menggambarkan tindakan apa saja yang dilakukan responden ketika mengalami gangguan menstruasi, yaitu dengan menggunakan obat dan
tanpa menggunakan obat.
1. Penatalaksanaan Gangguan Menstruasi Menggunakan Obat Tanpa Resep
Jenis obat tanpa resep yang digunakan responden untuk mengatasi gangguan menstruasi adalah obat modern dan obat tradisional. Beberapa
responden menggunakan kedua jenis obat tersebut ketika mengalami gangguan menstruasi. Dari 379 responden pada penelitian ini, didapat data,
responden yang menggunakan obat modern sebesar 12,1 dan yang menggunakan obat tradisional sebesar 81,5, sedangkan yang tidak
menggunakan obat ketika mengalami gangguan menstruasi sebesar 9,5.
Tabel VII. Jenis Obat Tanpa Resep yang Digunakan Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
No Jenis Obat Bebas
Jumlah org
Persentasi
1 Obat Modern
46 12,1
2 Obat Tradisional
309 81,5
3 Tidak Minum Obat
36 9,5
Keterangan: Terdapat responden yang menggunakan kedua jenis obat.
Dalam hal ini, responden yang menggunakan obat untuk mengatasi gangguan menstruasi, pada dasarnya tidak menggunakan obat tersebut
setiap bulan secara rutin ketika mengalami gangguan menstruasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terkadang responden juga mengatasinya dengan tidak menggunakan obat, misalnya cukup dengan istirahat saja, kompres air hangat dan lain
sebagainya. Responden yang mengatasi gangguan menstruasi dengan obat tanpa
resep dapat dikatakan telah melakukan pengobatan mandiri. Setiap individu dapat menentukan sendiri apa yang sebaiknya dilakukan ketika individu
tersebut mengalami gangguan menstruasi. Ketika responden merasa bahwa gangguan menstruasi yang mereka alami mengganggu aktivitasnya dan
harus melakukan sesuatu untuk meringankan keluhan tersebut, maka responden dapat memutuskan apa yang seharusnya dilakukan. Responden
pada penelitian ini adalah siswi SMU, dimana kisaran usia responden adalah 14–19 tahun. Usia ini merupakan usia remaja, dimana pada usia ini
remaja sudah dapat berpikir dengan baik, mampu memutuskan suatu keputusan. Hal ini dikarenakan kemampuan kognitif mereka mencapai
kematangan Desmita, 2005. a. Penatalaksanaan Gangguan Menstruasi Dengan Obat Tradisional
Obat tradisional merupakan obat yang paling banyak dipilih oleh responden untuk mengatasi gangguan menstruasi, yaitu sebesar 81,5.
Penggunaan obat tradisional untuk pengobatan sendiri sudah dilakukan secara turun temurun di Indonesia. Pada umumnya pemilihan penggunaan
obat tradisional adalah pengalaman menggunakan obat tradisional tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada waktu yang lalu atau melalui informasi dari orang lain. Selain itu, pengobatan dengan obat tradisional mempunyai efek samping yang kecil
atau bahkan tidak mempunyai efek samping dibanding obat modern Sartono, 1993; Thomas, 1989. Hal tersebut dapat menjadi penyebab
alasan responden memilih obat tradisional untuk mengatasi gangguan menstruasi yang dialami. Alasan lain responden lebih memilih obat
tradisional adalah karena lebih murah, lebih mudah didapat atau karena anjuran orang tua, yang terbiasa menggunakan obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional pada remaja putri di empat SMU di kabupaten Bantul untuk mengatasi gangguan menstruasi akan disajikan
dengan beberapa gambaran dari alternatif jawaban responden mengenai obat tradisional. Gambaran yang akan disajikan antara lain mengenai jenis
obat tradisional apa yang dipilih oleh responden, alasan responden memilih dan menggunakan obat tradisional tersebut dan berapa lama responden
menggunakan obat tradisional tersebut. Selain itu, efek yang dialami
responden setelah menggunakan obat tradisional juga akan disajikan berupa berkurang tidaknya gangguan menstruasi yang mereka alami.
Dari 309 responden yang menggunakan obat tradisional, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis obat tradisional yang paling banyak
digunakan oleh responden adalah kunyit asam 93,8, walaupun ada jenis obat tradisional lain yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VIII. Gambaran Jenis Obat Tradisional yang Digunakan Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
No Jenis Obat Tradisional
Jumlah org
Persentasi
1 Kunyit asam
290 93,8
2 Galian
72 23,3
3 Beras kencur
7 2,3
4 Pil tuntas
2 0,6
5 M kapsul
1 0,3
Keterangan : Responden dapat menggunakan lebih dari satu obat tradisional
. Alasan responden memilih obat tradisional bermacam-macam, antara
lain karena harganya lebih murah, promosi yang menarik, informasi dari teman, anjuran orang tua, dan sebagainya. Responden mempunyai lebih
dari satu alasan mengapa memilih dan menggunakan obat tradisional tersebut. Kebanyakan responden beralasan karena dengan menggunakan
obat tradisional dapat mengurangi keluhan nyeri haid yang mereka alami 19,4. Selain itu, alasan lain yang kebanyakan dipilih oleh responden
adalah karena anjuran orang tua 13,3 dan karena harganya lebih murah 11,3 Persentasi alasan responden memilih obat tradisional disajikan
pada tabel IX. Lama waktu penggunaan obat tradisional menunjukkan kebutuhan
responden pada obat tradisional tersebut hingga gangguan menstruasi yang mereka alami berkurang. Lama waktu menggunakan obat tradisional
masing-masing responden bevariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IX. Alasan Pemilihan Obat Tradisional oleh Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
Alasan Memilih Obat Tradisional Jumlah
org Persentasi
Anjuran orang tua 41
13,3 Anjuran orang tua, berkhasiat
7 2,3
Anjuran orang tua, harga murah 4
1,3 Anjuran orang tua, alami
3 1,0
Alami 30
9,7 Alami, harga murah
4 1,3
Alami, lebih mudah 2
0,6 Alami, murah, berkhasiat
2 0,6
Murah 35
11,3 Murah, berkhasiat
3 2,0
Murah, tidak ada efek samping 6
1,9 Murah, mudah didapat, manjur
1 0,3
Murah, cepat sembuh 4
1,3 Murah, lebih mudah
5 1,6
Informasi dari teman 22
7,1 Informasi dari teman, manjur
1 0,3
Tidak ada efek samping 23
7,4 Tidak ada efek samping, sakit
berkurang 2
0,6 Cocok
10 3,2
Efektif 3
1,0 Promosi menarik
3 1,0
Mengurangi sakit perut 60
19,4 Rasanya enak
11 3,6
Melancarkan menstruasi 5
1,6 Badan lebih segar
2 0,6
Kebiasaan 16
5,2 Tidak menjawab
4 1,3
Total 309
100,0
Dari hasil yang diperoleh, terdapat responden yang menggunakan obat tradisional 1 hari saja, tetapi ada juga responden yang menggunakan
obat tradisional sampai keluhan yang mereka alami berkurang atau hilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Namun, diperoleh juga data penggunaan obat tradisional oleh responden selama 2-3 hari. Sebagian besar responden 47,2 hanya 1 hari
menggunakan obat tradisional ketika mengalami gangguan menstruasi. Sedangkan responden yang menggunakan obat tradisional sampai keluhan
hilang sebesar 28,2.
Tabel X. Gambaran Lama Waktu Penggunaan Obat Tradisional pada Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
No Lama waktu penggunaan Jumlah
Persentasi
1 1 hari
146 47,2
2 2 hari
54 17,5
3 3 hari
22 7,1
4 Sampai keluhan hilang
87 28,2
Total 309
100,0
Tidak semua responden yang menggunakan obat tradisional sebagai pilihan
untuk mengatasi
gangguan menstruasi
merasakan efek
berkurangnya keluhan yang mereka alami. Hal ini dikarenakan setiap individu yang menerima asupan obat tradisional mendapatkan efek yang
berbeda pada masing-masing individu dikarenakan terdapat beberapa faktor seperti faktor psikologis seseorang, fisiologis dan nutrisi seseorang, maupun
faktor keturunan. Sebesar 92,9 responden merasakan keluhan gangguan menstruasi yang dialami berkurang setelah menggunakan obat tradisional.
Responden yang keluhannya tidak berkurang sebesar 5,8 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92,9 5,8
1,3
Keluhan berkurang Keluhan tidak berkurang
Tidak menjawab
Gambar 11. Gambaran Efek Obat Setelah Penggunaan Obat Tradisional pada Remaja Putri di Empat SMU
di Kabupaten Bantul Tahun 2004 b. Penatalaksanaan Gangguan Menstruasi dengan Obat Modern
Obat modern dalam hal ini adalah obat paten, mengandung unsur kimiawi, dari golongan obat bebas. Beberapa merek obat tanpa resep yang
digunakan responden untuk mengatasi gangguan menstruasi akan disajikan pada penelitian ini. Selain itu, alasan pemilihan merek obat tanpa resep
tersebut dan lama waktu pemakaiannya juga akan disajikan. Responden yang memilih obat modern sebanyak 46 responden.
Pertanyaan mengenai merek obat tanpa resep yang digunakan responden bersifat terbuka, sehingga masing-masing responden dapat
menjawab lebih dari satu merek obat tanpa resep sesuai dengan yang responden gunakan. Gangguan menstruasi, terlebih nyeri haid umumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diatasi dengan menggunakan obat-obat golongan analgesik, antipiretik dan antiinflamasi untuk mengatasinya. Obat-obat tersebut dapat digunakan
untuk mengatasi nyeri haid karena kemampuannya dalam menghambat biosintesis prostaglandin Shimp, 2000; Wilmana, 1995.
Tabel XI. Merek Obat Tanpa Resep yang Digunakan Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
Merek obat Komposisi
Jumlah Persentasi
Feminax Parasetamol 500 mg
Kafein 50 mg Ekstrak hiosiami 19 mg
34 73,9
Biogesic Parasetamol 500 mg
3 6,5
Bodrex Parasetamol 500 mg
Kafein 50 mg 7
15,2 Antalgin
Metampiron 500 mg 5
10,9 Oskadon
Parasetamol 500 mg Kafein 50 mg
2 4,3
Keterangan : Responden dapat menjawab lebih dari satu merek obat
Obat-obat golongan analgesik, antipiretik dan antiinflamasi untuk mengatasi nyeri, dalam hal ini nyeri haid sudah banyak dikenal oleh
masyarakat. Obat-obat ini sudah menyebar di kalangan awam, sehingga masyarakat dapat memperoleh dengan mudah ketika membutuhkan.
Masyarakat mengetahui informasi tentang obat-obat tersebut dari berbagai sumber, seperti media cetak atau elektronik, informasi dari teman atau
kerabat, atau dari pengalaman masa lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data yang ditunjukkan pada tabel, sebesar 73,9 responden menggunakan Feminax untuk mengurangi nyeri haid. Sementara itu, obat
tanpa resep lain yang digunakan antara lain Biogesic 6,5, Bodrex 15,2, Antalgin 10,9 dan Oskadon 4,3. Responden yang
mengalami nyeri haid, tidak hanya menggunakan obat bebas saja untuk mengurangi rasa nyeri. Beberapa responden juga menggunakan obat
tradisional, yang dapat dikatakan sebagai obat tambahan. Kemungkinan hal ini sudah merupakan suatu kebiasaan menggunakan obat tradisional,
sehingga merasa sulit ditinggalkan. Selain itu ada anggapan bahwa obat tradisional lebih baik digunakan dibanding obat modern karena relatif lebih
aman. Feminax diindikasikan untuk meredakan nyeri haid. Hal ini mungkin
yang menjadikan Feminax lebih digemari responden sebagai pilihan untuk mengatasi gangguan menstruasi seperti nyeri haid. Feminax dapat
mengurangi nyeri haid karena mengandung parasetamol sebagai analgesik yang bekerja untuk meredakan nyeri. Selain itu, ekstrak hiosiamin yang
juga terdapat dalam komposisi Feminax bekerja sebagai antispasmodik yang bisa mengurangi kontraksi uterus. Efek antispasmodik pada uterus,
yang inervasi otonomnya berbeda dari otot polos lainnya, tidak terlihat relaksasi, sehingga hiosiamin hampir tidak bermanfaat untuk mengobati
nyeri haid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merek obat lain yang juga digunakan responden untuk mengatasi gangguan menstruasi bisa juga digunakan untuk mengobati sakit kepala dan
sakit gigi. Merek obat tersebut adalah Biogesic dan Bodrex yang mengandung parasetamol, antalgin metampiron dan Oskadon yang juga
mengandung parasetamol. Feminax mengandung parasetamol 500 mg, kafein 50 mg dan
ekstrak hiosiamin 19 mg. Selain sebagai obat tunggal, parasetamol terdapat sebagai kombinasi tetap dalam bentuk tablet maupun cairan. Dosis
parasetamol untuk dewasa 300 mg-1 g per kali, dengan maksimum 4 g per hari Wilmana, 1995. Dalam hal ini, Feminax tidak melebihi dosis
parasetamol 500 mg. Kafein di dalam Feminax dapat memacu sistem saraf pusat sebagai stimulan lemah, dapat menghilangkan rasa lelah dan penat.
Kafein sering dimasukkan ke dalam sediaan analgesik dalam dosis kecil. Penambahan kafein ini dapat menambah efek analgesik Anonim, 2000
Biogesic hanya mengandung parasetamol 500 mg. Dalam hal ini, parasetamol yang digunakan tidak melampaui dosis terapi. Bodrex dan
Oskadon masing-masing mengandung parasetamol 500 mg dan kafein 50 mg untuk Bodrex dan 35 mg pada Oskadon. Dalam hal ini, masing-masing
obat tidak melampaui dosis terapi, tetapi kafein yang terkandung didalamnya dapat merangsang sistem saraf pusat.
Antalgin mengandung metampiron 500 mg, tidak melampaui dosis. Obat ini hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik karena efek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antiinflamasinya lemah. Keamanan obat ini diragukan, sehingga sebaiknya obat ini hanya diberikan bila dibutuhkan analgesik-antipiretik suntikan atau
bila pasien tidak tahan analgesik-antipiretik yang lebih aman. Dalam memutuskan pemilihan obat tanpa resep untuk mengatasi
gangguan menstruasi, responden mempunyai alasan mengapa menggunakan obat tersebut. Alasan tersebut antara lain karena harganya murah, promosi
obat modern yang menarik, informasi dari teman, meringankan keluhan, kecocokan, dan sebagainya. Alasan responden memilih dan menggunakan
obat modern sebagian besar karena nyeri haid cepat sembuh 32,6, karena merasa cocok sebesar 19,6, dan karena informasi dari teman
15,2.
Tabel XII. Alasan Pemilihan Obat Modern oleh Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul Tahun 2004
Alasan Memilih Obat Modern Jumlah
Persentasi
Ajuran orang tua 2
4,3 Cocok
9 19,6
Cepat sembuh 15
32,6 Harga murah
2 4,3
Harga murah, sakit berkurang 1
2,2 Informasi dari teman
7 15,2
Informasi dari teman, sakit berkurang
2 4,3
Mudah didapat 1
2,2 Promosi menarik
1 2,2
Dari UKS 1
2,2 Tidak menjawab
5 10,9
Total 46
100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lamanya waktu responden mengkonsumsi obat modern bervariasi, mulai dari 1 hari sampai responden merasa gangguan menstruasi yang
mereka alami berkurang. Sebagian besar responden yang mengalami gangguan menstruasi, menggunakan obat modern selama 1 hari 63,0
untuk mengurangi nyeri haid yang mereka rasakan. Responden yang menggunakan obat modern sampai keluhan hilang sebesar 19,6.
Tabel XIII.
Gambaran Lama Waktu Penggunaan Obat Modern pada Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul
Tahun 2004
No Lama waktu
Jumlah Persentasi
1 1 hari
29 63,0
2 2 hari
7 15,2
3 3 hari
1 2,2
4 Sampai keluhan hilang
9 19,6
Total 46
100,0
Dari data terlihat bahwa lamanya waktu mengkonsumsi obat bervariasi. Hal ini kemungkinan masing-masing individu mempunyai
tingkat keluhan gangguan menstruasi yang berbeda. Nyeri haid yang menyerang responden, dirasakan tidak sama antara responden yang satu
dengan responden yang lain. Beberapa orang akan sembuh rasa sakitnya hanya dengan mengkonsumsi obat selama 1 hari saja, tetapi yang lain
belum tentu akan sembuh bila hanya mengkonsumsi obat 1 hari, mungkin 2 atau 3 hari atau sampai keluhan hilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91,3 4,3 4,3
Keluhan Berkurang Keluhan Tidak Berkurang
Tidak menjawab
Gambar 12.
Gambaran Efek Obat Setelah Penggunaan Obat Modern pada Remaja Putri di Empat SMU di Kabupaten Bantul
Tahun 2004
Dari 46 responden yang menggunakan obat modern untuk mengatasi gangguan menstruasi, sebesar 91,3 merasa keluhan yang mereka alami
berkurang. Responden yang merasa keluhan yang mereka alami tidak berkurang sebesar 4,3 dan sebesar 4,3 responden tidak memberikan
jawaban.
2. Penatalaksanaan Gangguan Menstruasi Tanpa Menggunakan Obat