Intensitas Nyeri Persalinan PEMBAHASAN

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Intensitas Nyeri Persalinan

Pengukuran intensitas nyeri dilakukan pada kelompok yang diberikan terapi musik dengan rata-rata intensitas nyeri persalinan pada ibu primigravida pada kelompok intervensi kelompok yang diberi perlakuan berada pada skala 4,48 SD = 1,34 sementara rata-rata intensitas nyeri persalinan pada kelompok kontrol kelompok yang tidak diberi perlakuan berada pada skala 7,17 SD=1,40 terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afifah dkk 2011 dimana rata-rata ibu primigravida mengalami nyeri dengan skala 7,40 dengan standar deviasi 1,50 pada penelitian Ratnawati dkk 2011 juga mengatakan bahwa nyeri persalinan pada ibu primigravida 84,21 mengalami nyeri berat karena proses persalinan didahului oleh proses penipisan dan dilatasi serviks yang membutuhkan kontraksi uterus yang kuat. Kontraksi uterus yang meningkat dalam persalinan ini menimbulkan nyeri persalinan berat, penelitian ini juga di dukung oleh penelitian Marpaung 2011 yang menyatakan bahwa intensitas nyeri persalinan 54 mengalami nyeri berat. Pada penelitian ini juga dijumpai bahwa pada kelompok intervensi ada 2 orang 8,7 dan pada kelompok kontrol sebanyak 4 orang 17,4 yang merasakan nyeri yang luar biasa sehingga persalinan diakhiri dengan tindakan operasi. Menurut Mahargiani Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian di Malang yang menyatakan bahwa 50 ibu primigravida Kala I Fase Aktif persalinan mengalami nyeri berat sebanyak 50 . Menurut Gorrie dalam buku Mander 2004 mengatakan bahwa ibu primigravida mengalami nyeri persalinan lebih berat pada waktu kala I fase aktif persalinan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan lahir yang baru pertama kali dilewati oleh bayi. Nyeri dan cemas yang berkepanjangan pada ibu bersalin dapat memengaruhi lamanya kala II, namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami 2013 bahwa terapi musik klasik tidak berpengaruh terhadap lama kala II primipara dengan nilai t=2,07 dan p=0,05. Frekuensi Denyut Jantung Janin DJJ rata-rata 138,83 kali permenit pada kelompok intervensi dan 140,87 pada kelompok kontrol. Menurut Musbikin dalam penelitian Rahayu 2011 yang mengatakan bahwa pada ibu primigravida yang mengalami kecemasan pada saat kehamilan dan persalinan dapat memengaruhi denyut jantung janin yang dikandungnya, pada ibu yang mengalami kecemasan ringan maka denyut jantung janin meningkat tetapi bila kecemasan ibu tergolong berat dan lama maka janin akan menjadi hiperaktif. Selanjutnya untuk Tekanan Darah TD ibu pada kelompok intervensi pada tekanan Systole rata-rata sebesar 115,22 mmHg SD=9,94 dan diastole rata-rata sebesar 75,65 mmHg SD=8,96 dan pada kelompok kontrol tekanan systole rata-rata sebesar 114,78 mmHg SD=10,39 dan tekanan diastole sebesar 76,52 mmHg SD=7,75. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Martini 2011 yang Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik lebih rendah pada kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol dan terapi musik klasik berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p = 0,04 sementara terapi musik tidak berpengaruh terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai p = 0,07. Menurut Myles 2009 dalam penelitian Fetrisia 2011 bahwa curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan, peningkatan ini bisa mencapai 20 dan 50. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi maternal yang berjumlah sekitar 250-300 ml pada setiap kontraksi, curah jantung dapat menjadi lebih besar akibat nyeri, kekhawatiran dan ketakutan yang dialami oleh ibu bersalin. Penelitian yang dilakukan Nurhasanah 2012 menunjukkan bahwa melodi yang baik merupakan obat yang baik. Musik bisa meredakan rasa sakit, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta menyembuhkan insomnia. Sekarang ini, terapis musik bersertifikasi bahkan menggunakan musik untuk mengatasi penyakit jantung, asma dan kepikunan.

5.2 Pengaruh Variabel Independen Terapi Musik terhadap Intensitas Nyeri Persalinan

Dokumen yang terkait

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Di RSIA Salam Medan Tahun 2014

12 115 91

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

8 104 62

Efektifitas Pijat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Inpartu di Klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa 2011

2 38 63

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 11

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL TERHADAP PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA 1 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANGUNG-DANGUNG TAHUN 2010.

0 0 6

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

0 0 5

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 57

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyeri 2.1.1 Pengertian Nyeri - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 13

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Tahun 2013

0 0 19