Menstruasi pada Wanita Sistem Kekebalan Tubuh

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

171 disemprotkan oleh kontraksi mendadak dari otot di dalam dan di sekitar saluran reproduksi jantan dan bersamaan dengan itu kelenjar kelamin aksesori mengeluarkan sekresinya. Cairan seminal yang dikeluarkan demikian itu dapat mengandung 400.000.000 sperma. Lendir di dalam cairan seminal berguna sebagai wahana bagi sperma. Setelah semen dideposisikan dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir tersebut menjadi cairan yang lebih encer agar sperma menjadi sangat motil. Fruktosa merupakan sumber energi bagi sperma, zat basa mencegah matinya sperma karena suasana asam yang lazimnya terdapat di dalam vagina. Tiap telur hanya dibuahi oleh sebuah sperma, tetapi meskipun demikian jika sperma tidak dilepaskan dalam jumlah jutaan, maka tidak akan terjadi fertilisasi. Salah satu sebabnya ialah hanya sebagian kecil sperma yang dapat sampai ke bagian atas tuba fallopii, yang lainnya hancur di perjalanan. Sel telur masuk ke dalam tuba fallopii masih dilapisi oleh sebagian dari sel folikel yang membungkusnya di dalam ovarium dan sperma tidak dapat menembusnya jika lapisan ini tidak hilang. Gambar 10.5 Fertilisasi Sumber: Image.google.co.id

2. Menstruasi pada Wanita

Pada wanita, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan luruh keluar dari tubuh. Pada umumnya, siklus menstruasi ini terjadi setiap 28 hari. Pada hari pertama sampai keempat belas terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Pada perkem- bangan ini, sel oogonium akan membelah secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur yang yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak folikel de Graaf , folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Masa pertumbuhan folikel ini disebut fase folikel . Dalam siklus menstruasi, estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas saat menstruasi. Selain itu, estrogen juga meng- hambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis untuk menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk melakukan ovulasi yang terjadi pada hari keempat belas. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong ini menjadi badan kuning korpus luteum. Kemudian, badan ini SIKLUS OVARIUM HORMON OVARIUM DALAM DARAH Pra ovulasi Post ovulasi Degenerasi korpus luteum Korpus luteum Ovulasi Folikel dewasa Pertumbuhan folikel Estrogen Progesteron Estrogen Progesteron dan estrogen SIKLUS MENSTRUASI Endometrium Menstruasi Hari Gambar 10.6 Siklus menstruasi Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA 172 menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka pembentukan progesteron pun terhenti. Akibatnya, pemberian makanan kepada endometrium terhenti, endometrium kemudian mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan menstruasi. Apa fungsi plasenta bagi perkembangan janin? Diskusikanlah dengan teman sebangkumu. Pembelahan dimulai Fertilisasi Ovarium Blastosit menempel Endometrium Uterus Ovulasi Oosit sekunder Oviduk Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigot disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Setelah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel telur akan masuk ke dalam tuba fallopi oviduk. Di saluran ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu. Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis sampai pada bentuk terakhir saat embrio terdiri atas 32 sel dan disebut morula. Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut blastosit . Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi perlekatan dengan dinding uterus. Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus. Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut, serta mengeluarkan sekret seperti air susu uterin milk sebagai makanan embrio. Selanjutnya, dinding rahim atau endometrium akan membuat hormon progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Setelah menjadi blastosit, zigot berkembang menjadi trofoblas, kemudian embrio dan akhirnya menjadi janin. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta ari-ari atau tembuni. Selaput pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois. 1 Sakus vitelinus kantong kuning telur Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput

3. Kehamilan dan Persalinan