yang dapat diberikan pada ibu dalam menghadapi persalinan diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan nyeri akibat persalinan.
5.3 Pengaruh Variabel Counfounding Kecemasan dan Dukungan Keluarga
Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, ibu yang bersalin kala I fase aktif pada kelompok intervensi mengalami cemas ringan sebanyak 22 orang 95,7
dan sisanya mengalami cemas berat. Sedangkan pada kelompok kontrol yaitu pada ibu yang tidak diberikan terapi musik klasik, mengalami cemas ringan sebanyak 21
orang 91,3 dan sisanya mengalami cemas berat. Pada analisis bivariat diketahui bahwa ada pengaruh kecemasan ibu terhadap intensitas nyeri persalinan, hal ini
diketahui dari uji t independen yang telah dilakukan dengan nilai p = 0,01 p0,05, yang artinya ada perbedaan kecemasan ibu antara ibu yang diberikan terapi musik
dengan ibu yang tidak diberikan terapi musik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Na’im 2010 pada ibu
yang menghadapi proses persalinan bahwa ibu yang mengalami cemas ringan sebesar 65,4, cemas sedang sebanyak 19,2 dan yang tidak cemas sebanyak 15,4.
Penelitian ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ainy 2011 yang mengatakan bahwa ibu yang diberikan musik klasik Mozart mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan dengan nilai rata-rata 88,78.
Menurut Djohan 2005 dalam penelitian Rahmawati 2010 mengatakan bahwa apabila musik digunakan untuk pengobatan berarti musik digunakan secara
Universitas Sumatera Utara
langsung memengaruhi kesehatan pasien. Sesi terapi vibrasi dapat digunakan untuk memengaruhi perubahan fisiologis, seperti menurunkan tekanan darah, detak jantung,
mengurangi ketegangan otot, mengurangi ACTH hormone stress dan mengurangi rasa mual.
Menurut Pratiwi 2009 bahwa terapi musik klasik mempunyai pengaruh terhadap tingkat kecemasan pre operasi, dimana sebelum diberikan terapi musik
klasik 20 pasien mengalami kecemasan ringan yaitu 64,5 , 11 orang mengalami cemas sedang yaitu 35,5 , setelah diberikan terapi musik 19 pasien tidak mengalami
kecemasan yaitu 61 , dan 12 orang mengalami cemas ringan yaitu 39 responden. Dukungan keluarga yang diberikan kepada ibu bersalin kala I fase aktif
persalinan sangat berarti buat ibu dalam proses persalinan, dalam penelitian ini ibu yang mendapat dukungan dari keluarga pada kelompok intervensi sebanyak 22 orang
95,7 dan sisanya tidak mendukung. Sedangkan pada kelompok kontrol yang mendukung ibu sebanyak 20 orang 87,0 dan sisanya tidak mendukung.
Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap intensitas nyeri persalinan, hal ini diketahui dari uji t independen yang telah
dilakukan dengan nilai p = 0,002 p0,05 yang artinya ada pengaruh intensitas nyeri persalinan terhadap ibu yang mendapat dukungan keluarga dengan ibu yang tidak
mendapat dukungan keluarga. Faktor lain yang bermakna memengaruhi respon nyeri adalah kehadiran
orang-orang yang terdekat dengan ibu bersalin dan bagaimana sikap keluarga terhadap ibu bersalin, walaupun nyeri dirasakan, kehadiran orang yang bermakna
Universitas Sumatera Utara
bagi ibu akan meminimalkan kesepian dan ketakutan, adanya dukungan dari keluarga sangatlah berguna karena akan membuat ibu merasa lebih nyaman Judha dkk, 2012.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Na’im 2010 menunjukkan bahwa dukungan keluarga baik sebanyak 3,9, cukup 78.8 , dan kurang 17.3 .
Dalam penelitian ini, variabel kecemasan dan dukungan adalah sebagai variabel counfounding yang diduga ikut mengganggu variabel independen yaitu
pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri persalinan. Namun pada analisis multivariat, model regresi yang terpilih hanya terapi musik dan dukungan keluarga,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan counfounding, maka variabel dukungan bukan merupakan counfounder bagi variabel terapi musik karena selisih Koefisien Regresi
10.
5.4 Keterbatasan Penelitian 5.4.1 Alat Ukur Penelitian