Penetapan Kadar Trigliserida PENELAAHAN PUSTAKA

Menurut Abbott 2006, komposisi reagen GPO Glycerol-3-Phosphate- Oxidase untuk pengukuran kadar trigliserida dalam penelitian ini dalam tabel berikut: Tabel IV. Komposisi Reagen GPO Komponen Konsentrasi ATP 2,5 mmolL Mg 2+ 2,5 mmolL 4-aminoantipyrine 0,4 mmolL 4-cholorophenol 2 mmolL Peroxidase 2,000 UL Glycherol kinase 600 UL Glycherol phosphate oxidase 6,000 UL Lipoprotein lipase 3,000 UL G. Landasan Teori Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional telah diterima luas dihampir seluruh dunia. Pengobatan tradisional secara umum dinilai lebih aman dari penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek samping relatif lebih sedikit dibandingankan obat modern. Berbagai penelitian terkait kandungan dari jamu penurun lemak darah merek “X” yang memiliki berbagai kandungan tanaman obat dengan komposisi yaitu: daun jati belanda, daun salam, daun sambiloto, daun alpukat, dan daun teh telah dilakukan berbagai penelitian berbeda menggunakan hewan uji. Berdasarkan penelitian Wijayanti, 2007 telah diketahui bahwa infusa jati belanda dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada dosis 1250 mg kg pada tikus putih galur Wistar. Komposisi set iap kantong teh merek “X” per 2g dalam bentuk teh celup mengandung komposisi antara lain Guazuma ulmifolia folium Jati Belanda 640 mg sehingga diharapkan memliki potensi penurunan kadar trigliserida. Berdasarkan penelitian Hardhani, 2008 telah diketahui ekstrak daun salam Eugenia polyantha dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada dosis 0,18 g hari; 0,36 g hari dan 0,72 g hari pada tikus putih jantan galur Wistar. Komposisi set iap kantong teh merek “X” per 2g dalam bentuk teh celup mengandung komposisi antara lain Syzgium polyanthum folium Daun Salam 540 mg sehingga diharapkan mampu berpotensi dalam penurunan kadar trigliserida. Berdasarkan penelitian Fatmawati, 2008 ekstrak daun sambiloto Andrographis paniculata Ness. berpengaruh terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida darah tikus Rattus norvegicus diabetes pada dosis 2,1 g kgBB selama 21 hari. Komposisi set iap kantong teh merek “X” per 2g dalam bentuk teh celup mengandung Andrographis paniculata folium Sambiloto 400 mg, sehingga diharapkan mampu memliki potensi menurunkan kadar trigliserida. Penelitian lain mengenai ekstrak alpukat yang diberikan kepada hewan uji tikus putih ternyata lebih berpotensi untuk mencegah kenaikan kadar trigliserida serum darah tikus daripada pemberian jus alpukat. Dosis efektif ekstrak alpukat untuk mencegah kenaikan trigliserida sebesar 0,3mL hari Nuriyah, 2013. Komposisi set iap kantong teh merek “X” per 2g dalam bentuk teh celup mengandung komposisi Persea americana folium Daun Alpukat 320 mg, sehingga diharapkan mampu menurunkan kadar trigliserida. Menurut penelitian Mawarti, 2011 tentang Epigallocatechin Gallate EGCG teh hijau mampu menurunkan kadar trigliserida pada tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak EGCG mampu menghambat kadar trigliserida. Penurunan trigliserida signifikan pada dosis 1,2 dan 8 mg kgBB dan dosis 8 mgkgBB menurunkan sebesar 51,7. Komposisi setiap kantong teh merek “X” per 2g dalam bentuk teh celup mengandung komposisi Camellia sinensis folium Daun Teh 100 mg sehingga diharapkan memiliki potensi menurunkan kadar trigliserida. Menurut Manik, 2012 diketahui secara statistik uji ANOVA dosis 252, dan 504 mg kg BB jamu penurun lemak darah merek “X” mampu memberikan efek penurunan terhadap kadar kolesterol total dalam serum darah secara bermakna terhadap kontrol negatif. Dari berbagai penelitian di atas mengenai kandungan bahan alam dari jamu penurun lemak darah merek “X” ini berpotensi memiliki kemampuan menurunkan kadar trigliserida dengan mekanisme berbeda-beda. Oleh karena itu, jamu ini yang di dalamnya terkandung seluruh bahan alam tersebut diharapkan mampu menurunkan kadar trigliserida pada tikus jantan hiperlipidemia.

H. Hipotesis

Jamu penurun lemak darah merek “X” berpengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida dalam serum darah tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan diet tinggi lemak. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimental murni dan dikerjakan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilaksanakan dilakukan di Laboratorium Farmokologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.

Variabel utama a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis dari jamu penurun lemak darah merek “X”. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah berat badan tikus, jumlah kumulatif pakan, dan kadar trigliserida serum darah tikus.

2. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a. Jenis kelamin : jantan b. Galur spesies tikus : Wistar c. Warna : putih d. Berat badan tikus : 90-120 g e. Umur tikus : antara 1-2 bulan f. Cara pemberian : peroral