26
B. DIABETES MELLITUS
1. Pengertian Diabetes Mellitus
Menurut American Diabetes Association ADA tahun 2003, Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus sering
disebut sebagai the great imitator karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan dengan
gejala sangat bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan dan terkadang gambaran klinik dari diabetes tidak
jelas, juga baru ditemukan pada saat pemeriksaan untuk penyakit lain Priyanto, 2006. Diabetes melitus ditandai dengan peningkatan kadar
glukosa darah hiperglikemik kronik karena gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein serta meningkatnya komplikasi penyakit
vaskuler. Priyanto, 2006. Klasifikasi DM menurut American Diabetes Assosiation 1993
dibagi menjadi empat kelompok yaitu DM tipe 1 DMTI, pada diabetes melitus tipe 1 ditemukan kerusakan autoimun sel
β yang mengakibatkan terjadinya defisiensi insulin absolut Adam, 2000, DM
tipe 2 DMTTI, Diabetes Melitus tipe ini dikarakterisasikan dengan resistensi insulin dan sedikitnya sekresi insulin relatif. Kebanyakan
individu dengan DM tipe 2 menunjukkan obesitas abdominal yang
27
juga menyebabkan resistensi insulin Triplitt et al., 2005, DM tipe lain Diabetes melitus tipe ini berhubungan dengan keadaan atau
sindrom tertentu seperti adanya: defisiensi genetik fungsi sel β, defisiensi kerja insulin Widijanti, 2005, dan DM gestasional dibatasi
sebagai intoleransi glukosa yang pertama kali diketahui selama kehamilan Triplitt et al., 2005.
Zat makanan glukosa harus diolah agar menjadi bahan bakar atau energi. Proses pengolahan tersebut adalahs metabolisme
Priyanto, 2006. Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu membantu transpor glukosa dari darah ke dalam
sel yang digunakan sebagai bahan bakar. Insulin adalah suatu zat atau hormon yang dihasilkan oleh sel β di pankreas. Bila insulin tidak ada,
glukosa tidak dapat masuk sel sehingga glukosa akan tetap berada di pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat
Anonim, 2005. Insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme karbohidrat, lipid, protein maupun mineral. Oleh
karena itu gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan
jaringan tubuh Muchid, 2005. 2. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe II DMTTI
Diabetes mellitus tipe 2 memiliki prevalensi yang tinggi di dunia yaitu 90 dari populasi penderita DM. Diabetes atlas 2000
international diabetes federation memperkirakan pada tahun 2020
28
prevalensi DM di Indonesia sebesar 4,6 dari jumlah penduduk dengan usia 20 tahun. Tingginya kenaikan kekerapan DM tipe 2
disebabkan oleh faktor gaya hidup yang kebarat-baratan, yaitu: pendapatan per kapita tinggi, restoran cepat saji, dan hidup santai.
DM tipe II DMTTI adalah diabetes yang pasiennya tidak tergantung insulin. Penderita DMTTI memiliki kadar glukosa tinggi,
dan kadar insulin tinggi normal atau sering disebut dengan resistensi insulin. Hal tersebut disebabkan oleh faktor: obesitas, diet tinggi lemak
dan rendah karbohidrat, kurang gerak badan dan faktor keturunan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penanganan DM Tipe 2
untuk mengendalikan glukosa darah adalah dengan diet, olahraga, dan obat-obatan. Pengobatan dengan perencanaan makan diet atau terapi
nutrisi medik, masih merupakan pengobatan utama, tetapi jika dilakukan bersama latihan jasmani akan mempunyai dampak terapetik
PERKENI, 2004
3. Pola makan dan kepemburukan kondisi diabetes mellitus