Bab 11 Sistem Kekebalan Tubuh
183
Komponen Sistem Kekebalan Tubuh
B
Kemampuan sistem imun dalam memberikan respon pada penyakit tergantung pada interaksi yang komplek antara
komponen sistem imun dan antigen yang merupakan agen- agen patogen atau agen penyebab penyakit. Antigen
merupakan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Jaringan dan organ yang berperan dalam sistem imun berada
di bagian seluruh tubuh. Pada manusia dan mamalia lain, organ-organ pusat sistem imun adalah sumsum tulang.
Sumsum tulang yang ada dalam tulang mengandung sel- sel batang yang menghasilkan atau memproduksi sel-sel darah,
salah satunya adalah sel darah putih. Masih ingatkah kamu macam-macam sel darah putih? Sel darah putih yang memiliki
peranan utama dalam sistem imunitas atau kekebalan tubuh adalah limfosit yang akan berkembang menjadi makrofag.
Perkembangan limfosit menjadi makrofag dilakukan oleh monosit.
Makrofag menjalankan fungsinya sebagai sistem imun dengan melakukan fagositosis terhadap bahan-bahan asing
atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses fagositosis terjadi dengan cara mengelilingi, kemudian memakan dan
menghancurkan antigen tersebut, proses ini merupakan bagian dari reaksi peradangan. Makrofag juga mempunyai peran yang
penting dalam imun adaptif, dalam hal ini makrofag akan mengambil antigen dan mengantarkannya untuk dihancurkan
oleh komponen-komponen imun lain dalam sistem imun adaptif.
1. Makrofag
Apabila dilihat di bawah mikroskop, maka akan tampak bahwa limfosit mempunyai bentuk yang sama, tetapi memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Limfosit dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu limfosit B dan limfosit T. Kehidupan limfosit T
dimulai di dalam sumsum tulang, dan segera menuju ke timus untuk berdiferensiasi lebih lanjut dan siap menjalankan
fungsinya. Limfosit B diproduksi dan dewasa di dalam sumsum tulang, namun aktif menjalankan peran sebagai imunitas bila
sudah meninggalkan sumsum tulang.
Sistem imun memiliki tugas utama, salah satunya adalah membentuk pertahanan terhadap benda-benda asing antigen
yang masuk ke dalam tubuh. Sumsum tulang dan timus secara umum berperan untuk sistem pertahanan. Sebelum
menjalankan fungsinya, limfosit B maupun limfosit T keluar
2. Limfosit
Gambar 11.1 Makrofag
Sumber: Image.google.co.id
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi untuk SMAMA Kelas XI Program IPA
184
dari sumsum tulang dan timus berada di jaringan-jaringan tubuh, seperti limpa, kelenjar limfa dan tonsil. Apabila ada
antigen, misalnya bakteri yang berada pada jaringan, maka oleh cairan limfa dibawa ke kelenjar limfa. Di kelenjar ini,
bakteri akan dihancurkan oleh makrofag melalui suatu proses yang puncaknya terjadi respon imun humoral atau respon
diperantarai sel, atau kedua-duanya.
Respon imun sel dilakukan oleh limfosit T. Jika limfosit T kebal terhadap suatu antigen tertentu, dan menjumpai antigen
itu kembali maka limfosit T akan mempersiapkan sel-sel lain, misalnya makrofag untuk bertindak. Peranan limfosit B adalah
memproduksi antibodi. Dalam respon humoral yang dilakukan limfosit B memerlukan bantuan limfosit T juga. Dengan limfosit
T memungkinkan limfosit B yang spesifik bagi suatu antigen, untuk memperbanyak diri dan berkembang menjadi sel-sel
plasma. Sel-sel plasma inilah yang mensekresikan antibodi.
3. Reseptor Antigen
4. Sel Pengenal Antigen
Salah satu karakteristik imunitas adaptasi adalah kekhususan spesifikasi. Spesifikasi, artinya setiap zat anti yang
dihasilkan oleh tubuh hanya mampu untuk melawan antigen tertentu. Di antara respon tersebut adalah menyesuaikan tipe
yang spesifik dari antigen. Limfosit akan memproduksi reseptor antigen, yang memiliki struktur yang spesifik untuk mengikuti
dan sesuai dengan struktur antigen seperti kunci dan gemboknya. Limfosit dapat membuat berjuta-juta macam
reseptor antigen.
Mengapa orang yang pernah terkena penyakit
cacar, tubuhnya kebal terhadap cacar?
Diskusikan dengan temanmu.
Saat antigen memasuki tubuh, ada suatu molekul transpor yang bertugas mengenali antigen tersebut untuk limfosit T.
Molekul transpor tersebut adalah Major Histocompatability MHC dikenal dengan molekul MHC. Molekul MHC kelas 1
berfungsi sebagai pengenal antigen untuk sel T pembunuh, dan molekul MHC kelas II sebagai pengenal antigen untuk sel T
pembantu.
Pengenalan terhadap benda asing merupakan ciri khas yang dimiliki sistem imunitas dalam tubuh. Tubuh mampu
membedakan kuman tertentu sehingga respons kebal yang dihasilkan juga berbeda. Misalnya, tubuh mampu membedakan
kuman campak dan cacar. Hal ini, menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh mempunyai daya ingat terhadap benda asing
atau antigen yang menyerang tubuh. Sel tubuh yang memiliki kemampuan untuk mengingat benda asing yang pernah
menginfeksinya disebut sel memori.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 11 Sistem Kekebalan Tubuh
185
Respon Imunitas Humoral
C
Respons imunitas humoral merupakan respons imun dari tubuh yang terjadi setelah agen yang masuk ke dalam tubuh.
Makrofag akan memakan antigen dan dibawa untuk dikenali oleh sel T pembantu. Adanya antigen ini memicu sel T
pembantu penolong mensekresikan molekul yang disebut interleukin
. Interleukin adalah molekul yang mengaktifkan limfosit B untuk mengikat antigen. Kemudian, sel B
mensekresikan antibodi. Antibodi berfungsi mengikat antigen dan menghancurkannya.
Antibodi merupakan suatu protein yang memiliki bentuk seperti huruf Y, dan disebut imunoglobin Ig. Imunoglobin ini
hanya diproduksi oleh sel B, imunoglobin yang berbentuk huruf Y ini, pada ujung percabangannya bertugas mengikat antigen;
dan dasar huruf Y yang menentukan bagaimana antibodi menghancurkan antigen tersebut. Jenis-jenis antibodi adalah
Ig M, Ig A, Ig D, dan Ig E.
1. Struktur Antibodi