HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN DEPRESI KERANGKA KONSEP

37 kebutuhan; memenuhi kecukupan gizi untuk mempertahankan kesehatan dan untuk dapat menjalankan kegiatan normal; mencapai berat badan ideal dan terus mempertahankannya, dengan catatan pada anak-anak: mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal; menimbulkan perasaan yang sehat dan nyaman. Diit dapat digunakan untuk menurunkan kholesterol, menjaga tingginya kadar trigliserida darah meskipun karbohidratnya tinggi Tjokropawiro,1996. Kesalahan pola makan yang dipakai oleh penderita DM akan menyebabkan kondisi kesehatan menurun yaitu dengan adanya kemunduran fisik Miller, 1985; menimbulkan sakit yang berkepanjangan sehingga mempengaruhi perkembangan psikososial penderita Kaplan dan sadock, 1987.

C. HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DAN DEPRESI

Efek pola makan yang yang tidak sehat tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik namun juga mempengaruhi kondisi psikis penderita DM. Adanya penurunan kondisi kesehatan dapat menimbulkan perasaan kehilangan harapan untuk sembuh, dan adanya perasaan tidak berdaya yang memicu munculnya depresi Arcibald Hart, 1999. Selain itu, sakit yang berkepanjangan menimbulkan adanya kesadaran akan kelemahan diri sehingga penderita akan kehilangan kepercayaan diri kemudian memiliki penilaian diri yang negatif. Hal tersebut memunculkan keputusasaan dan 38 rasa pesimis serta menimbulkan gangguan kognitif dengan adanya konsep diri yang negative. Menurut Kaplan dan Sadock, 1987 hal tersebut merupakan penyebab depresi pada penderita DM. Kesehatan fisik memiliki hubungan dengan keadaan psikis Latipun, 2002. Hall dan koleganya dalam Latipun, 2002 menemukan bahwa pasien yang sakit secara medis menunjukkan adanya gangguan mental seperti depresi. Goldberg dalam Latipun, 2002 memperkuat hubungan tersebut. Dia melakukan penelitian pada pasien yang mengalami sakit fisik dan pasien yang mengalami operasi pembedahan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 20-40 pasien sakit fisik dapat didiagnosa mengalami gangguan mental. Goldberg mengungkapkan adanya 3 hubungan antara sakit secara fisik dan mental. Pertama, orang mengalami sakit mental disebabkan oleh sakit fisiknya. Kedua, sakit fisik yang diderita sebenarnya merupakan gejala dari adanya gangguan mental. Ketiga, gangguan mental dan sakit fisik saling menopang, maksudnya orang yang sakit fisik menimbulkan gangguan mental, dan orang yang menderita gangguan mental menderita sakit fisik. Penelitian ini sesuai dengan kemungkinan yang pertama.

D. KERANGKA KONSEP

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka kerangka konsep dalam penelitian adalah: 39 • Perasaan kehilangan harapan untuk sembuh • Perasaan tidak berdaya • Kesadaran akan kelemahan diri • Penilaian diri negatif • Rasa pesimis Pola Makan buruk Gambar II.1 Kerangka Konsep Penelitian

E. HIPOTESIS