DR Soeradji Tirtonegoro yang menyatakan bahwa terapi musik mempunyai pengaruh terhadap tingkat nyeri persalinan, dimana sebelum diberikan terapi musik 20 pasien mengalami nyeri ringan yaitu 64,5, 11 36,5 orang mengalami nyeri sedang setelah diberikan terapi musik 19 orang tidak mengalami nyeri yaitu 61 dan 12 orang 39 mengalami nyeri ringan. Penelitian yang dilakukan oleh Fetrisia 2011 menyatakan bahwa intensitas nyeri responden sebelum dilakukan intervensi rata-ratanya adalah 2,59 dengan standar deviasi 0,49. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri responden setelah dilakukan intervensi adalah 1,97 dengan standar deviasi 0,59. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi nilai P 0,05. Terapi musik adalah pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik untuk meningkatkan rasa nyaman, memperbaiki mental, emosional, dan kesehatan spiritual klien. Terapi musik Universitas Sumatera Utara yang dapat diberikan pada ibu dalam menghadapi persalinan diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan nyeri akibat persalinan.

5.3 Pengaruh Variabel Counfounding Kecemasan dan Dukungan Keluarga

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 11

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 6

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

0 0 5

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 13

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19