Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Pengujian Instrumen Penelitian

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini berguna untuk mencari hubungan antara dua variabel Hadi, 2000. Dua variabel yang hendak diselidiki adalah pola makan dan depresi.

B. Identifikasi Variabel

Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas : Pola makan : a. Kalori b. Jadwal 2. Variabel tergantung : Depresi

C. Definisi Operasional

1. Pola makan

Pola makan adalah keteraturan atau kebiasaan makan yang baik ditinjau dari ketepatan waktu makan dan kesesuaian jumlah kalori. a. Kesesuaian jumlah kalori Kesesuaian jumlah kalori adalah jumlah kalori yang dipenuhi pada saat diet disesuaikan dengan status gizi penderita. Jumlah kalori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 41 adalah jumlah asupan energi yang terdapat dalam setiap jenis makanan yang di konsumsi oleh pasien. b. Ketepatan pada jadwal Ketepatan pada jadwal adalah waktu makan pasien harus sesuai dengan intervalnya yaitu 3 jam. Pola makan diukur menggunakan Recall Makanan 24 Jam. Dari Recall makanan tersebut akan diukur tingkat kesesuaian asupan kalori dengan kebutuhan penderita dan melihat tingkat ketaatan pada jadwal.

2. Depresi

Depresi adalah suatu gangguan yang berkenaan dengan adanya tanda-tanda pergantian mood, suatu konsep diri negative, harapan yang regresif dan menghukum diri, perubahan vegetatif, perubahan dalam level kegiatan. Data untuk mengetahui tingkat depresi diperoleh dengan menggunakan angket BDI Beck Depression Inventory Beck, 1985:333. Semakin tinggi skor BDI yang didapat, maka subjek tersebut mengalami depresi yang semakin tinggi.

D. Sampel Penelitian

1. Populasi

Seluruh individu yang dimaksudkian untuk diselidiki disebut populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu dengan sifat yang 42 42 sama Hadi, 2000:220. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah para penderita Diabetes mellitus tipe II. Pemilihan subjek berdasarkan data bahwa diabetes mellitus tipe II memiliki prevalensi yang tinggi di dunia yaitu 90 dari populasi penderita DM. DM tipe 2 disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebarat- baratan, yaitu : pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan hidup santai. Faktor tersebut berhubungan dengan variabel bebas penelitian ini.

2. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel penelitian dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang terkait dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bersedia sebagai responden dengan menandatangan surat pernyataan kesediaan menjadi responden. b. Penderita didiagnosis penderita DMTTI oleh dokter dan dapat dilihat di rekam medik. c. Pasien DMTTI yang mengendalikan diabetesnya dengan pengaturan pola makan. d. Pasien DMTTI tanpa komplikasi. e. Pasien DMTTI yang masih beraktifitasbekerja. 43 43 f. Pasien DMTTI yang berusia ≥ 20 – 60 tahun.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 skala, yaitu :

1. Skala Depresi Beck

Aitem diperoleh secara klinis, berdasarkan seleksi hasil penelitian Beck tentang sikap, karakteristik dan simptom yang spersifik nampak pada pasien depresi. Dengan dasar seleksi tersebut, Beck menyusun Skala depresi berisi 21 aitem dengan 21 kategori. Masing-masing kategori menjelaskan manifestasi kognitif, manifestasi emosional, manifestasi motivasional, dan manifestasi vegetatif dan fisik. Keuntungan menggunakan BDI dalam penelitian adalah: a. BDI akan memberi pengukuran yang konsisten dan standart ketika bertemu dengan masalah variabilitas diagnosa klinis, sehingga tidak sensitif untuk orientasi teoritis dan inkonsistensi dari individu yang menangani akan menanyakan masing-masing pasien dengan cara yang benar-benar sama. b. Karena BDI dapat ditangani dengan mudah oleh interviewer yang terlatih, akan lebih hemat daripada interview yang dilakukan oleh psikiatris klinis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 44 c. BDI akan menyediakan skor numeral dengan angka, akan memudahkan perbandingan dengan data kuantitatif, dan akan mudah digunakan untuk perhitungan statistik. d. BDI akan menjadi indikator perubahan kedalaman depresi yang lebih sensitif daripada pembenaran klinis yang didasarkan pada interview psikiatris. Prosedur pengisian skala ini, subyek diminta untuk menanggapi pernyataan-pernyataan yang ada dengan menentukan satu pilihan pernyataan dari empat pernyataan yang ada pada tiap aitem sesuai keadaan sebenarnya. Setiap pernyataan dijawab berdasarkan cerminan perasaan selama beberapa hari terakhir setelah mengendalikan pola makannya. Skala ini berisi 21 aitem, dimana tiap aitem dibagi menjadi 4 pernyataan bertingkat mulai dari unfavorable sampai favorable yang memiliki skor 0-3. akan tetapi terdapat item paralel dengan skor yang sama, yaitu: 1a dan 1b, 2a dan 2b, 3a dan 3b. Skor dipilih dari nilai yang tertinggi dengan urutan sebagai berikut: 3,2,1,0. Dengan susunan skor yang demikian maka ada kemungkinan bahwa subyek akan memilih skor yang tertinggi atau terendah. Untuk menghindari terjadinya kemungkinan tersebut maka penulis menggantinya dengan A,B,C,D,E dan F sebagai alternatif jawaban. Huruf – huruf tersebut diletakkan di depan pernyataan dengan asumsi subjek akan membaca pernyataan secara lengkap baru 45 45 memilih jawaban. Akan tetapi dalam analisis data tetap dilakukan dengan skor 0,1,2,3. Depresi pasien dapat dievaluasi atau dilihat tingkatannya berdasarkan nilai totalnya. Nilai total diperoleh dari hasil penjumlahan skor tiap butir, sehingga rentang skor yang diperoleh adalah 0 – 63. Semakin tinggi nilainya maka semakin parah depresi penderita. Aspek – aspek yang diungkap dalam Beck Depression Inventori BDI adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 46 Tabel III. 1 Aspek dalam Beck Depression Inventori BDI No. Aspek yang diungkap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Kesedihan Pesimisme Perasaan gagal Perasaan bersalah Ketidakpuasan Hukuman Perasaan tidak suka pada diri sendiri Menuduh diri sendiri Pikiran untuk bunuh diri Frekuensi menangis Sifat lekas marah Kecenderungan menarik diri dari lingkungan Ketidakmampuan mengambil keputusan Perasaan akan perubahan gambaran tubuh Kelambanan dalam bekerja Insomia sulit tidur Perasaan mudah lelah Anoreksia hilangnya nafsu makan Penurunan berat badan Preokupasi somatik Hilangnya minat terhadap sex

2. Self Report Pola Makan Recall Makan24 jam

Recall digunakan untuk mengetahui jadwal, dan jumlah kalori yang dikonsumsi oleh diabetesi. Jenis makanan yang dikonsumsi tidak dilihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 47 dalam penelitian ini sebab jenis makanan untuk penderita DMTTI tidak ada pantangannya. Recall dilakukan selama 3 x 24 jam selama 1 minggu dengan hari yang berbeda dan tidak berurutan. Waktu yang dipilih sebaiknya mewakili hari yang berbeda,dan musim yang berbeda. Misalnya hari kerja dan hari libur Gibson, 1990. Prosedur pengisian recall, subyek akan diwawancara pada hari berikutnya serta subyek mengisi sendiri. Wawancara dilakukan untuk mengurangi faking pada pasien. a Jumlah kalori Data tentang kesesuaiankepatuhan terhadap jumlah akan dianalisa dengan menggunakan nutrisurvey yang telah di up date tanggal 27 Oktober 2007 www.nutrisurvey.de.. Nutrisurvey adalah sebuah software berbahasa Indonesia untuk mengolah data konsumsi perorangan. Dilengkapi dengan Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan. Hasil widya karya nasional pangan dan gizi tahun 2004 menetapkan 1.412 item daftar komposisi bahan makanan DKBM di Indonesia Usman, 2007 Software nutrisurvey digunakan dalam beberapa penelitian di bidang gizi dan kesehatan. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Podojoyo, Suryani, dan Nuryanto 2007, yaitu Konseling Gizi terhadap Penurunan Berat Badan Remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 48 Overweight dan Obes di kota Palembang. Penelitian ini dilakukan pada 46 orang anak overweight dan obesitas. Hasil penelitian tersebut adalah adanya perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi. Cara mengoperasian alat adalah dengan melewati beberapa prosedur. Setelah pengisian recall selesai, kita peroleh jumlah jenis makanan dan jumlah yang mereka konsumsi. Kenudian jumlah kita konversikan ke dalam ukuran gram sesuai dengan panduan yang disediakan. Setelah diperoleh jumlah makanan dalam gram, hasil recall dapat diolah menggunakan nutrisurvey. Setiap jenis makanan memiliki jumlah kalori yang berbeda. Dengan nutrisurvey, kita dapat mengetahui jumlah kalori yang terdapat dalam tiap jenis makanan. Perolehan kalori dari masing-masing jenis makanan diakumulasikan langsung dalam nutrisurvey sehingga kita dapat mengetahui berapa besar kalori yang dikonsumsi oleh diabetesi setiap harinya. Jika data lengkap selama 3 hari kita peroleh, kita melakukan rata-rata pada hasil selama 3 hari. Setelah itu dihitung persen asupan energi terhadap total kebutuhan. Setelah diperoleh persen asupan energi terhadap total kebutuhan, kemudian dikategorikan berdasarkan parameter pada tabel III.2 yang telah ditentukan. 49 49 Tabel III.2 Parameter tingkat kepatuhan jumlah asupan energi Indikator Jumlah Asupan Energi Patuh 80 – 110 total kebutuhan Tidak patuh 80 atau 110 total kebutuhan Ni Made, 2005 Skala : nominal b Jadwal makan Data tentang kepatuhan terhadap jadwal dilihat berdasarkan hasil recall. jika interval waktu makan pagi dengan waktu selingan pagi 3 jam maka dianggap diabetesi mendapat skor 1. begitu seterusnya sampai dengan waktu makan malam atau selingan malam. Skor yang diperoleh kemudian dijumlahkan. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh maka dikatakan bahwa pasien semakin patuh. c Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mengkroscek data hasil penelitian pada BDI dan recall makanan. Pada BDI dilakukan untuk memperjelas maksud pertanyaan sehingga subyek dapat mengisi skala sesuai dengan kondisi diri yang sebenarnya. Wawancara yang dilakukan pada recall makanan bertujuan untuk mengetahui kelengkapan subyek dalam mengisi angket. Selain itu, wawancara tidak terencara dilakukan untuk mengetahui secara singkat latar belakang kehidupan subyek. 50 50

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Beck Depression Inventory BDI Beck 1985 telah menguji validitas dan reliabilitas BDI. Reliabilitas yang diukur menggunakan Kruskal wallisnon-parametrik analysis of varians oleh ranks, ditemukan bahwa semua kategori menunjukkan hubungan yang signifikan dengan total skor untuk depresi inventori yaitu 0.001. Validitas BDI diukur menggunakan concurrent validity sebab berdasarkan manual Recomendation for psychological test and diagnostik teknik oleh APA 1952, concurrent validity relevan dalam tes kepribadian. Prihanto 1988 dalam Retnowati,1998 menggunakan angket BDI pada penganggur yang terdaftar di kantor departemen tenaga kerja kotamadya yogyakarta menemukan bahwa BDI cukup valid dan reliabel untuk mengukur depresi. Dari penelitiannya tersebut N=258 diperoleh bahwa semua butir 21 ternyata valid. Koefisien korelasi item total bergerak antara r = 0,286 sampai r = 0,527 p = 0,0001. Koefisien reliabilitasnya sebesar 0,903 dengan metode Belah Dua. Prabandari 1989 dalam Retnowati,1998 melakukan uji validitas dan reliabilitas item BDI terhadap mahasiswa tingkat lanjut. Korelasi item total untuk menguji validitas internal bekisar antara 0,2338 sampai 0,6097. sedangkan reliabilitas alat dihitung dengan menggunakan teknik ALPHA dari Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,932. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 51 Pristinella 2001 menggunakan angket BDI pada tahanan dan narapidana yang ada di LP Wirogunan Yogyakarta. Uji validitas N=42 menunjukkan bahwa 21 item BDI memiliki koefisien korelasi item total yang berkisar dari 0,262 sampai 0,604. dari uji reliabilitas dengan menggunakan teknik ALPHA dari Cronbach menunjukkan angka yang reliabel yaitu 0,858. Setelah mengadakan beberapa perubahan terhadap BDI dari Beck, penulis akan mengadakan ujicoba kembali untuk mendapatkan validitas item dan reliabilitas alat ukur BDI. Perubahan dilakukan dengan disesuaikan dengan tema tulisan ini yaitu pengaruh pola makan terhadap depresi pada penderita diabetes mellitus tipe II DMTTI. Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, yang hanya memerlukan satu kali pengukuran kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian Azwar, 2005.

G. Teknik Analisis Data