Torsi Momen Gaya Sinyal Suara Manusia Sampling Framing

V CE = V IN – V R1 2.9 Disipasi daya transistor NPN 2N3055 adalah, PD = V CE x IC2.10 Untuk nilai penguatan arus diperoleh dengan persamaan dibawah ini : Ic = β I B 2.11 Ie = β+1 I B 2.12

2.5. Torsi Momen Gaya

Momen Gaya adalah kemampuan gaya F memutarmerotasi benda terhadap poros diam. Sehingga semakin besar torsi τ maka gaya F memutar benda pun semakin besar [7]. Rumus : τ = F r sin ϴ 2.13 keterangan : τ = Torsi N-m r = Jarak dari titik pangakal gaya sampai sumbu putar F = Gaya N, F = m x g ϴ = Derajat sumbu putar

2.6. Sinyal Suara Manusia

Suara termasuk sebagai suatu sinyal, seperti sinyal pada umumnya maka suara manusia dapat merambat melalui media perantara. Suara dapat dihantarkan melalui berbagai macam media, seperti media cair, gas ataupun media padat. Dengan mengambil arti bahwa suara termasuk sebagai sinyal, maka suara manusia mempunyai frekuensi dan amplitudo tertentu. Suara yang dapat didengar oleh manusia berkisar antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz dan suara manusia mempunyai frekuensi 300 – 3000 Hz, dimana Hz adalah satuan frekuensi yang berarti banyak getaran per detik [13] .

2.7. Sampling

Sampling merupakan proses pencuplikan sinyal kontinyu atau analog pada periode- periode tertentu. Dalam proses ini sinyal suara akan dicuplik menjadi gelombang diskrit. [14]. Dalam proses pencuplikan, ada yang disebut dengan frekuensi sampling. frekuensisamplingmenandakan berapa banyak pencuplikan gelombang analog dalam satu detik. Satuan dari frekuensi samplingialah Hertz Hz.Proses sampling ditunjukan pada gambar 2.12. Gambar 2.12. Tampilan Proses Sampling Didalam kriteria Nyquist dituliskan bahwa frekuensi samplingminimal harus lebih besar sama dengan 2 kali nilai frekuensi sinyal analog yang akan dicuplik .Kriteria Nyquist perlu diperhatikan dalam melakukan pencuplikan.Lebih jelasnya kriteria Nyquist menyatakan sebuah sinyal harus memiliki pencuplikan rate yang lebih besar dari 2 dengan adalah frekuensi paling tinggi yang muncul di sebuah sinyal.

2.8. Preprocessing

Prepocessing merupakan tahapan awal untuk mengkondisikan sinyal sebelum diproses dalam ektraksi ciri.Preprocessing dilakukan untuk membuang noise pada sinyal ucapan. Dalam preprocessing ada beberapa tahapan meliputi pre-emphasis,normalisasi, pemotongan sinyal, dan zero padding.

2.8.1. Pre Emphasis

Pada proses pre emphasis sinyal denganfrekuensi tinggi diloloskan dan sinyal denganfrekuensi rendah difilter hal ini dilakukan dengantujuan untuk meratakan bentuk sinyal untukfrekuensi tinggi maupun rendah suara. Filter pre emphasis dinyatakan dalam persamaan seperti berikut[15]: s’n = sn – αsn−1 2.14 dimana: sn =sampel sinyal masukan ke-n α= konstanta dimana 0,9 α 1,0

2.8.2. Normalisasi

Normalisasi adalah proses dimana membuat penskalaan pada nilai amplitudo tiap data sinyal sesuai skala yang diinginkan. Proses ini dilakukan agar nilai amplitudo pada tiap data sinyal yang akan diolah bernilai sama. Besarnya nilai amplitudo sinyal suara manusia saat melakukan pengucapan selalu berbeda-beda, sehingga penskalaan nilai amplitudo sinyal terhadap acuan skala yang diinginkan sangat diperlukan [16]. 2.15 dengan keterangan sebagai berikut : = hasil data sinyal normalisasi 1,2,3,…,N = data masukan dari sampling 1,2,3,…,N N merupakan banyaknya data sinyal. Proses normalisasi sinyal suara diperlihatkan pada gambar 2.13. Gambar pada sisi atas memperlihatkan sinyal yang akan dinormalisasi dan gambar pada sisi bawah memperlihatkan hasil normalisasinya. Dari gambar tersebut diperlihatkan berubahnya nilai amplitudo setelah skalanya diperbesar. Gambar 2.13. Contoh hasil proses sampling Gambar 2.14. Contoh hasil proses normalisasi

2.8.3. Pemotongan Sinyal

Gambar 2.15. Proses Pemotongan Sinyal 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Pemotongan data sinyal sebelah kiri Data ke- Am pli tu de 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 pembalik urutan data sinyal Data ke- Am pli tud e 500 1000 1500 2000 2500 3000 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 pemotongan data sinyal sebelah kanan Data ke- Am pl itu de 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Hasil pemotongan Data ke- A m pl itu de Pemotongan sinyal merupakan proses yang berkaitan dengan ekstraksi ciri. Proses ini bertujuan untuk memotong beberapa bagian sinyal. Dalam proses perekaman, pemotongan sering terjadi untuk bagian awal dan akhir sinyal. Pemotongan bagian awal dan akhir sinyal suara dimaksudkan untuk menghilangkan bagian yang tidak termasuk bagian dari sinyal ucapan serta untuk mengurangi cacat sinyal akibat derau ruangan yang ikut terekam.Sinyal yang dianggap sebagi noise tersebut berasal dari suara lingkungan sekitar atau derau pernapasan. Keberadaan sinyal tersebut akan lebih baik jika diminimalisir dengan cara dihilangkan. Pada grafikpertama dari gambar 2.15 dengan batas potong 0.3data sinyal hasil normalisasi ditinjau kembali untuk mencari urutan data yang nilai amplitudonya di atas nilai positif batas potong dan di bawah nilai negatif batas potong. Pada grafik kedua data sinyal akan dihilangkan dari awal hingga data pertama dari hasil pencarian. Setelah dihilangkan kemudian urutan data sinyal dibalik dari belakang ke depan seperti pada grafikketiga. Kemudian proses diulang kembali dengan peninjauan data sinyal dan menghapus data dari awal hingga data pertama dari hasil pencarian. Pada grafik kelima urutan data sinyal diurutkan kembali dari belakang ke depan agar urutan datanya kembali pada aslinya.

2.8.4. Zero padding

Zeropadding merupakan proses pemberian deretan data bernilai 0 pada data sinyal. Efek dari pemotongan sinyal memungkinkan adanya dampak ketidaksamaan banyak data sinyal. Proses zeropadding dilakukan agar panjang gelombang tiap data sinyal ucapan dapat disetarakan. Jumlah data 0 yang diberikan menyesuaikan ukuran banyak data yang diinginkan. Gambar 2.16. Proses zero padding

2.9. Framing

Framing adalah proses dimana sinyal data masukan akan dibentuk dalam frame- frame. Dalam bentuk frame ini data akan lebih mudah untuk diketahui, sehingga tidak perlu memeriksa sinyal data secara keseluruhan secara langsung. Data akan dicek setiap frame sebesar nilai panjang frame yang telah ditentukan. Jika dalam pemeriksaan tersebut sinyal data melebihi maka akan mengalami overlap, dimana akan sinyal data yang berlebih tersebut akan dipotong sebesar nilai overlap. Nilai dari lebar frame t f adalah 512 [15] dan nilai overlap t o adalah 25 [20]dari nilai lebar segmen yaitu 128. Gambar 2.17. Proses framing [15]

2.10. Windowing