90
yang lebih besar daripada masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya profesi pekerjaan sosial berupaya mendekatkan
orang dengan sumber-sumber dan membantu orang untuk mengatasi permasalahannya secara mandiri berdaya. Dengan
demikian nampaknya kegiatan utama pekerjaan sosial nampaknya adalah bekerja dengan penduduk yang memiliki
tingkat kerentanan yang tinggi atas sumber-sumber sumber ekonomi dan sosial. Makna penduduk rentan tersebut termasuk
di dalamnya kelompok-kelompok yang dibedakan oleh berbagai aspek keragaman manusia misal, para lansia, anak-
anak dan
bayi, orang
dengan disabilitas.
Upaya menanggulangi situasi yang terjadi pada penduduk rentan
tersebut akan diikuti dengan kebutuhan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang berkontribusi dan membuat
masyarakat rentan, serta pemikiran-pemikiran atau ide-ide mengenai populasi berkaitan isu permasalahan dan kebutuhan-
kebutuhannya.
B. Menekankan pada Pemberdayaan Klien
Profesi pekerjaan sosial telah berketetapan bahwa empowerment
adalah suatu proses peningkatan dayakekuatan
91
pribadi, interpersonal dan politis agar mampu mengelola diri sendiri sehingga memungkinkan setiap manusia meningkatkan
kualitas kehidupannya. Sebagaimana konsep pemberdayaan dalam kutipan berikut bahwa “process of increasing personal,
interpersonal, or political power so that individuals can take action to improve their life situations”
Guiterrez, 2001, p.210. Pekerjaan sosial sangat memahami bahwa masih
terdapat sejumlah kelompok orang dalam masyarakat yang menderita akibat stereotip, diskriminasi dan pengekangan hak-
haknya. Oleh karena itu sudah menjadi tugas pekerjaan sosial guna memberdayakan klien pada umumnya dan khususnya
anggota-anggota kelompok yang mengalami pengekangan. Pemberdayaan berarti memperkuat, mengembangkan dan
membangun keberdayaan dan memperkuat atribut-atribut positif. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekuatan
dan daya pengendalian individu-individu, kelompok-kelompok, keluarga-keluarga, dan kemunitas atas masa depan mereka
sendiri. Cowger dan Snively 2002 menjelaskan:
Promoting empowerment means believing that people are capable of making their own choices and decisions.
It means not only that human beings posses the
92
strengths and potential to resolve their own difficult life situations, but also that they increase their strength and
contribute to the well-being of society by doing so. The role of social worker is to nourish, encourage, assist,
enable, support, stimulate, and unleash the strengths within people in their own environments; and to
promote equity and justice at all levels of society. To do that, the social worker helps clients articulate the
nature of their situations, identify what they want, explore alternatives for achieving those desires and
then achieve them
Pusat perhatiannya adalah pada kekuatan yang dapat memberikan landasan yang kokoh untuk pemberdayaan.
Seringkali konsep pemberdayaan dikaitkan dengan perspektif kekuatan strength perspective, yang orientasinya terfokus
pada sumber-sumber, kapabilitas, pengetahuan, kemampuan, motivasi, pengalaman, kecerdasan, dan kualitas positif lainnya
dari sistem klien yang dapat diposisikan kemanfaatannya guna mengatasi permasalahan dan untuk melakukan perubahan-
perubahan positif Sheafor Horejsi, 2006. Sebagai contoh, Kretzman dan McKnight 1993
menempatkan perspektf kekuatan digunakan untuk perbaikan masyarakat. Mereka menekankan pemanfaatan aset-aset sosial
social capital potensial di masyarakat, seperti: perkumpulan
93
keagamaan, asosiasi budaya seni, asosiasi atletik dan rekreasioal warga masyarakatnya; usaha–usaha swasta,
lembaga-lembaga milik
pemerintah seperti
sekolah, perpustakaan, taman-taman, kepolisian dan stasiun pemadam
kebakaran; dan lembaga non profit seperti rumah sakit dan lembaga badan pelayanan sosial untuk memperbaiki
keberfungsian dan kualitas hidup masyarakatnya. Masing- masing asosiasi dan lembaga tersebut melaksanakan tugas
berbeda-beda, namun mereka memiliki tujuan dan semangat yang sama.
C. Asimilasi Nilai dan Etika Profesional