c. Concience kata hati, yaitu kesadaran batin yang mendalam tentang
benar-salah, baik-buruk, yang diharapkan-tidak diharapkan, sebagai prinsip yang mengatur perilaku manusia sehingga ia dapat
menyelaraskan pikiran, perasaan dan tindakannya. d.
Independent-will kehendak bebas, yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran dirinya dan bebas dari segala pengaruh lain.
C. Dysmenorrhea
1. Pengertian
Dysmenorrhea nyeri haid adalah nyeri yang timbul akibat
kontraksi yang tidak teratur ketika peluruhan dinding endometrium. Nyeri yang dirasakan mulai dari nyeri ringan sampai berat pada perut bagian
bawah. Pada keadaan yang berat dapat disertai berbagai gejala dan tanda, mulai dari mual, muntah, diare, pusing, nyeri kepala bahkan sampai pingsan
Anonim, 2004; Cherry, 1999. Rasa nyeri ketika menstruasi yang demikian hebat seringkali
memerlukan obat pereda sakit. Gejala-gejala klinis biasanya dimulai sehari sebelum menstruasi berlangsung, selama hari pertama dan kedua
menstruasi, dan jarang terjadi setelah itu. Nyeri terasa hilang timbul, tajam dan bergelombang, biasanya mengikuti gerak rahim dan dapat menjalar ke
arah pinggang bagian belakang. Selain rasa nyeri, dapat pula disertai perasaan mudah tersinggung atau depresi Riyanto, 2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penggolongan
Berdasarkan penyebabnya, dikenal dua jenis dysmenorrhea nyeri haid
yaitu dysmenorrhea
primer dan
dysmenorrhea sekunder.
Dysmenorrhea primer terjadi apabila tidak ditemukan penyebab yang
mendasarinya dan dysmenorrhea sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
3. Patofisiologi Dysmenorrhea Primer
Dysmenorrhea primer hanya terjadi saat siklus ovulatori. Oleh
karena itu, angka kejadiannya lebih tinggi pada wanita diawal masa remajanya awal menstruasi dan ketika menginjak dewasa. Karena pada
masa ini, keteraturan ovulasi meningkat Shimp, 2000. Penyebab terjadinya dysmenorrhea primer adalah kontraksi pada
uterus, yang berhubungan dengan kadar prostaglandin. Endometrium dan miometrium pada uterus memegang peranan atau mempunyai kapasitas
pada sintesis prostaglandin. Kadar prostaglandin dalam endometrium dan cairan menstruasi pada wanita dengan dysmenorrhea primer ditemukan
mempunyai kadar yang tinggi. Perbandingannya adalah 5-13 kali lebih besar prostaglandin yang ditemukan pada wanita dengan dysmenorrhea
primer dibandingkan yang tidak mengalami dysmenorrhea primer. Kadar prostaglandin yang meningkat, menyebabkan turunnya kadar
progesteron selama siklus menstruasi. Bersamaan dengan itu, kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prostacyclin juga mengalami penurunan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya kontraksi uterin yang kuat dan mengalami vasokonstriksi.
Akibatnya, terjadi defisiensi oksigen untuk mencapai jaringan dan menyebabkan atau menimbulkan rasa sakit pada beberapa wanita.
Pada menstruasi yang normal, tekanan kontraksi berkisar antara 50- 80 mmHg dan berlangsung selama 15-30 detik setiap 10 menit. Sedangkan
pada kasus dysmenorrhea primer, tekanan kontraksinya mencapai 400 mmHg, waktu kontraksi dapat lebih dari 90 detik dan jarak antar kontraksi
bisa kurang dari 15 detik Shimp, 2000.
4. Penatalaksanaan Dysmenorrhea Primer