Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Nyeri Persalinan

2.2.5 Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

Menurut Mander 2003 bahwa penatalaksanaan nyeri ada dua yaitu secara farmakologis dan non farmakologis : 1. Metode Farmakologis Metode farmakologis pada nyeri persalinan meliputi analgesia yang dapat menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anastesi yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun total menurut Pilliteri 2003 dalam Budiarti 2011. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis pada ibu ini diupayakan dapat menimbulkan efek yang seminimal mungkin bagi ibu seperti kesadaran, kontraksi uterus, kekuatan ibu mendorong dan juga pada janinnya. Penatalaksanaan secara farmakologis ini dapat mengurangi nyeri persalinan secara efektif dengan memberikan sensasi rasa nyeri yang minimal, rasa nyaman dan rileks. Menurut Judha dkk 2012 untuk mengurangi rasa nyeri persalinan dengan menggunakan metode farmakologis dapat memilih jenis obat yang digunakan antara lain: a. Analgesia Narkotik Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin Sulfate Fentanyln b. Analgesia regional Epidural, spinal dan kombinasinya c. ILA Intra thecal Labor Analgesia 2. Metode Non Farmakologis Universitas Sumatera Utara Metode non farmakologis dapat diberikan oleh ibu bersalin oleh sebahagian besar pemberi asuhan kesehatan baik dokter, bidan dan perawat, metode non farmakologis lebih efektif dibandingkan dengan metode farmakologis, metode farmakologis lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik, baik itu bagi ibu maupun pada janin. Sementara metode non farmakologis bersifat murah, simpel, efektif tanpa efek yang merugikan dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya Maryunani, 2010. Hal yang penting di dalam mengurangi nyeri bukan jumlah nyeri yang dialami oleh ibu bersalin namun bagaimana ibu bersalin tersebut dapat memenuhi harapan dirinya sendiri dalam mengatasi nyeri persalinan Bobak dkk, 2004 Menurut Reeder 2011 menyatakan bahwa ada tiga sistem pereda nyeri non farmakologis yaitu : a. Sistem Motivasional Afektif Sistem motivasional afektif menyebabkan respons fight-or-flight melawan dan menghindar terhadap nyeri, sistem pereda nyeri yang lain tidak akan efektif jika respons fight-or-flight ini tidak ditangani namun jika ditangani akan muncul respons relaksasi fisiologis yang merupakan tujuan utama penatalaksanaan nyeri dalam persalinan. b. Sistem Sensori Diskriminatif Menurut Hilbers dkk 1986 dalam Reeder 2011 bahwa untuk mengurangi nyeri dapat menggunakan sistem sensori diskriminatif, tiga reseptor perifer dapat Universitas Sumatera Utara digunakan yaitu mekanoreseptor, termoreseptor, dan kemoreseptor. Ketiga reseptor disuplai oleh serabut saraf yang memiliki kecepatan berbeda dalam konduksipenghantaran ke korteks. Persepsi nyeri menurun karena informasi sensori mencapai otak sebelum informasi nyeri. Sistem sensori diskriminatif yang dapat dilakukan pada ibu bersalin meliputi : pengaturan posisi pada ibu, stimulasi kutaneus, panas dan dingin, masase, effleurage, TENS Transcutaneous Electric Nerve Stimulation, acupressure, sentuhan terapeutik. c. Sistem Kognitif Evaluatif Menurut Turner dkk 1990 dalam Reeder 2011 bahwa penggunaan strategi kognitif evaluatif merupakan pembelajaran respons perilaku yang baru terhadap nyeri dan stress dapat memberi wanita rasa memiliki kemampuan untuk mengendalikan nyeri dan menurunkan emosi, pikiran dan penilaian negatif terhadap nyeri, pada akhirnya rasa ini dapat mengurangi nyeri, penderitaan dan perilaku nyeri. sistem kognitif evaluatif ini dapat dilakukan dengan tehnik pernafasan, memusatkan perhatian, imajinasi, pergerakan fisik yang berpola, bimbingan verbal, distraksi, hypnosis dan terapi musik.

2.3 Pengaruh Terapi Musik terhadap Intensitas Nyeri Persalinan

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 11

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 6

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

0 0 5

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 13

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19