Instrumen Pembelajaran Instrumen Penelitian

XI, dan XII adalah 75. Siswa dikatakan telah memenuhi ketuntasan belajar jika siswa memperoleh skor sama dengan atau diatas KKM yang telah ditentukan. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Posttest Keterangan 75 Tidak Tuntas 75 Tuntas Ketentuan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM 75 dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 75 dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase KKM = �����ℎ ����� ���� ������ �����ℎ ������ℎ ����� � 100 Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut : Skor rata-rata = ∑ ���� ������ℎ ����� �����ℎ ����� b. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas ketika permainan edukatif estafet sedang diterapkan dalam materi jaringan tumbuhan. Berikut merupakan kisi- kisi penskoran motivasi: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penskoran Observasi Skor Keterangan 1 Sangat tidak baik 2 Tidak baik 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat baik Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan persentase skor hasil observasi dengan rumus: q = � � � 100 Keterangan: q = persentase skor hasil observasi aktivitas siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa t = skor maksimal Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Persentase yang Diperoleh Keterangan 20 q 35 Sangat rendah 36 q 51 Rendah 52 q 67 Sedang 68 q 83 Tinggi 84 q 100 Sangat tinggi c. Data Motivasi Belajar Data motivasi siswa berfungsi untuk mengukur motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: a Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif, b Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Berikut merupakan kisi-kisi penskoran kuesioner motivasi belajar awal dan akhir: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif SS Sangat Setuju 5 1 S Setuju 4 2 R Ragu 3 3 TS Tidak Setuju 2 4 STS Sangat Tidak Setuju 1 5 Untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa per individu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase Individu = ∑ ������ℎ�� ���� ����� ∑ ���� �������� � 100 Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah: Tabel 3.5 Kategori Motivasi Siswa Persentase yang Diperoleh Keterangan 20 q 35 Sangat rendah 36 q 51 Rendah 52 q 67 Sedang 68 q 83 Tinggi 84 q 100 Sangat tinggi Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan persamaan: Skor Rata-Rata Kelas = ∑ ���� ����� ����� ∑ ����� Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan: Kelas = ∑ ����� �������� �������� ∑ ����� � 100 Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan kategori yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi struktur jaringan tumbuhan dengan menerapkan permainan edukatif estafet dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar 75. 2. Analisis Kualitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif ini dilakukan dengan deskripsi kata-

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan metode permainan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa: peneltian tindakan kelas di MI Jam’iyyatul Khair Ciputat

5 48 174

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan (kuasi eksperimen di SMA N 6 Tangerang Selatan)

0 11 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan metode permainan tradisional bebentengan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akuntansi perusahaan jasa di kelas XI IPS 3 SMA N 6 Tangerang Selatan: Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

3 25 156

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29