b. Pembuatan larutan CMC 1: CMC ditimbang sebanyak 0,5 g dan dilarutkan dalam labu takar 50 ml sampai tanda.
c. Penentuan dosis simvastatin: dosis simvastatin, yaitu 20 mg pada manusia berat badan 70 kg, kemudian dikonversikan pada tikus 200 g dengan faktor
konversi 0,018 yaitu 20 mg simvastatin x 0,018 = 0,36 mg simvastatin 200g= 1,8 mg kgBB. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dosis simvastatin pada hewan
uji tikus ditetapkan 1,8 mg kgBB. d. Penetapan konsentrasi simvastatin pada hewan uji: Pada penelitian ini
konsentrasi simvastatin yang diberikan ditetapkan dengan perhitungan sebagai berikut.
Konsentrasi =
Konsentrasi = Konsentrasi = 0,144 mg ml
e. Pembuatan suspensi simvastatin 0,144 mg ml: Timbang serbuk simvastatin setara dengan 72 mg simvastatin murni, larutkan dengan CMC-Na 1 dalam labu
takar 10,0 ml sebagai larutan induk simvastatin tersebut. Kemudian diambil 1,0 ml dan diencerkan 50ml dan buat konsentrasi 0,144 mgml. Pembuatan suspensi
simvastatin menggunakan CMC-Na 1 sebagai pelarut dikarenakan menurut United States Pharamcopeia, simvastatin praktis tidak larut dalam air.
3. Percobaan pendahuluan
a. Penetapan lama waktu pemberian perlakuan pakan hiperlipidemik: Penetapan waktu lama pemberian perlakuan pakan hiperlipidemik dilakukan pada
hewan uji selama 14 hari dengan diberikan pakan induksi diet tinggi lemak untuk meningkatkan kadar trigliserida. Pada hari ke- 0, 7, dan 14, dilakukan pengukuran
trigliserida pada hewan uji di laboratorium klinik PARAHITA lampiran. Selanjutnya dari hasil pengukuran pada hari ke- 0, 7, dan 14 hari tersebut
ditetapkan hari yang menunjukkan kadar trigliserida telah mengalami kenaikan dengan perbedaan bermakna yang dianalisis secara statistik p0,05
dibandingkan dengan hari ke-0 b. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji:
Sejumlah 20 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok secara acak, masing – masing
kelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi yang sama dan dihindarkan dari keadaan stress serta diadaptasikan selama 1 hari
sebelum perlakuan diberikan. Setelah itu, 4 kelompok hewan uji diberi perlakuan sebagai berikut:
1 Kelompok 1: peringkat dosis I produk jamu Tikus diberikan pakan hiperlipidemik sejumlah 20 g mulai hari ke-
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium . Setelah itu, hari ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 pellet
sejumlah 20 g serta dosis jamu 126 mg kgBB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan
perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan perhitungan berat badan tikus.
2 Kelompok 2: peringkat dosis II produk jamu Tikus diberikan pakan hiperlipidemik sejumlah 20 g mulai hari ke-
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 pellet sejumlah 20
g serta dosis jamu 252 mg kgBB. Pemberian dosis jamu dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot
pakan yang dikonsumsi dan perhitungan berat badan tikus. 3 Kelompok 3: peringkat dosis III produk jamu
Tikus diberikan pakan hiperlipidemik sejumlah 20 g mulai hari ke- 1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari
ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 pellet sejumlah 20 g serta dosis jamu 504 mg kgBB. Pemberian dosis jamu dilakukan
secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot pakan yang dikonsumsi dan perhitungan berat badan tikus.
4 Kelompok 4: kelompok kontrol positif simvastatin Tikus diberikan pakan hiperlipidemik sejumlah 20 g mulai hari ke-
1 sampai dengan hari ke-7 dan diberi minum ad libtium. Setelah itu, hari ke-8 hingga hari ke-14 tikus diberi pakan biasa AD2 pellet sejumlah 20
g serta dosis simvastatin 1,8 mg kgBB. Pemberian simvastatin dilakukan secara peroral pada sore hari. Setiap hari dilakukan perhitungan bobot
pakan yang dikonsumsi dan perhitungan berat badan tikus.