Kehamilan dan Persalinan Sistem Kekebalan Tubuh

Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA 172 menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka pembentukan progesteron pun terhenti. Akibatnya, pemberian makanan kepada endometrium terhenti, endometrium kemudian mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan menstruasi. Apa fungsi plasenta bagi perkembangan janin? Diskusikanlah dengan teman sebangkumu. Pembelahan dimulai Fertilisasi Ovarium Blastosit menempel Endometrium Uterus Ovulasi Oosit sekunder Oviduk Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigot disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Setelah ovulasi atau pelepasan sel telur, sel telur akan masuk ke dalam tuba fallopi oviduk. Di saluran ini, ovum akan dikelilingi oleh banyak sperma, tetapi hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dengan inti sperma membentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu. Selanjutnya, zigot membelah secara mitosis sampai pada bentuk terakhir saat embrio terdiri atas 32 sel dan disebut morula. Morula ini kemudian menyerap cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, dan segera membentuk rongga blastosel dan disebut blastosit . Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi perlekatan dengan dinding uterus. Selama proses ini, korpus luteum membentuk hormon progesteron untuk mengadakan persiapan implantasi dengan merangsang pertumbuhan dinding uterus. Dinding uterus menjadi tebal, lunak, dan lembut, serta mengeluarkan sekret seperti air susu uterin milk sebagai makanan embrio. Selanjutnya, dinding rahim atau endometrium akan membuat hormon progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Setelah menjadi blastosit, zigot berkembang menjadi trofoblas, kemudian embrio dan akhirnya menjadi janin. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta ari-ari atau tembuni. Selaput pembungkus embrio terdiri atas amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois. 1 Sakus vitelinus kantong kuning telur Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput

3. Kehamilan dan Persalinan

Gambar 10.7 Perkembangan zigot dari fertilisasi sampai implantasi Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

173 tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan dan membantu proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim. 2 Amnion Amnion merupakan selaput yang menghasilkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetap basah dan tahan goncangan. 3 Korion Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion mengandung banyak pembuluh- pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya dengan perantaraan plasenta tembuni. 4 Alantois Alantois terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh- pembuluh darah yang berfungsi untuk menghubungkan siokulasi embrio dengan plasenta. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. Pada saat proses kehamilan, progesteron dan estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang merangsang produksi air susu. Gambar 10.8 Selaput pembungkus embrio Saat ini, pertumbuhan penduduk mengalami perkem- bangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap maka pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan masalah di berbagai bidang, seperti sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan upaya pengaturan kelahiran disebut program keluarga Berencana KB. Program KB dapat dilakukan dengan menggunakan alat- alat buatan maupun dengan sistem kalender tidak melakukan hubungan di saat subur. Selain itu, terdapat metode KB yang sifatnya permanen, yaitu vasektomi dan tubektomi. Vasektomi Alat Kontrasepsi D Plasenta Alantois Kantung kuning telur Pembuluh darah ibu Rongga amnion Amnion Embrio Korion Vili korion Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA 174 adalah pemotongan vasa deferensia yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat. Tubektomi adalah pemotongan oviduk yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat. Tabel 10.1 Nama dan Mekanisme Kerja Alat KB Nama Alat Pil Suntikan depoprovera Susuk KB IUD spiral Spon vagina Diafragma Karet KB Akibat Hipofisis anterior tidak mengeluarkan FSH dan LH Hipofisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH. Hipotisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH. Mencegah implantansi. Membunuh sperma yang masuk. Menghalangi sperma masuk vagina. Mencegah sperma masuk vagina. Mekanisme Pil yang mengandung hormon ini diminum tiap hari. Suntikan progesteron seperti steroid dilakukan 4 kali setahun. Tabung progestin dibuat dari progesteron ditanam di bawah kulit. Gulungan plastik dimasukkan ke dalam uterus. Spon yang diberi sperinicide pembunuh sperma dimasukkan ke vagina. Cawan plastik di masukkan pada vagina untuk menutup serviks. Dipakai untuk menyelu-bungi penis. Gambar 10.9 Vasektomi den tubektomi Alat-alat yang dipergunakan untuk mengatur kelahiran dan cara kerjanya dapat dilihat pada Tabel 10.1 berikut ini. Gambar 10.10 Alat-alat KB Sumber: Image.google.co.id Sumber: Image.google.co.id IUD Diafragma Kondom Kap serviks Susuk KB Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 10 Sistem Reproduksi Manusia

175 Air Susu Ibu ASI E Setelah terjadi kelahiran, bayi membutuhkan makanan yang kaya akan nutrisi, yaitu ASI air susu ibu. Sejak lahir sampai berusia 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi. ASI memiliki komposisi sempurna yang sesuai kebutuhan bayi. ASI memiliki glukosa, albumin dan kandungan air lebih tinggi dibandingkan air susu yang lain. Glukosa sangat diperlukan bayi untuk tumbuh dan menghasilkan energi. Albumin adalah protein untuk mencerdaskan bayi dan sangat baik untuk pertumbuhannya. ASI memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1 Saat baru belajar menyusui, hisapan bayi merangsang keluarnya air susu. Sehingga, bayi tidak mengalami kesulitan menyusui. 2 ASI steril sehingga mudah dicerna oleh bayi dan mengandung antibodi. 3 Memberi ASI memerlukan kalori sehingga mempercepat pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan. 4 Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak. 5 Sebagai salah satu pencegah kehamilan, bila ibu memberi ASI eksklusif tanpa makanan tambahan apapun. 6 Untuk menghemat pengeluaran. Asi merupakan susu dengan komposisi sempurna yang tidak bisa digantikan oleh susu formula. Tetapi, karena kondisi tertentu ibu tidak bisa memberi ASI. Beberapa kondisi yang menyebabkan ibu tidak dapat menyusui, antara lain:

1. Hambatan Psikis