Pertambahan berat badan tikus

Tabel VI. Perubahan berat badan selama perlakuan No. Kelompok Perlakuan Berat badan Tikus Rata-rata ± SD g Hari ke-0 Hari ke-7 Hari ke-14 1 Dosis jamu I 126 mg kgBB 103,95 ± 7,83 159,46 ± 25,75 175,16 ± 23,61 2 Dosis jamu II 252 mg kgBB 103,14 ± 5,13 156,70 ± 8,92 167,77 ± 6,58 3 Dosis jamu III 504 mg kg BB 104,15 ± 9,16 162,31 ± 13,23 175,74 ± 12,66 4 Kontrol positif simvastatin 1,8 mg kgBB 114,98 ± 13,87 176,38 ± 16,15 188,80 ± 16,00 Selanjutnya tabel VI. dibuat grafik yang menunjukkan kenaikan berat badan rata-rata masing-masing kelompok perlakuan selama perlakuan dari hari ke -0, hari ke- 7 dan hari ke- 14. Gambar 4. Grafik Hubungan Berat Badan Tikus g dan Waktu hari Tiap Kelompok Perlakuan Selama Perlakuan Dari grafik diatas gambar 4. menunjukkan pemberian kedua pakan baik pakan biasa AD2 dan pakan diet tinggi lemak mampu menaikkan berat badan tikus uji. Namun pada minggu pertama tikus yang diberi pakan diet tinggi lemak menunjukkan peningkatan berat badan yang jauh lebih tinggi dan cepat, dibandingkan minggu kedua pemberian pakan rendah lemak AD2 pertambahan berat badan cenderung lebih rendah dan lambat dibandingkan dengan pemberian pakan diet tinggi lemak pada minggu pertama. Untuk lebih jelas pengamatan, kenaikan berat badan dapat diketahui dengan tabel pertambahan berat badan tikus setiap harinya. Pertambahan berat badan tikus diperoleh dengan cara berat badan tikus saat pengamatan dikurangi berat badan tikus awal. Tabel VII. Kenaikan Berat Badan Tikus Minggu I Pakan Hiperlipidemik dibandingkan Minggu II Pakan AD2 + Perlakuan No. Kelompok Perlakuan Berat Badan Tikus Rata-rata ± SD g Hari ke- 0 Pertambahan Berat Badan Tikus rata- rata ± SD g Hari ke- 7 Berat Badan Tikus Rata- rata ± SD g Hari ke- 7 Pertambahan Berat Badan Tikus rata- rata ± SD g Hari ke- 14 1 Dosis Jamu I 126mg kgBB 103,95 ± 7,83 55,50 ± 18,64 159,46 ± 25,75 15,70 ± 8,64 2 Dosis Jamu II 252mg kgBB 103,14 ± 5,13 53,56 ± 6,25 156,70 ± 8,92 11,07 ± 5,03 3 Dosis Jamu III 504mg kgBB 104,15 ± 9,16 58,16 ± 4,71 162,31 ± 13,23 13,43 ± 3,93 4 Kontrol Positif Simvastati n 1,8mg kgBB 114,98 ± 13,87 61,40 ± 4,93 176,38 ± 16,15 12,42 ± 2,07 Kemudian tabel VII. dibuat grafik untuk menggambarkan rata-rata kenaikan berat badan tikus tiap harinya selama perlakuan pada masing-masing kelompok perlakuan gambar 5. dan gambar 6.. Gambar 5. Grafik Hubungan Kenaikan Berat Badan Tikus g dan Waktu hari Tiap Kelompok Perlakuan Selama Minggu I Pakan Hiperlipidemik Gambar 6. Grafik Hubungan Kenaikan Berat Badan Tikus g dan Waktu hari Tiap Kelompok Perlakuan Selama Minggu II Pakan Diet Rendah Lemak+ Perlakuan Dari gambar 6. diatas menunjukkan bahwa pemberian dosis jamu penurun lemak darah dan diet rendah lemak minggu II mampu menghambat pertambahan berat badan tikus, dibandingkan dengan gambar 5. perlakuan diet tinggi lemak menggunakan pakan hiperlipidemik minggu I. Dari data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dengan tingkat kepercayaan 95 untuk mengetahui apakah antar kelompok perlakuan memiliki perbedaan pengaruh yang bermakna terhadap berat badan tikus setelah diberikan perlakuan pakan hiperlipidemik. Berdasarkan uji ANOVA satu arah tingkat kepercayaan 95 didapatkan perbedaan berat badan tikus antar kelompok perlakuan yang tidak bermakna nilai p= 0,895 p 0,05 lampiran 11.

2. Jumlah konsumsi kumulatif pakan tikus

Tujuan pengukuran komsumsi pakan kumulatif ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian jamu terhadap jumlah kumulatif pakan tikus selama perlakuan yang mampu mempengaruhi berat badan dan kadar trigliserida tikus. Jumlah pakan yang diberikan tiap harinya ditimbang sebesar 20 g. Jumlah pakan yang dikonsumsi diketahui dengan menimbang sisa pakan setiap harinya. Data konsumsi pakan kumulatif ini didapatkan dengan cara menambahkan jumlah pakan yang dikonsumsi tikus setiap harinya. Gambar 7. Grafik Hubungan antara Konsumsi Pakan g dan Waktu hari Tikus Selama Perlakuan Pada grafik konsumsi pakan kumulatif gambar 7. menunjukkan pemberian dosis jamu yang diberikan tidak dapat menghambat nafsu makan dari tikus. Hal ini juga terlihat dari hasil statistik ANOVA satu arah lampiran 15. dimana antar kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang tidak bermakna p=0,979 dalam jumlah konsumsi pakan kumulatif selama perlakuan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wijayanti 2003 menyatakan pemberian infusa daun jati belanda yang merupakan salah satu komposisi jamu ini dalam jumlah konsumsi pakan kumulatif berbeda tidak nyata dengan kelompok kontrol.