68
8. Prosentase kuantisasi
Prosentase kuantisasi ini dapat dipilih jika sebelumnya user memilih metode kuantisasi “Langsung”. Nilai-nilai yang tertera pada popup menu
merupakan prosentase dari nilai yang akan digunakan untuk kuantisasi. Sebelum kuantisasi dilakukan, program sebelumnya akan melakukan zig-
zag scanning untuk membuat matriks hasil transformasi menjadi sebuah vector.
Kemudian nilai vector tersebut akan dikuantisasi di-nol-kan sebanyak n n persen, tergantung masukan dari user. Setelah itu dilakukan dezig-zag scanning
untuk mengembalikan vector tersebut menjadi matriks dengan ukuran seperti semula, untuk mendapatkan nilai yang diinginkan.
Implementasi dalam program adalah sebagai berikut:
Nilai pixel sebelum kuantisasi
Prosentase kuantisasi = 50
Hasil kuantisasi
Gambar 4.14 Implementasi penerapan prosentase kuantisasi
69
Dalam gambar di atas diambil sebuah citra dengan resolusi 8x8 pixel. Terlihat bahwa kuantisasi sebanyak 50 akan menghasilkan nilai 0 nol
sebanyak separuh dari ukuran citra. Nilai-nilai yang dihasilkan setelah citra tersebut direkonstruksi terlihat
mempunyai selisih yang berbeda-beda. Hal ini juga berlaku terhadap citra yang berbeda dengan prosentase yang berbeda pula. Semakin kecil prosentase, maka
akan semakin sedikit selisih nilai antara citra asli dengan citra hasil rekonstruksi.
9. Tombol “Reset”
Tombol ini berfungsi untuk melakukan reset mengosongkan kotak yang digunakan untuk menampilkan citra, baik citra asli, citra hasil transformasi,
maupun citra hasil rekonstruksi. Selain itu, tombol ini juga berfungsi untuk mengeset tombol-tombol dan beberapa menu kembali seperti awal saat program
ini pertama kali dijalankan.
Gambar 4.15 Tombol “Reset”
Selain dengan menekan tombol reset, ada cara yang lain pula untuk melakukan reset, yaitu melalui menu bar, pilih “Edit Æ Reset”.
Gambar 4.16 Menu bar “Reset”
70
10. Menu bar “Help” dan “About”
Menu “Help” berfungsi untuk melihat bantuan bagaimana cara menggunakan program ini. Sedangkan menu “About” berfungsi untuk melihat informasi tentang
program.
Gambar 4.17 Menu bar “Help” dan “About”
B. Pembahasan Program
Discrete Cosine Transform DCT adalah salah satu kelas operasi
matematika Fast Fourier Transform FFT, dimana teknik ini mengambil suatu sinyal, yang dalam hal ini adalah data pixel dari suatu mariks citra, kemudian
mentransformasikannya dengan persamaan yang ada. Satu hal yang terlihat saat menguji persamaan algoritma DCT adalah
waktu yang dibutuhkan untuk penghitungan tiap elemen dalam DCT yang sangat tergantung pada ukuran matriks. Karena elemen matriks citra yang dihitung cukup
banyak jika citra yang diambil berukuran besar, maka komputer juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan penghitungan tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, implementasi DCT biasanya membagi sebuah gambar menjadi lebih kecil, yang biasa disebut dengan blok, dan penghitungan
dilakukan dengan basis vector. Dalam implementasi di MATLAB, penghitungan dengan basis vector dilakukan secara langsung dan bersama-sama, tanpa harus
menggunakan proses looping. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI