91
kecil. Jika nilai-nilai tersebut direpresentasikan sebagai sebuah citra, maka kualitas citra akan terlihat lebih buruk, dan hasil matriks citra rekonstruksi
semakin berbeda dari matriks citra asli. Demikian pula yang terjadi pada nilai rasio prosentase perbandingan antara “Besar Data Transformasi”
dengan “Besar Data Asli” akan semakin kecil.
b. Citra dengan resolusi 128 x 128
pixel
Tabel 4.12 Data pengujian program metode Langsung 128x128 No
Ukuran file Asli
Prosentase Kuantisasi
Besar data asli Matriks
Besar data transformasi
MSE Total
PSNR Total dB
Rasio
1
8 KB 10 16384 14745
422,48 21,87
90,00
2
20 16384
13107 390,64 22,21 80,00
3 50
16384 8192 222,22
24,66 50,00
4 75
16384 4096 450,99
21,59 25,00
5 90
16384 1638 771,04
19,26 10,00
6 99
16384 163 1420,11
16,61 0,99
Tabel di atas menggambarkan bahwa berapapun ukuran citra, dengan prosentase kuantisasi yang semakin besar maka data transformasi data
yang harus disimpan akan semakin kecil, yang berakibat pada besarnya nilai error yang didapat. Sehingga kualitas citra pun akan semakin tidak
menyerupai citra aslinya. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil prosentase kuantisasi, maka semakin kecil pula error yang didapat, tetapi
data transformasi menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan prosentase PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
kuantisasi yang lebih besar. Tetapi hal ini mengakibatkan kualitas citra yang lebih baik.
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari data yang diperoleh saat hasil pengujian program, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Metode Discrete Cosine Transform DCT dapat digunakan untuk proses pemampatan file citra.
2. Dalam proses pemampatan tersebut dapat menggunakan berbagai cara kuantisasi, diantaranya adalah dengan menentukan nilai ambang kuantisasi
atau dengan menentukan prosentase untuk kuantisasi. 3. Kualitas pemampatan tergantung dari cara dan besarnya ambang kuantisasi.
Semakin kecil ukuran file yang dihasilkan, maka semakin besar pula nilai MSE yang didapat dan semakin kecil nilai PSNR.
4. Dari kedua metode yang diterapkan, metode “Blok Matriks” menghasilkan output yang lebih baik daripada metode “Langsung”. Hal tersebut disebabkan
karena nilai ambang kuantisasi pada metode “Blok Matriks” dapat ditentukan oleh user sehingga nilai-nilai yang penting dapat diminimalisasi untuk
dikuantisasi. Sedangkan pada metode “Langsung” user tidak dapat menentukan sendiri batas nilai yang akan dikuantisasi karena metode tersebut
akan mengambil nilai berdasarkan prosentase, dan tidak menghiraukan apakah nilai yang dikuantisasi itu nilai yang penting atau bukan.
5. Dari hasil pengujian yang dilakukan, dengan citra “naga.bmp” yang mempunyai resolusi 128x128 pixel, maka nilai yang didapat untuk hasil yang
masih baik adalah dengan metode blok matriks, dengan besar blok 8x8 dan nilai ambang kuantisasi dibawah 50.
B. Saran
Pada perkembangan selanjutnya dapat dikembangkan suatu program pemampatan citra dengan resolusi M x N dan citra berwarna. Dan juga dapat
dikembangkan sebuah aplikasi yang tidak hanya sekedar untuk menganalisis, tetapi juga hasil dari pemampatan dapat disimpan, sehingga dapat benar-benar
menghemat media penyimpanan data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI