Hasil Wawancara HASIL PENELITIAN
Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM sebesar 75 berjumlah 27 orang. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 75 berjumlah 0
orang. Melihat data tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun siswa yang tuntas, atau persentase ketuntasan kelas mencapai 0. Rata-
rata kelas mencapai nilai 29,07. Nilai yang sangat rendah untuk ranah kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa konsep awal dan pengetahuan
siswa mengenai materi struktur jaringan tumbuhan sangat rendah. Dapat dikatakan bahwa mereka hampir sepenuhnya tidak paham dan tidak
memiliki pengetahuan mengenai materi tersebut. Hal tersebut cukup memberatkan bagi peneliti, mengingat peneliti memiliki target yang
harus dicapai dalam ranah kognitif ketika penelitian ingin dikatakan berhasil.
Hasil belajar adalah hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif merupakan tingkatan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa selama dia menerima proses belajar pada bidang pengetahuan. Hasil belajar ranah kognitif ini mencakup
aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara memperoleh data dengan posttest pada siklus I dan posttest pada siklus II. Keduanya dikerjakan secara jujur, tidak bertanya pada
teman maupun melihat referensi lain. Pada posttest I diperoleh nilai siswa yang terendah yaitu 30,
sedangkan nilai siswa yang tertinggi adalah 90. Seluruh siswa hadir
mengikuti posttest I atau dapat dikatakan 27 siswa mengerjakan posttest. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM 75 sebanyak 18 orang
dengan persentase 66.66. Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 adalah 9 orang dengan persentase 33,33. Hal ini menunjukkan bahwa
target tidak tercapai pada siklus I. Target yang ditentukan berupa persentase ketuntasan kelas sebesar 65, namun pada siklus I ini hanya
mencapai 33,33. Selanjutnya rata-rata yang diperoleh kelas mencapai nilai 62,22. Hal ini juga menunjukkan bahwa target tidak tercapai. Target
yang ditentukan berupa nilai rata-rata kelas sebesar 70 pada materi struktur jaringan tumbuhan.
Pada posttest II diperoleh nilai siswa yang terendah yaitu 60, sedangkan untuk nilai siswa yang tertinggi adalah 95. Seluruh siswa
hadir mengikuti posttest II atau dapat dikatakan 27 siswa mengerjakan posttest. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM 75 sebanyak 10
orang dengan persentase 37,03. Jumlah siswa yang mencapai KKM 75 adalah 17 orang dengan persentase 62,96. Hal ini menunjukkan
bahwa target tidak tercapai pada siklus II. Target yang ditentukan berupa persentase ketuntasan kelas sebesar 65, namun pada siklus I ini hanya
mencapai 62,96. Nilai tersebut merupakan jumlah yang sangat berbanding tipis. Tetapi sesuai hasil yang diperoleh, pada siklus II ini
harus dikatakan belum mencapai target yang telah ditentukan. Selanjutnya rata-rata yang diperoleh kelas mencapai nilai 76,66. Hal ini
menunjukkan bahwa target tercapai. Target yang ditentukan berupa nilai
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Siklus I Siklus II
S KOR
SIKLUS
rata-rata kelas sebesar 70 pada materi struktur jaringan tumbuhan, dan perolehan nilai rata-rata kelas pada posttest siklus II sebesar 76,66 telah
berhasil melampaui target. Berikut merupakan diagram yang memperlihatkan nilai rata-rata
siswa dan persentase ketuntasan kelas pada siklus I serta siklus II yang menunjukkan dampak yang ditimbulkan dari pembelajaran dengan
menerapkan permainan edukatif estafet :
Gambar 4.6 Nilai Rata-Rata Siswa