Saraf Tepi perifer Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi

Bab 9 Sistem Koordinasi pada Manusia

143 Akson dalam bahan putih dipisahkan dalam ikatan-ikatan yang mempunyai fungsi sama, yaitu jalur menanjak ascending tracks menyalurkan impuls ke otak, dan jalur menurun descending tracks berfungsi membawa impuls dari otak ke efektor.

b. Saraf Tepi perifer

Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar somatik dan sistem saraf tak sadar otonom. Sistem saraf tepi berdasarkan arah impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu sistem aferen dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dan reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Sistem saraf somatik mengandung saraf eferen yang menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka. Sistem saraf somatik menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka. 1 Sistem saraf sadar somatik Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial menuju atau berasal dari otak dan saraf spinal menuju atau berasal dari sumsum tulang. Pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang, menghubungkan dengan tiap reseptor dalam tubuh. Satu-satunya badan sel saraf yang ada dalam sistem saraf perifer adalah neuron sensori yang mengelompok menjadi ganglion di dekat otak dan sumsum tulang belakang, dan neuron-neuron motor tertentu dari sistem saraf otonom. a Saraf kranial Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf, tidak termasuk saraf terminal yang kecil, yang tak berkembang baik. Nama dan asal saraf kedua belas saraf kranial dapat kamu lihat pada Tabel. 9.1. Bagian olfaktori dari mukosa hidung bau Retina penglihatan Beberapa serabut dari propioseptor dalam otak ekstrinsik bola mata Propioseptor dalam otot ekstrinsik bola mata I. Olfaktori II. Optik III. Okulomotor IV. Troklear Dari indera pencium pada lapisan lendir hidung Dari indera penglihat pada retina mata Sebagian besar serabut keempat dari enam otot ekstrinsik bola mata, beberapa ke otot dalam badan siliari dan pupil Otot ekstrinsik lainnya dari bola mata Saraf Asal Neuron Aferen Distribusi Neuron Eferen Tabel 9.1 Nama, asal dan distribusi saraf kranial Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA 144 Dari kedua belas nama saraf kranial, saraf nomor I, II, dan VIII terdiri atas neuron-neuron sensori; saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII terdiri atas neuron-neuron motor; sedangkan yang lain nomor V, VII, IX terdiri atas gabungan neuron motor dan sensori. Ada saraf yang mempunyai daerah jelajah luas sehingga disebut saraf pengembara, yaitu saraf nomor X nervus vagus. b Saraf spinal Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 tigapuluh satu pasang dan terdapat di dalam tulang belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor. Semua saraf sensori masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal, dan semua dendritnya berasal dari reseptor. Sedangkan semua saraf motor keluar dari sumsum tulang belakang, melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju keefektor. 2 Saraf otonom Sistem saraf otonom merupakan sistem yang mengendalikan gerak organ-organ tubuh yang bekerja secara otomatis. Saraf otonom terdiri atas dua bagian, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Sistem saraf otonom biasanya dikatakan sebagai sistem motor. V. Trigeminal VI. Abdusen VII. Fasial VIII. Vestibulo Koklear IX. Glosofaringeal X. Vagus XI. Acesori Spinal XII. Hipoglosal Reseptor gigi dan kulit kepala perasa, tekanan, suhu, sakit propioseptor dalam otot rahang Propiroseptor dalam otot ekstrinsik mata Tunas pengecap dua pertiga bagian depan lidah pengecap Saluran semisirkular, utrikulus, sakulus keseimbangan, koklea pendengaran Tunas pengecap sepertiga bagian belakang lidah, lapisan faring Reseptor pada sejumlh organ dalam , larinks paru-paru, jantung, aorta, lambung Propioseptor pada otot pundak Proprioseptor dalam ludah Otot berasal dari lung viseral pertama: isalnya otot rahang Otot ekstrinsik lainnya dari mata Otot berasal dari lung viseral kedua: otot muka, kelenjar ludah dan air mata. Beberapa ke koklea Otot berasal dari lung viseral ketiga otot faringeal yang terlibat dalam menelan; kelenjar ludah Otot berasal dari otot sisa lung viseral kecuali gelang dada: otot farinks menelan, otot larinks bicara, otot usus, jantung, kelenjar lambung. Otot lung viseral yang berhubungan dengan gelang dada yaitu sternkleido mastoid dan trapezius Otot dalam lidah Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 9 Sistem Koordinasi pada Manusia

145 Saraf otonom tidak diatur dengan sengaja oleh serebrum. Sebagian besar organ menerima seperangkat serabut ganda, satu perangkat melalui saraf simpatik dan yang lain melalui saraf parasimpatik. Impuls motor sistem otonom mencapai organ efektor dari otak atau sumsum belakang tidak melalui satu neuron, sebagaimana terjadi di bagian tubuh lainnya, tetapi melalui dua neuron. Badan sel dari neuron pertama dari rantai tersebut, yaitu neuron praganglion, terletak dalam otak atau sumsum tulang belakang, sedangkan badan sel dari neuron kedua, yaitu neuron postganglion, terletak dalam ganglion di suatu tempat di luar sistem saraf pusat. Badan sel neuron postganglion dari saraf simpatik terletak dekat sumsum tulang belakang. Sedangkan, pada saraf parasimpatik terletak dekat atau di dalam dinding organ yang dilayani. Sebagian besar organ dalam dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik. Stimulasi sistem saraf simpatik umumnya bersifat merangsang kerja organ. Sebaliknya, stimulasi oleh saraf parasimpatik bersifat menghambat kerja organ. Jadi, efek kedua sistem saraf ini bersifat antagonis. Efek yang berbeda ini disebabkan neurotransmiter yang dihasilkan juga berbeda. Neurotransmiter saraf simpatik adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmiter saraf parasimpatik adalah asetilkolin. Untuk lebih memahami, mari cermati Gambar 9.8 dan Tabel 9.2 berikut ini. Simpatik Memperbesar pupil Menghambat pengeluaran saliva Meningkatkan kerja jantung Memperbesar bronkus Menghambat kerja jantung dan pankreas Merangsang pelepasan glukosa oleh hati Sekresi adrenalin dan non adrenalin Menghambat kontraksi kandung kemih Gambar 9.8 Saraf simpatik dan parasimpatik mempengaruhi kerja organ Kontraksi kandung kemih Menstimulasi pengeluaran empedu Memacu kerja lambung dan sekresi Menyempitkan bronkus Melambatkan denyut jantung Memacu produksi saliva Parasimpatik Ganglion Medula oblongata Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA 146 Tabel 9.2 Efek Antagonis antara Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik Organ atau jaringan Iris pupil mata Kelenjar air mata Kelenjar air liur Otot antar rusuk Bronkus dan bronkiolus Jantung Pembuluh darah Sistem urin Sistem reproduksi Usus Kulit Hati Efek stimulasi sistem saraf simpatik Melebarnya iris pupil Tidak ada Menghambat sekresi air liur Meningkatkan kecepatan bernapas Membesarkan bronkus dan bronkiolus Meningkatkan kecepatan denyut jantung Meningkatkan tekanan darah Menurunkan pengeluaran urin Merangsang ejakulasi Menghambat gerak peristaltik Menghambat sekresi getah lambung Kontraksi sfinkter dubur Kontraksi otot penegak rambut Merangsang produksi keringat Merangsang vasokontriksi, yaitu menge- cilnya diameter pembuluh darah, biasa- nya pada arteriola. Mengubah glikogen menjadi gula Efek stimulasi sistem saraf parasimpatik Menyempitnya iris pupil Menstimulasi keluarnya air mata Merangsang sekresi air liur Mengurangi kecepatan bernapas Mengecilkan bronkus dan bronkiolus Menurunkan kecepatan denyut jantung Menurunkan tekanan darah Meningkatkan pengeluaran urin Merangsang ereksi penis dan klitoris Merangsang gerak peristaltik Merangsang sekresi getah lambung Relaksasi sfinkter dubur Tidak berpengaruh Tidak berpangaruh Merangsang vasodilatasi, yaitu pembe- saran diameter pembuluh darah, biasa- nya pada arteriola Mengubah gula menjadi glikogen Saat ini banyak beredar obat penenang dan penghilang rasa sakit. Mekanisme kerja obat ini secara umum adalah mempengaruhi sistem saraf. Ada obat yang menghilangkan rasa sakit, ada pula obat yang menimbulkan rasa menyenangkan atau menimbulkan halusinasi. Obat-obat ini disebut zat psikoaktif yang berguna bagi ilmu kedokteran jiwa untuk mengobati penyakit mental dan saraf. Jika zat psikoaktif digunakan secara ilegal akan menyebabkan masalah serius karena dapat mempengaruhi otak dan perilaku pemakainya. Penyalahgunaan zat psikoaktif ini dapat menyebabkan ketergantungan fisik yang disebut adiksi ketagihan. Zat psikoaktif masuk ke dalam tubuh melalui mulut merokok dengan pipa, hidung menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk dan dengan suntikan. Berdasarkan pengaruh obat terhadap pemakainya, obat psikoaktif dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu stimulan, depresan, halusinogen, dan erforia. Mari cermati uraiannya.

5. Pengaruh Zat Psikoaktif terhadap Sistem Saraf