Tombol “Buka File Citra” Pilihan metode kuantisasi

65 transformasi, ataupun citra hasil rekonstruksi per 8x8 blok, dengan cara memasukkan suatu nilai pada edit text yang tersedia. Nilai maksimal yang dapat dimasukkan oleh user akan tampil di atas edit text tersebut. Gambar 4.10 Tombol “Tampilkan” dan Edit text lihat blok

6. Grid

nilai pixel Nilai pixel blok 8x8 akan ditampilkan pada grid yang telah tersedia. Nilai pixel tersebut akan tampil setelah user menekan tombol tampilkan, dan blok yang akan tampil berdasarkan nilai masukan dari user. Sebagai contoh misalnya user memasukkan nilai 5 pada “Baris” dan 6 pada “Kolom”, maka citra akan dibagi menjadi blok-blok 8x8 pixel, dan penghitungan baris dan kolom berdasarkan dari blok-blok tersebut. nilai pixel asli nilai pixel transformasi nilai pixel rekonstruksi Gambar 4.11 Grid citra asli, transformasi, dan rekonstruksi 66

7. Input

“Kuantisasi” User dapat memasukkan nilai kuantisasi jika metode yang dipilih adalah “Blok Matriks”. Hal ini disebabkan karena jika user memilih metode “Langsung” maka kuantisasi akan ditentukan berdasarkan prosentase yang telah dipilih. Masukan kuantisasi berupa sebuah nilai yang digunakan untuk meng- kuantisasi nilai dari pixel hasil transformasi membuat nol nilai yang berada di range masukan user. Nilai yang dimasukkan nantinya akan dijadikan batas atas dan batas bawah. Contohnya adalah sebagai berikut: Nilai pixel sebelum kuantisasi -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 Nilai kuantisasi Q = 3 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 Hasil kuantisasi -6 -5 -4 0 0 0 0 0 0 0 4 5 6 Gambar 4.12 Contoh penerapan kuantisasi 67 Dalam implementasinya akan menjadi seperti gambar di bawah ini: Nilai pixel sebelum kuantisasi Nilai kuantisasi Q = 10 Hasil kuantisasi Gambar 4.13 Implementasi penerapan input nilai kuantisasi Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai yang berada di atas -10 dan di bawah 10 10 10 ≤ ≤ − x akan dikuantisasi menjadi nol. Dalam kasus tersebut antara nilai asli dan nilai rekonstruksi terlihat banyak berbeda dan banyak pula yang mempunyai selisih yang besar. Hal ini disebabkan karena contoh yang diambil adalah sebuah citra dengan resolusi 8x8 pixel sehingga range antara nilai terbesar dengan nilai terkecil tidak terlalu lebar. Dalam kasus yang lain, setiap citra memiliki range yang berbeda sehingga hasil yang didapat berbeda pula.