Tulang pipih Tulang pipa Tulang tak berbentuk

Biologi untuk SMAMA kelas XI Program IPA 54 Tanggapan terhadap rangsangan yang datang dari dalam maupun luar akan menimbulkan pergerakan baik pada tumbuhan, hewan, atau manusia. Gerak pada tumbuhan sulit diamati, sedangkan pada hewan dan manusia terlihat jelas. Pergerakan pada hewan dan manusia merupakan perpaduan antara sistem rangka dan sistem otot. Rangka yang merupakan serangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan melalui persendian dapat bergerak, karena digerakkan oleh otot yang melekat pada tulang. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai alat gerak pasif . Sedangkan, otot yang menggerakkan rangka disebut alat gerak aktif . Setelah mempelajari bab ini, kamu akan mengetahui struktur, fungsi dan kelainan pada alat gerak manusia. Mari cermati uraiannya. Kerangka Tubuh Manusia A Sebagian besar kerangka terdiri atas bagian bagian keras dan kaku, kecuali pada persendian. Komponen yang paling lazim terdapat di dalam kerangka adalah senyawa kalsium. Pada banyak kerangka avertebrata, kalsium terdapat sebagai kalsium karbonat, sedangkan pada vertebrata sebagai kalsium fosfat. Selain itu, terdapat pula zat-zat lain, seperti garam-garam magnesium dan strontium. Kerangka dapat terdiri atas zat organik khusus, seperti kitin dan kolagen, atau kompleks zat organik dan anorganik. Kompleks ini sangat kuat, karena zat anorganik tahan terhadap tekanan, dan komponen organik tahan terhadap tegangan dan memberi elastisitas. Rangka pada tubuh manusia merupakan rangka endoskeleton, yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh. Rangka berfungsi untuk melekatnya otot rangka, sebagai alat gerak pasif, melindungi organ-organ tubuh yang lemah, menunjang tubuh, memberi bentuk tubuh, tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai tempat penimbunan mineral.

1. Bentuk Tulang

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu. Berdasarkan bentuknya tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu:

a. Tulang pipih

Tulang pipih berbentuk pipih, contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. Tulang pipih memiliki dua lapisan tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe. Gambar 4.1 Gerakan pada manusia Sumber: Image.google.co.id Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 4 Sistem Gerak pada Manusia

55 b. Tulang pendek Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak beraturan, contohnya ruas-ruas tulang belakang, pangkal lengan, dan pangkal kaki. Tulang ini memiliki inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta.

c. Tulang pipa

Tulang pipa terdiri atas epifisis bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol dan diafisis bagian tengah tulang di antara dua epifisis. Di antara diafisis dan epifisis terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang. Cakra epifisis tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.

d. Tulang tak berbentuk

Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang ini tidak memiliki bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh tulang tak berbentuk, yaitu wajah dan tulang belakang. Selama perkembangan embrio, sebagian besar kerangka manusia terdiri atas tulang rawan atau kartilago. Kartilago berwarna transparan dan lebih lentur. Setelah dewasa, tulang rawan diganti dengan tulang. Tulang ini disebut tulang pengganti tulang rawan. Selain tulang tersebut, pada manusia dewasa juga terdapat tulang dermal yang berkembang di dalam atau tepat di bawah kulit tanpa melalui tahap tulang rawan. Kedua jenis tulang ini tulang pengganti tulang rawan dan tulang secara histologis adalah sama, tetapi hanya berbeda cara perkembangannya. Awal pembentukan rangka berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Rangka tulang rawan dibentuk oleh jaringan mesenkim yang mengalami osifikasi atau penulangan. Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan menjadi tulang. Osifikasi dimulai dari pembentukan sel-sel osteoblas sel pembentuk tulang pada rongga yang ada di tengah tulang rawan. Pembentukan tulang ini bertahap dari dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Pembuluh darah sistem

2. Pembentukan Tulang