61
memiliki status sahih. Koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,2026 sampai 0,7431.
c. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2005. Pengukuran reliabilitas dilakukan terhadap aitem
yang telah lolos seleksi berdasarkan perhitungan koefisien korelasi aitem total r
ix
. Dengan koefisien korelasi yang tinggi, maka terdapat konsistensi pada skor yang diperoleh dari hasil
pengukuran seorang subyek penelitian. Reliabilitas pada skala depresi menggunakan teknik Alpha
Cronbach’s dengan bantuan SPSS for Windows versi 11.5.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh reliabilitas aitem valid dari skala depresi sebesar 0,8883. Angka tersebut termasuk dalam
kategori tingkat reliabilitas sangat tinggi. Dengan demikian skala BDI dipandang reliabel. Perolehan hasil Alpha pada skala depresi
dapat dilihat pada halaman lampiran.
C. Deskripsi hasil penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memperoleh data hasil penelitian yang membandingkan antara data empiris dengan data
teoretis. Perolehan data empiris yaitu berasal dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 11.5, sedangkan
62
perolehan data teoretis berasal dari perhitungan dengan menggunakan rumus statistik. Perbandingan antara mean empiris dengan mean teoretis
dilakukan untuk mengetahui kecenderungan tingkat tingkat depresi pada subyek penelitian. Berikut ini disajikan tabel yang berisi data empiris dan
data teoretis:
Tabel IV.4 Data Hasil Penelitian Variabel depresi
Statistik Empiris Teoretis
Mean 10,03
20
X Max 37
63
X Min SD
9,42 10,5
Pada skala BDI, terdapat aitem sejumlah 21 dengan rentang skor 0 sampai dengan 3. Oleh karena itu, skor terkecil yang diperoleh untuk skala
BDI adalah 21 x 0 = 0, dan skor terbesar adalah 21 x 3 = 63. Dengan demikian, rentang skor skala BDI adalah 0 sampai dengan 63, atau besar
jaraknya adalah 63 – 0 = 63. Satuan deviasi standar populasi adalah 63 : 6 = 10,5. Mean teoretis µ yaitu 30 x 1,5 = 20
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data hasil perbandingan antara mean empiris dan mean teoritis pada BDI. Pada BDI diperoleh mean
empiris yang lebih rendah daripada mean teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan depresi pada penderita diabetes cenderung rendah.
Berdasarkan hasil penelitian pada pasien DMTTI tanpa komplikasi, sebagian besar mereka mengalami depresi rendah yaitu 42,5. Kategori
63
tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus dapat dilihat pada tabel IV.6.
Tabel IV.5 Kategori tingkat depresi pada penderita diabetes mellitus
Kategori Rentang
Jumlah subyek
Presentase Sangat rendah
x ≤ - 4,1 Rendah
- 4,1 x ≤ 5,32 17
42,5 Sedang
5,32 x ≤ 14,74 12
30 Tinggi
14,74 x ≤ 24,16 6
15 Sangat tinggi
x 24,16 5
12,5 Total
40 100
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian, diperoleh sebagian besar panderita DMTTI tanpa komplikasi tidak patuh dalam memenuhi jumlah
kebutuhan asupan kalori perhari, yaitu 72,5. Kategori kesesuaian jumlah kalori dapat dilihat pada tabel IV.6.
Tabel IV.6 Kategori kesesuaian jumlah kalori
Kategori Jumlah subyek
Presentase Patuh
11 27,5
Tidak patuh 29
72,5 Jumlah
40 100
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar penderita DMTTI tanpa komplikasi dalam penelitian ini tidak taat terhadap jadwal
64
dengan presentase 95. Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan dapat dilihat pada tabel IV. 7.
Tabel IV.7 Kategori ketaatan subyek terhadap jadwal makan.
Kategori Jumlah subyek
Presentase Patuh
2 5
Tidak patuh 38
95 total
40 100
D. Uji asumsi hasil penelitian