kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis, dan sistematis.
6 Belajar Kebiasaan
Belajar kebiasaan ialah proses pembentukan kebiasaan baru atau memperbaiki kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan dapat
menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukum dan ganjaran. Tujuannya agar individu
memperoleh sikap dan kebiasaan baru yang lebih tepat dan lebih positif, dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau
bersifat kontekstual. 7
Belajar Apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan nilai atau
arti penting suatu objek. Tujuannya untuk memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa, dalam hal ini kemampuan
menghargai secara tepat, arti penting objek tertentu, misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis.
8 Belajar Pengetahuan
Belajar pengetahuan yaitu belajar untuk memperoleh sejumlah pemahaman, pengertian informasi, dan sebagainya. Tujuan
belajar pengetahuan agar individu memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu, yang
biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam
mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat laboratorium Rohmah, 2012
Jenis belajar yang difokuskan pada penelitian ini yaitu belajar abstrak, belajar keterampilan, belajar sosial, belajar rasional, dan belajar
pengetahuan. Dalam penelitian ini, siswa belajar abstrak melalui permainan, belajar keterampilan melalui aktivitas permainan tersebut,
belajar sosial melalui kegiatan kerjasama dan diskusi kelompok, belajar rasional melalui pengerjaan soal-soal latihan agar memperoleh
pemahaman dan konsep, serta belajar pengetahuan agar dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran yang dilaksanakan.
4. Sistem Pembelajaran
Sistem merupakan kesatuan komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
Pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan, yaitu membelajarkan siswa, Sistem
digunakan untuk merencanakan suatu proses pembelajaran. Perencanaan merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan
hasil yang diharapkan. Proses perencanaan yang sistematis dalam sistem
pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
a. Melalui sistem perencanaan yang matang, keberhasilan proses
pembelajaran dapat diramalkan karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
b. Melalui sistem perencanaan yang sistematis, guru dapat
menggambarkan berbagai kendala yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang sesuai untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. c.
Melalui sistem perencanaan yang rinci, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitias
yang ada untuk ketercapaian tujuan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan proses
sistem pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.
a. Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Peran guru tidak
tergantikan karena suatu strategi tidak mungkin dapat diaplikasikan tanpanya. Hal tersebut dikarenakan siswa adalah individu yang
sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
Menurut Dunkin dalam Sanjaya 2008, ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari
faktor guru, yaitu teacher formative experience, teacher training experience, dan teacher properties.
Teacher formative experience meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial
mereka diantaranya, meliputi tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya dan adat istiadat. Selain itu keadaan
keluarga dari mana guru itu berasal juga mempengaruhi, misalkan guru itu tergolong berasal dari keluarga yang mampu atau tidak,
keluarga harmonis atau bukan. Teacher training experience, meliputi pengalaman-
pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru. Contohnya yaitu pengalaman latihan profesional,
tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan dan lain sebagainya. Teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan sifat yang dimiliki guru. Contohnya yaitu kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik kemampuan
dalam pengelolaan pembelajaran termasuk kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan
dalam penguasaan materi pelajaran. b.
Faktor Siswa Siswa adalah individu unik yang berkembang sesuai dengan
tahapnya. Perkembangan anak meliputi perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-
masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa
meliputi aspek latar belakang siswa yang menurut Dunkin disebut pupil formative experience serta pupil properties.