Golongan statin Simvastatin Statin

pada permukaan hepatosit menyebabkan makin banyak LDL yang hilang dari darah, sehingga kadar LDL menurun Goodman dan Gilman, 2007. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa statin juga dapat menurunkan kadar LDL, dengan cara meningkatkan penghilangan prekursor LDL yaitu VLDL dan IDL dan menurunkan produksi VLDL di hati. Penurunan produksi VLDL di hati yang diinduksi oleh statin diperkirakan diperantarai oleh berkurangnya sintesis kolesterol, suatu komponen yang diperlukan untuk VLDL Goodman dan Gilman, 2007.

2. Simvastatin

Simvastatin merupakan senyawa penurun kadar lipid yang merupakan hasil sintesis fermentasi dari Aspergillus terreus. Simvastatin berwarna putih sampai abu-abu, tidak higroskopis, berupa serbuk Kristal yang praktis tidak larut dalam air, dan mudah larut dalam kloroform, methanol dan etanol. Tablet simvastatin dalam berbagai merek dagang yang umum dijumpai untuk pemberian oral terdapat dalam dosis 5,10, dan 20mg dan disertai kandungan bahan tambahan lainnya Anonim, 2007. Simvastatin gambar 1. merupakan golongan obat yang menghambat secara kompetitif HMG-KoA reduktase, suatu tahap penentu laju dalam sintesis kolesterol endogen. Inhibisi enzim ini akan menurunkan sintesis kolesterol endogen. Setelah pemberian oral, simvastatin yang merupakan gugus inaktif lakton, akan dihidrolisis membentuk asam β-hidroksi yang terikat pada 95 protein plasma. Senyawa inilah yang merupakan penghambat HMG-KoA reduktase Anonim, 2007. Gambar 1. Struktur Simvastatin Anonim, 2007 Simvastatin dan bentuk metabolitnya terikat pada protein plasma darah sekitar 95. Tablet simvastatin dapat digunakan dalam terapi bersamaan dengan perlakuan diet lemak jenuh dan kolesterol. Pada pasien hiperlipidemia, pemberian tablet simvastatin mampu: 1 Mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Apo B dan trigliserida, serta menaikkan HDL kolesterol pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer heterozigot familial dan nonfamilial dan dislipidemia campuran, 2 mengobati pasien dengan hipertrigliserida, dan 3 mengobati pasien dengan primary disbetaliproteinemia Anonim,2007.

B. Jamu

Penurun Lemak Darah Merek “X” Klaim dari jamu penurun lemak darah merek “X” mampu menurunkan kadar kolestrol dan trigliserida. Adapun komposisi dalam jamu penur un lemak darah merek “X” :

1. Daun Jati Belanda Guazuma ulimfolia Lamk

Nama lain untuk tanaman ini di daerah Sumatra disebut jati belanda melayu; di daerah jawa disebut jati londo Jawa Tengah. Tumbuhan ini berhabitus pohon, tinggi bisa mencapai 20 m, ditanam sebagai peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuhan liar. Tumbuh di dataran rendah hingga 800 mdpl. Fungsi dari daun jati belanda sebagai penurun kadar kolesterol dengan kandungan kimia alkanoid, flavonoid, saponin, tannin lendiri dan damar Deviana, 2010. Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak. Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol.

2. Daun Salam

Syzygium polyanthum Wigh Walp Salam termasuk dalam famili Myrtaceae yang lebih dikenal di masyarakat sebagai bumbu dapur. Senyawa-senyawa seperti niasin, serat, tannin dan vitamin C yang terkandung di dalam Daun Salam Syzygium polyanthum Wigh Walp diduga mampu menurunkan kadar trigliserida Hardhani, 2008.