Koding Dan Langkah Pengolahan Data

54 persekolahan Katolik di Soposurung Balige. Disinilah para frater berperan baik dalam bidang pendidikan guru SD di Manado, Tomohon dan Balige. Pada tahun 50-an kongregasi frater CMM membantu inisiatif dari Vikariat Ma nado untuk mendirikan suatu tareka frater pribumi; ‘’Tarekat Murid- Murid Kristus’’. Para anggota frater tersebut masuk frater CMM pada tahun 1962.Sejak tahun inilah kongregasi frater CMM menerima calon-calon orang Indonesi untuk menjadi frater CMM.Pada tahun 1968 masing-masing daerah kongregasional menjadi regio, dipimpin oleh seorang frater pemimpin regio, dibantu oleh dewan regio. Kedua regio tersebut antara lain; Regio Sulawesi, Maluku dan sumatera. Masa tersebut ditandai oleh beberapa perkembangan antara lain; a. Jumlah komunitas bertambah dari 6 komunitas menjadi 12 komunitas. b. Jumlah frater asal luar negeri menurun drastis, sedangkan jumlah frater asal Indonesia bertambah diatas 100 jiwa c. Kongregasi frater CMM meninggalkan komunitas karya di Padang dan Makasar, dan membuka komunitas-komunitas baru di pulau Nias, Maluku, Maluku tenggara, Tanah Toraja, Timor-timur Sekarang Negara Timor Leste, dan Yogyakarta. d. Bidang-bidang pelayanan frater CMM diperluas menjadi pendidikan formal, non formal, kesehatan, pastoral, sosial, ekonomi, asrama-asrama, pelayanan percetakan dan toko rohani. 55 Pada tahun 1986 Regio-regio tersebut mulai bekerja sama yang dikoordinir oleh satu komisi yang dikoordinasi, menyiapkan pendirian provinsi Indonesia. Pada tanggal 25 maret 1989 provinsi Indonesia didirikan.Pada tahun 1991 provinsi Indonesia resmi sebagai provinsi ketika diadakan kapitel provinsi pertama di Yogyakarta. Sejak itu juga provinsialat menetap di Jl. Ampel 610 Papringan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY. Melihat perkembangan dan peningkatan frater CMM Indonesia yang semakin banyak, maka kongregasi frater CMM mendirikan tahun awal untuk penerimaan calon-calon frater atau yang disebut postulan bertempat di Manado Sulawesi Utara. Tidak hanya cukup demikian setelah tahun awal atau postulan, maka akan dialanjutkan ke tahun kanonik atau tahun novisiat satu, hal demikian dilalui dengan barbagai pertimbangan-pertimbagan dan pengambilan keputusan oleh pemimpin postulat dan diteruskan ke dewan pimpinan provinsi untuk memberikan keputusan, apakan calon tersebut layak untuk meneruskan pendidikan ke tahun kanonik atau harus diberhentikan. Frater yang mendapat rekomendasi untuk melanjutkan ke novisiat maka disinilah frater tersebut diperkenankan untuk menggunakan atribut kongregasi yakni mengenakan jubah frater, salib dan stagen dan disertai dengan anggaran-anggaran dasar kongregasi seperi statuta, dan konstitusi frater CMM.