2. Analisis Kualitatif
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif ini dilakukan dengan deskripsi kata-
kata dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan menerapkan permainan edukatif estafet.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif serta afektif. Indikator
keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian Teknik Pengumpulan
Data Keadaan Awal
Sebelum Penelitian Indikator Ketercapaian
Kuesioner motivasi
belajar siswa Belum terukur
Motivasi belajar siswa selama mengikuti
proses pembelajaran mencapai 75 kategori
tinggi dan sangat tinggi
Hasil belajar aspek kognitif berdasarkan
hasil tes akhir posttest siklus I dan siklus II
persentase nilai siswa yang mencapai KKM
75 sebanyak
dengan skor rata-rata kelas mencapai 43
pada materi jaringan tumbuhan
Persentase nilai siswa yang mencapai KKM
75 sebanyak 65 dengan skor rata-rata
kelas mencapai 70 pada materi jaringan
tumbuhan
Hasil belajar aspek afektif berdasarkan
lembar observasi Belum terukur
Hasil belajar aspek afektif siswa selama
mengikuti proses pembelajaran mencapai
kategori tinggi sebanyak 75
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dengan menerapkan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dilakukan dalam 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2
pertemuan. Berikut merupakan uraian mengenai proses pelaksanaan
penelitian dan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian: a.
Siklus I 1
Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian meliputi instrumen
pembelajaran seperti silabus, RPP, materi pembelajaran, media permainan edukatif estafet, dan instrumen pengumpulan data
seperti pretest, posttest 1, posttest 2, kuesioner, dan lembar observasi.
2 Tindakan
a Pertemuan I
Penelitian Tindakan Kelas pertemuan I dilaksanakan pada 30 September 2016 di ruang kelas XI IPA 1 SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta pada pukul 09.55-11.15 WIB. Berikut merupakan uraian kegiatan pelaksanaannya:
Kegiatan Pra Pembelajaran
Sebelum pelajaran dimulai, peneliti yang juga bertindak sebagai guru memasuki ruang kelas bersama guru mata
pelajaran Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang bertindak sebagai observer, kemudian mengucapkan salam
dan memperkenalkan diri agar siswa lebih akrab dan tidak canggung.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyapa para siswa, mengecek kesiapan belajar, kemudian
guru memberikan pretest. Pengerjaan pretest dibatasi waktu yaitu
25 menit. Guru mengingatkan siswa bahwa dalam pengerjaan pretest ini, siswa diharapkan mengerjakan sebisa mungkin
tanpa mencontek dan bekerja sama dengan siswa lain. Setelah batas waktu tercapai, soal pretest dan lembar jawab semua
siswa segera dikumpulkan.
Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan “Apakah yang dimaksud
dengan jaringan?” beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Kemudian guru mengajukan pertanyaan
lagi “Sebutkan 2 jaringan pada tumbuhan” siswa menjawab pertanyaan guru. Guru menayangkan gambar meristem apikal
dan potongan melintang daun sembari menanyakan, “Apa yang dapat diamati dari gambar-gambar tersebut?” siswa
menjawab pertanyaan guru. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siswa mendengarkan
dengan baik. Guru melakukan eksplorasi dengan menanyakan “Apa
yang dimaksud dengan jaringan embrionik dan jaringan dewasa? Jaringan apa saja yang termasuk jaringan dewasa?”
siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memberikan klarifikasi dan melengkapi jawaban siswa yang kurang.
Siswa mencermati dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
Guru mengorganisasikan siswa untuk membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Saat
pembagian kelompok berlangsung, siswa membuat
kegaduhan di kelas. Beberapa siswa ingin membuat kelompoknya sendiri sedangkan beberapa siswa ada yang
terlihat diam saja. Guru berusaha mengendalikan kelas dan menenangkan para siswa. Setelah kelompok berhasil
terbentuk, guru memberi instruksi agar siswa duduk berkumpul sesuai kelompok masing-masing kemudian guru
membagikan LKS ke tiap-tiap kelompok. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan secara
berkelompok. Siswa diperbolehkan untuk mencari referensi dari buku paket atau melalui internet. Guru mengingatkan
siswa untuk tetap mengerjakan sambil menjaga ketenangan. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan
LKS. Pada saat pengerjaan LKS ini, beberapa siswa sering pergi izin ke toilet atau izin membeli pulpen di koperasi.
Guru mengizinkan tetapi dengan batas waktu 2 menit dan segera kembali ke kelas. Masih ada beberapa siswa yang
terlihat tidak aktif dalam kelompoknya. Guru menyiasati hal ini dengan pergi berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk
meninjau pekerjaan mereka dan menegur siswa yang tidak mengerjakan. Beberapa siswa yang mengalami kesulitan
terlihat aktif bertanya kepada guru. Guru memberikan pengarahan kepada siswa yang bertanya hingga siswa
mengerti dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Pengerjaan LKS dilakukan selama kurang lebih 25 menit. Setelah selesai
mengerjakan LKS, guru mengajak siswa untuk menukar
lembar jawab dengan kelompok lain kemudian mengoreksinya bersama-sama. Guru meminta siswa untuk
mencoret jawaban yang salah atau belum diisi, kemudian jawaban yang salah diberi pembenaran. Satu persatu
pertanyaan dari LKS dijawab siswa secara acak dari tiap-tiap kelompok. Siswa lain yang merasa jawaban kurang tepat
menambahkan atau melengkapi jawaban. Beberapa siswa yang masih terlihat kurang aktif ditunjuk oleh guru untuk
menjawab soal nomor berikutnya. Guru memberikan klarifikasi dan memberi penguatan.
Gambar 4.1 Suasana pembelajaran siklus I dalam diskusi kelompok pengerjaan LKS
Kegiatan Penutup Pembelajaran
Pada kegiatan penutup ini, pertama-tama guru membimbing siswa untuk menyimpulkan apa saja materi
yang sudah dibahas. Sesekali guru bertanya pada siswa-siswa di kelas untuk memberikan evaluasi. Kemudian guru
melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari