Pre Emphasis Normalisasi Pemotongan Sinyal

Gambar 2.12. Tampilan Proses Sampling Didalam kriteria Nyquist dituliskan bahwa frekuensi samplingminimal harus lebih besar sama dengan 2 kali nilai frekuensi sinyal analog yang akan dicuplik .Kriteria Nyquist perlu diperhatikan dalam melakukan pencuplikan.Lebih jelasnya kriteria Nyquist menyatakan sebuah sinyal harus memiliki pencuplikan rate yang lebih besar dari 2 dengan adalah frekuensi paling tinggi yang muncul di sebuah sinyal.

2.8. Preprocessing

Prepocessing merupakan tahapan awal untuk mengkondisikan sinyal sebelum diproses dalam ektraksi ciri.Preprocessing dilakukan untuk membuang noise pada sinyal ucapan. Dalam preprocessing ada beberapa tahapan meliputi pre-emphasis,normalisasi, pemotongan sinyal, dan zero padding.

2.8.1. Pre Emphasis

Pada proses pre emphasis sinyal denganfrekuensi tinggi diloloskan dan sinyal denganfrekuensi rendah difilter hal ini dilakukan dengantujuan untuk meratakan bentuk sinyal untukfrekuensi tinggi maupun rendah suara. Filter pre emphasis dinyatakan dalam persamaan seperti berikut[15]: s’n = sn – αsn−1 2.14 dimana: sn =sampel sinyal masukan ke-n α= konstanta dimana 0,9 α 1,0

2.8.2. Normalisasi

Normalisasi adalah proses dimana membuat penskalaan pada nilai amplitudo tiap data sinyal sesuai skala yang diinginkan. Proses ini dilakukan agar nilai amplitudo pada tiap data sinyal yang akan diolah bernilai sama. Besarnya nilai amplitudo sinyal suara manusia saat melakukan pengucapan selalu berbeda-beda, sehingga penskalaan nilai amplitudo sinyal terhadap acuan skala yang diinginkan sangat diperlukan [16]. 2.15 dengan keterangan sebagai berikut : = hasil data sinyal normalisasi 1,2,3,…,N = data masukan dari sampling 1,2,3,…,N N merupakan banyaknya data sinyal. Proses normalisasi sinyal suara diperlihatkan pada gambar 2.13. Gambar pada sisi atas memperlihatkan sinyal yang akan dinormalisasi dan gambar pada sisi bawah memperlihatkan hasil normalisasinya. Dari gambar tersebut diperlihatkan berubahnya nilai amplitudo setelah skalanya diperbesar. Gambar 2.13. Contoh hasil proses sampling Gambar 2.14. Contoh hasil proses normalisasi

2.8.3. Pemotongan Sinyal

Gambar 2.15. Proses Pemotongan Sinyal 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Pemotongan data sinyal sebelah kiri Data ke- Am pli tu de 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 pembalik urutan data sinyal Data ke- Am pli tud e 500 1000 1500 2000 2500 3000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 pemotongan data sinyal sebelah kanan Data ke- Am pl itu de 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Hasil pemotongan Data ke- A m pl itu de Pemotongan sinyal merupakan proses yang berkaitan dengan ekstraksi ciri. Proses ini bertujuan untuk memotong beberapa bagian sinyal. Dalam proses perekaman, pemotongan sering terjadi untuk bagian awal dan akhir sinyal. Pemotongan bagian awal dan akhir sinyal suara dimaksudkan untuk menghilangkan bagian yang tidak termasuk bagian dari sinyal ucapan serta untuk mengurangi cacat sinyal akibat derau ruangan yang ikut terekam.Sinyal yang dianggap sebagi noise tersebut berasal dari suara lingkungan sekitar atau derau pernapasan. Keberadaan sinyal tersebut akan lebih baik jika diminimalisir dengan cara dihilangkan. Pada grafikpertama dari gambar 2.15 dengan batas potong 0.3data sinyal hasil normalisasi ditinjau kembali untuk mencari urutan data yang nilai amplitudonya di atas nilai positif batas potong dan di bawah nilai negatif batas potong. Pada grafik kedua data sinyal akan dihilangkan dari awal hingga data pertama dari hasil pencarian. Setelah dihilangkan kemudian urutan data sinyal dibalik dari belakang ke depan seperti pada grafikketiga. Kemudian proses diulang kembali dengan peninjauan data sinyal dan menghapus data dari awal hingga data pertama dari hasil pencarian. Pada grafik kelima urutan data sinyal diurutkan kembali dari belakang ke depan agar urutan datanya kembali pada aslinya.

2.8.4. Zero padding