110
F. Ragam Peran Pekerja Sosial Generalis
Peranan adalah pola perilaku yang diharapkan secara budaya bagi seseorang yang memiliki status tertentu atau terlibat dalam
suatu pola hubungan sosial. Sebagai contoh, orang akan memiliki
harapan-harapan tertentu
berkenaan dengan
bagaimana seharusnya para pekerja sosial bertindak dan berperilaku. Para pekerja sosial diharapkan dapat berpartisipasi
dalam aktifitas tertentu. Dalam rangka memahami dengan baik tentang beragam
peranan praktisi generalis, ada baiknya mengingat kembali 4 empat jenis sistem yang terlibat dalam praktek generalis.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, sistem klien client system adalah orang-orang yang pada akhirnya
memperoleh manfaat dari proses perubahan. Sistem pelaksana perubahan agent system adalah individu yang menginisiasi
proses perubahan makro. Gambar 5 sampai dengan gambar 16. menunjukkan peranan pekerja sosial sebagai sistem agen
pelaksana perubahan. Sistem kegiatan action system termasuk orang-orang yang bersepakat dan akan bekerja
bersama untuk mencapai upaya perubahan makro. Dan terakhir adalah, sistem sasaran target system merupakan
111
sistem yang para pekerja sosial harus ubah atau pengaruhi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Pincus
Minahan, 1973, p.58. Dalam praktek makro, badan-badan pelayanan dari pekerjaan sosial sendiri, beberapa sub-sistem
dalam badan pelayanan, atau komunitas mungkin merupakan sistem dimana pekerja sosial akan lakukan intervensi langsung.
Gambar 5 hingga 16 mengilustrasikan beragam kemungkinan karakteristik peranan pekerjaan sosial dalam
praktek generalis makro. Para pekerja sosial dapat menjadi enabler, mediator, integratorcoordinator, general manager,
educator, analystevaluator, broker, facilitator, initiator, negotiator, mobilizer
dan advocate. Meski gambaran peran- peran tersebut mewakili peranan dalam praktek makro, namun
perlu diingat bahwa beragam peranan tersebut dapat pula mencirikan intervensi atau terdapat dalam praktek mikro dan
meso. Dalam gambar-gambar tersebut akan mempergunakan
lingkaran yang menunjukkan lingkup setting pekerja sosial, sistem klien makro, dan sistem makro organisasi dan
masyarakat komunitas. Garis dan panah menunjukkan bagaimana sistem-sistem saling terhubung satu sama lain. Perlu
112
pula dicatat bahwa, bahwa sebuah sistem makro dapat pula mengilustrasikan interaksi baik dalam sebuah organisasi atau
sebuah masyarakat.
Enabler
Peran seorang
enabler adalah
melakukan dukungan,
membangkitkan, dan menganjurkan kepada anggota-anggota dalam sistem makro sehingga memungkinkan sistem dapat
memenuhi tugasnya atau mengatasi permasalahannya lebih mudah dan berhasil. Dalam peran enabler, seorang pekerja
sosial mungkin membantu suatu sistem klien menghadapi beragam tekanan, mulai dari situasi krisis seperti perceraian
atau kehilangan pekerjaan hingga isu-isu masyarakat seperti perumahan yang tidak layak huni atau perawatan harian.
Keterampilan-keterampilan yang digunakan dalam peranan enabler
antara lain “conveying hope, reducing resitance and ambivalence, recognizing an managing feelings, identifying
and supporting personal strenght and social assets,” memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil sehingga dapat
dikelola, menetapkan tujuan, dan mengetahui cara-cara untuk mencapainya Barker, 2003. Enablers kemudian dapat juga
113
menjadi penolong helpers. Para praktisi generalis dapat memainkan peranan enabler pada sistem mikro, meso maupun
makro. Dalam Gambar 5 diilustrasikan bagaimana peranan
enabler dalam praktek makro. Arah anak panah dari sistem
pekerja sosial mengarah baik kepada sistem makro organisasi atau masyarakat dan pada sistem klien makro. Hal tersebut
menggambarkan dukungan yang diberikan oleh pekerja sosial bahwa bantuan kepada sistem makro dilakukan dengan
berbagai cara aksi. Akhirnya arah panah menunjukkan dari arah sistem makro berupa aksi. Aksi-aksi ini, kemudian,
dimaksudkan untuk menghasilkan sejumlah manfaat bagi sistem klien makro. Dengan demikian arah panah mengarah
pada kata aksi kembali pada sistem klien makro.
Pekerja Sosial
Sistem Makro Organisasi
atau
komunitas Sistem
klien makro
DUKUNGAN DUKUNGAN
manfaat
AKSI
AKSI
manfaat Gambar 5 Peranan Enabler dalam Praktek Makro
114
Mediator
Seorang mediator dapat memutuskan suatu argumentasi atau ketidaksepakatan diantara sistem mikro, meso atau makro yang
tidak sepakat
Toseland Rivas,
2005; Yessian
Broskowsky, 1983. Pada level makro, peran mediasi meliputi bantuan kepada berbagai faksi sub sistem dalam sebuah
masyarakat—atau membantu suatu sistem masyarakat dan beberapa sistem lainnya---mencari jalan keluar diantara
perbedaan-perbedaan mereka.
Sebagai contoh,
sebuah masyarakat atau lingkungan ketetanggaan dan sebuah
organisasi pelayanan sosial menginginkan adanya mediasi terhadap
perlunya lokasi
pusat kegiatan
penanganan penyalanggunaan narkoba. Pada kasus tersebut, organisasi
pelayanan sosial harus menseleksi lokasi yang cocok, tetapi mungkin masyarakat cenderung menghindarinya dengan
membatasi diri mereka dari inisiasi kegiatan tersebut. Salah satu peran mediator mungkin berupaya memperbaiki
komunikasi diantara individu-individu atau kelompok yang menentang atau mungkin membantu mengupayakan jalan
kompromi. Seorang mediator akan tetap bersikap netral, tidak berpihak pada salah satu pihak yang bertikai. Mediator
115
berupaya memahami poisisi masing-masing pihak yang bertikai. Mereka mungkin membantu menjelaskan posisi,
mengenali kesalahan komunikasi yang berbeda, dan membantu menyuguhkan kasusnya secara jernih.
Gambar 6 mengilustrasikan bagaimana peranan mediator. Pekerja sosial ditempatkan diantara sistem makro
organisasi atau masyarakat dan sistem klien makro. Hal ini merefleksikan kedudukan pekerja sosial yang netral, dia berada
diantara sisi kedua belah pihak yang bertikai. Garis yang terputus menunjukkan konflik antar kedua pihak dan
ketidakmampuan mereka mengatasi perbedaan-perbedaan. Gambar tersebut menunjukkan seorang pekerja sosial
melakukan mediasi antara sistem organisasi atau masyarakat Gambar 6 Peranan Mediator dalam Praktek Makro
Pekerja Sosial
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Sistem klien
makro KONFLIK
116
pada sisi kiri dan sistem klien makro pada sisi kanan. Namun demikian, mediasi dapat dilakukan pada berbagai
ukuran sistem.
IntegratorCoordinator
Integrasi adalah proses merangkai berbagai elemen yang berbeda menjadi satu dan bernilai kohesif. Koordinasi
merupakan upaya membawa serta seluruh komponen dalam suatu upaya terkelola. Seorang integratorcoordinator, dengan
demikian, membawa serta orang agar terlibat dalam beragam sistem bersama dan mengelola kinerjanya Hardcastle
Powers, 2004; Yessian Broskowsky, 1983. Seorang pekerja sosial generalis dapat berfungsi sebagai seorang integrator atau
koordinator yang dengan berbagai cara, mulai dari advokasi dan identifikasi dari peluang koordinasi, menyediakan bantuan
teknis, mengerahkan keterlibatan dalam pengembangan dan implementasi pelayanan-pelayanan yang berkaitan.
117
Gambar 7 menunjukkan sebuah sistem makro organisasi atau masyarakat dan sistem klien makro yang
berlokasi berdekatan dalam sebuah kotak ilustrasi yang memungkinkan mereka bekerja sama.
Manager
Seorang manajer dalam pekerjaan sosial adalah orang yang diasumsikan memiliki sejumlah level tanggung jawab
administratif pada sebuah lembagabadan pelayanan sosial atau sistem organisasi Brody, 2005; Yessian Broskowsky, 1983.
Administrator memanfaatkan tiga level keterampilan--- technical, people, and conceptual
Lewis, Lewis, Packard, Gambar 7 Peranan IntegratorCoordinator dalam Praktek
Makro
Pekerja Sosial
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Sistem klien makro
KOORDINASI
118
Souflee, 2001. Keterampilan teknis tersesebut di dalamnya termasuk bagaimana mengarahkan sebuah kegiatan-kegiatan
mendasar pada badan pelayanan seperti halnya mengendalikan teknik-teknik konseling, mengembangkan program, atau
mengevaluasi efektifitas badan palayanan. People skills berkenaan dengan efektifitas interpersonal seperti komunikasi
secara oral, mendengarkan, mengelola konflik, mengarahkan dan memotivasi. Conceptual skills adalah yang diarahkan
kepada pengkajian dan pemahaman pada seluruh pelaksanaan badan pelayanan dan bagaimana dapat menyesuaikan diri
bekerja dalam lingkungan yang lebih luas. Hal tersebut termasuk juga kemampuan mengatasi berbagai permasalahan
yang kompleks dan mengembangkan suatu solusi yang kreatif. Peran manajer sangat berkait dengan istilah management yang
merujuk pada semua tugas-tugas dan aktifitas dalam pengelolaan sebuah organisasi atau satu unitnya, seperti:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Dalam gambar 8 diperlihatkan bagaimana peran
manajer. Sebuah organisasi badan pelayanan mempekerjakan baik para pekerja sosial maupun berbagai staf lainnya,
termasuk pula profesional lain, dan staf-staf pendukung.
119
Lingkaran pekerja sosial ditempatkan di atas kedua lingkaran staf dengan arah mata panah tertuju ke bawah dari lingkaran
pekerja sosial
kepada kedua
stafnya. Diagram
ini mengindikasikan bahwa pekerja sosial, memiliki status
administratif, memiliki kewenangan terhadap stafnya. Tiga lingkaran seluruhnya berada dalam lingkaran lingkungan
organisasi yang lebih luas untuk mngindikasikan bahwa peran manajer biasanya terjadi dalam sebuah konteks organisasi.
Gambar 8 Peranan Manager dalam Praktek Makro
Sistem Makro Organisasi atau komunitas
Pekerja Sosial
Staf Staf
120
Educator
Peran peran pekerja sosial berikutnya adalah menjadi seorang educator
pendidik yaitu yang memberi informasi dan mengajarkan keterampilan-keterampilan kepada sistem lainnya
Yessian Broskowsky, 1983. Untuk menjadi pendidik yang efektif, maka pekerja sosial pertama-tama harus banyak
mengetahui secara luas tentang topik atau tema yang akan diajarkan.
Selanjutnya, pekerja
sosial harus
menjadi komunikator yang baik sehingga informasi dan keterampilan-
keterampilan yanga akan diajarkan dapat tersampaikan secara jelas dan dapat dipahami oleh penerima pesan.
Gambar 9 Peranan Educator dalam Praktek Makro
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Pekerja Sosial
Sistem klien makro
INFORMASI INFORMASI
121
Gambar 9, mata panah mengarah dari lingkaran pekerja sosial baik kepada lingkaran sistem organisasi atau masyarakat
dan sistem klien makro. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja sosial menyampaikan informasi kepada sistem-sistem lain.
AnalystEvaluator
Seorang analis atau evaluator analystevaluator dapat menentukan apakah suatu program atau badan pelayanan
efektif atau tidak Brody, 2005; Yessian Broskowsky, 1983. Peran seorang analis atau evaluator dapat terjadi atau dilakukan
dalam sebuah organisasi pelayanan atau dalam konteks masyarakat. Pekerja sosial generalis dengan keluasan basis
pengetahuannya, semestinya dapat menentukan bagaimana fungsi dari berbagai ukuran sistem dapat dianalisa atau
dievaluasi, untuk mengukur atau menggambarkan seberapa baik program atau sistemnya bekerja dengan baik. Sama
halnya, ketika mereka mengevaluasi efektifitas dari intervensi yang mereka lakukan sendiri.
Dalam gambar 10 merefleksikan bagaimana seorang analisevaluator berfungsi. Satu panah berasal dari lingkaran
pekerja sosial mengarah pada sistem makro organisasi atau
122
masyarakat untuk mengilustrasikan bagaimana seorang pekerja sosial
berperan sebagai
analis atau
evaluator yang
mengevaluasi sebuah program atau efektifitas suatu badan pelayanan. Anah panah kedua berasal dari pekerja sosial
mengarah pada garis yang menghubungkan antara pekerja sosial sendiri dengan sistem klien makro. Kaitan garis tersebut
mengilustrasikan hubungan perubahan terencana profesional dari pekerja sosial. Arah panah menunjukkan bagaimana
pekerja sosial dapat dan memang seharusnya mampu mengevaluasi efektifitas dari prakteknya sendiri bersama klien.
Gambar 10 Peranan AnalystEvaluator dalam Praktek Makro
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Pekerja Sosial
Sistem klien
makro EVALUASI
EFEKTIFITAS Pekerja
sosial sendiri
123
Broker
Seorang broker akan berhubungan dengan berbagai ukuran sistem individu-individu, kelompok-kelompok, organisasi-
organisasi, atau masyarakat dengan sumber-sumber dan pelayanan masyarakat. Sumber-sumber tersebut dapat berupa
keuangan, hukum, pendidikan, psikologis, rekreasional, atau pelayanan kesehatan. Sumber-sumber tersebut dapat dikatakan
sebagai sumber-sumber kesejahteraan sosial, baik sumber formal atau institusional, sumber personal atau informal,
maupun sumber-sumber kemasyarakatan.
Dalam Gambar 11, garis dari lingkaran pekerja sosial terhubung dengan arah panah yang berasal dari sistem makro
Gambar 11 Peranan Broker dalam Praktek Makro
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Pekerja Sosial
Sistem klien
makro SUMBER-SUMBER
124
organisasi atau masyarakat sebagai sumber-sumber bagi sistem klien makro. Gambar tersebut mengilustrasikan bagaimana
pekerja sosial terlibat aktif dalam mengupayakan berbagai sumber bagi sistem klien makro. Arah panah dari lingkaran
sistem makro organisasi atau masyarakat berarti menyediakan sumber-sumber dan pelayan bagi lingkaran sistem klien makro
sebagai penerima sumber dan pelayanan.
Facilitator
Seorang facilitator fasilitator adalah seseorang yang memandu pengalaman sebuah kelompok. Meski peranan
fasilitator adalah sangat umum dan biasa didengar dalam praktek meso, pekerja sosial juga seringkali memimpin
kelompok-kelompok dalam praktek makro. Dalam konteks makro, seorang fasilitator membawa serta partisipan bersama-
sama untuk mendukung proses perubahan melalui perbaikan komunikasi, membantu mengarahkan semua upaya dan
sumber-sumber, maupun menghubungkan mereka dengan informasi dan pertolongan ahli yang dibutuhkan.
125
Gambar 12 menunjukkan tiga lingkaran kolega yang saling berhubungan satu sama lain dengan garis yang
memperlihatkan interaksi dan komunikasi dalam kelompok. Kemudian,
garis terhubung
tersebut mengilustrasikan
bagaimana kolega saling bekerja bersama membentuk sebuah sistem meso. Ketiga lingkaran tersebut berada dalam sebuah
lingkaran yang lebih besar, sebuah sistem meso, yang dapat berupa sebuah kelompoksatuan tugas atau perencanaan dalam
sebuah organisasi atau masyarakat. Arah panah dari lingkaran pekerja
sosial kepada
sistem meso
menunjukkan Gambar 12 Peranan Facilitator dalam Praktek Makro
Sistem Meso
Pekerja Sosial
Kolega Sistem Makro
Organisasi atau komunitas
Kolega
Kolega
126
kepemimpinan dalam sistem meso. Oleh karena itu, kotak besar yang mengitarinya berjudul sistem makro organisasi atau
masyarakat yang mencakup seluruh interaksi yang terjadi. Pekerja sosial dapat memfasilitasi apapun interaksi yang terjadi
dalam konteks makro tersebut. Perlu dicatat bahwa meski gambar 12 secara terpisah menunjukkan tiga kolega, pada
kenyataannya meliputi
banyak kolega,
klien, warga
masyarakat, administrator, atau mungkin politisi. Fungsi utama dari fasilitator adalah memudahkan proses interaksi yang
terjadi dalam suatu seting praktek sehingga memungkinkan beragam sistem dapat memenuhi atau memperoleh sumber-
sumber yang dibutuhkannya.
Initiator
Seorang initiator adalah orang atau seseorang yang tertarik pada suatu isyu Netting, Kettner, McMurty, 2004. Isu
tersebut mungkin berada dalam sebuah masyarakat, yang mungkin saja berupa sebuah permasalahan, suatu kebutuhan,
atau sederhananya sebuah situasi yang seharusnya dapat diperbaiki. Hal penting sebelum melakukan suatu tindakan
adalah dengan
mencoba untuk
memahami sebuah
127
permasalahan agar situasi permasalahan tersebut benar-benar dapat diatasi. Terkadang, tindakan pencegahan akan terjadinya
suatu permasalahan di masa depan atau meningkatkan keberadaan pelayanan merupakan suatu alasan yang baik untuk
melakukan upaya-upaya perubahan. Jadi, seorang pekerja sosial dapat mengenali bahwa sebuah kebijakan yang
berpotensi menciptakan permasalahan bagi klien tertentu dan memberitahukan hal tersebut kepada supervisornya. Hal yang
serupa juga dapat terjadi bila seorang klien yang menemui pekerja sosial dalam rangka mencari upaya agar pelayanan
dapat diperbaiki. Dalam setiap kasus, seorang pekerja sosial dapat memainkan peranan sebagai inisiator dalam rangka
memulai proses perubahan yang aktual. Biasanya peranan ini akan
diikuti dengan
upaya-upaya lainnya
sehingga memunculkan peran-peran berikutnya, karena memang
terkadang dalam mengatasi suatu masalah dengan satu cara belum dapat menjamin masalah tersebut teratasi.
128
Dalam Gambar 13, sebuah panah mengarah dari pekerja sosial sebelah kiri sistem makro organisasi atau masyarakat
yang berada di tengah menggambarkan aktifitas pada perbaikan penyediaan pelayanan sosial. Panah lainnya, yang
mengarah dari sistem makro kepada sistem klien makro ke sebelah kanannya, yang merefleksikan manfaat bahwa sistem
makro menyediakan bagi sistem klien makro hasil akhir dari upaya-upaya yang dilakukan inisiator.
Negotiator
Peran seorang negotiator adalah suatu intermediasi yang dilakukan untuk mengatasi pertentangan pendapat atau
mengatasi ketidaksepakatan. Namun demikian, tidak sama Gambar 13 Peranan Initiator dalam Praktek Makro
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Pekerja Sosial
Sistem klien
makro
PERBAIKAN PENYEDIAAN
PELAYANAN
MANFAAT INITIATOR
129
dengan mediator, negosiator jelas-jelas mengambil posisi pada salah satu pihak yang terlibat pertentangan.
Dalam Gambar 14, sistem klien makro dan pekerja sosial ditempatkan bersama pada satu sisi sebelah kiri dari
gambar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pekerja sosial bernegosiasi bagi sistem klien makro. Dua garis terputus
dengan arah panah yang masing-masing menjauh menunjukkan perbedaan arah ciri dari konflik yang muncul. Sistem makro
pada sisi kanan menggambarkan sebuah sistem organisasi atau masyarakat yang sedang berkonflik dengan sistem klien makro
dan pekerja sosial negotiator pada sisi kirinya. Pekerja sosial atau negosiator berupaya mencari penyelesaian konflik, tetapi
berada pada satu sisi pihak yang berkonflik, yaitu sistem klien makro.
Gambar 14 Peranan Negotiator dalam Praktek Makro
Pekerja Sosial
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Sistem klien
makro
NEGOTIATOR
KONFLIK
130
Mobilizer
Seorang mobilizer berperan dalam mengidentifikasi dan mengelola orang dan sumber-sumber masyarakat dan membuat
kesemua hal tersebut lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi Halley, Kopp, Austin,
1998. Tujuan mobilizer adalah mencocokkan sumber-sumber dengan kebutuhan dalam konteks masyarakat. Terkadang
seorang penggerak mobilizer berupaya membuat pelayanan- pelayanan tertentu menjadi makin terjangkau bagi warga
masyarakat yang membutuhkan. Di lain waktu tujuannya adalah menginisiasi dan mengembangkan pelayanan-pelayanan
untuk pemenuhan kebutuhan yang hingga kini belum terpenuhi.
131
Penjelasan dalam Gambar 15 yaitu, pekerja sosial berada di sisi kiri yang diasumsikan memerankan sebagai seorang mobilizer
dalam konteks makro. Lingkaran yang lebih besar diberi nama Sistem Makro Komunitas atau Masyarakat. Warga dalam
lingkaran sistem makro masyarakat mewakili secara acak sejumlah warga dalam masyarakat. Mungkin saja, sedikit
sekali warga yang terlibat atau mungkin juga ribuan warga masyarakat yang terlibat dalam proses mobilisasi. Idealnya,
semua yang termasuk dalam masyarakat dapat tergambarkan, khususnya semua warga yang akan berpartisipasi dalam proses
Gambar 15 Peranan Mobilizer dalam Praktek Makro
Pekerja Sosial
AKSI MOBILIZER
SISTEM MAKRO KOMUNITAS
Warga Warga
Warga Warga
Warga Warga
132
intervensi makro. Panah dari pekerja sosial mobilizer kepada sistem makro masyarakat mewakili upaya-upaya yang
dilakukan pekerja sosial yang ditujukan untuk proses mobilisasi. Panah-panah di dalam sistem makro yang berasal
dari warga menuju ‘Aksi’ adalah mewakili upaya-upaya warga sebagai bentuk partisipasi dalam proses mempertemukan
kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Sedangkan panah dari lingkaran lebih besar yang berasal dari sistem makro
masyarakat kepada “Aksi” menunjukkan bahwa proses pengumpulan pendapat dari semua upaya warga ke dalam aksi
dilakukan secara terkoordinasi. Sekali lagi penting untuk dicatat, bahwa tidaklah sama
dengan ilustrasi peran-peran lain sebelumnya, maka untuk peranan mobilizer hanya terjadi dalam konteks sebuah
masyarakat. Berdasarkan batasan tersebut, maka konsep peran tersebut tidak dapat diterapkan untuk organisasi.
Advocate
Advocacy adalah intervensi aktif pada kepentingan suatu sistem
klien untuk memperoleh sumber-sumber kebutuhan yang tidak tersedia, atau mengubah regulasi-regulasi atau kebijakan-
133
kebijakan yang banyak menimbulkan efek negatif kepada sistem klien. Seorang advocate adalah seseorang yang
melangkah ke depan dan kemudian menyuarakan kepentingan sistem klien dalam rangka mendukung keadilan dan persamaan
penanganan atau
memperoleh sumber-sumber
yang dibutuhkan. Dalam praktek makro, tentunya, hal tersebut
berkaitan dengan kepentingan sistem klien makro. Hal tersebut dimungkinkan dapat terjadi manakala sistem klien makro
memiliki kekuasaan minim atau tidak berdaya untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan tersebut. Advocacy
seringkali membutuhkan banyak upaya dan perjuangan, lebih dari sekedar pemenuhan tugas pekerjaan sosial yang sederhana.
Tentu saja hal tersebut akan menimbulkan resiko, khususnya ketika mendampingi kepentingan seorang klien pada skala
yang lebih luas, dan berhadapan dengan sistem yang lebih kuat dalam rangka memperjuangkan hak-hak sistem klien dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Peran advocate dapat diasumsikan sebagai suatu peran
yang paling penting dari seorang pekerja sosial generalis, berikut potensi-potensi kesulitan yang ditimbulkannya.
Penekanan akan begitu pentingnya peran ini, sehingga
134
ditempatkan sebagai peran terakhir dalam praktek makro. Inilah peran yang menjadi dimensi praktek yang membuat
praktek pekerjaan sosial generalis menjadi unik Kirst-Ashman Hull, 209. Peranan ini juga merupakan bagian dari
tanggung jawab etis seorang pekerja sosial generalis untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan minimum dari usahanya
demi kepentingan seorang sistem klien, manakala sistem klien berada dalam kondisi putus asa dalam memperoleh kebutuhan
atau sumber-sumbernya.
Dalam gambar 16 diperlihatkan bagaimana suatu sistem klien makro dan seorang pekerja sosial berdiri bersama sejajar
untuk merefleksikan keterikatan pekerja sosial dengan sistem klien makro selama proses advocacy. Panah tebal yang
mengarah dari pekerja sosial kepada sistem makro di sisi Gambar 16 Peranan Advocate dalam Praktek Makro
Pekerja Sosial
Sistem Makro Organisasi
atau komunitas
Sistem klien
makro
Advocate
135
kanannya adalah menunjukkan ketegasan, menunjukkan banyaknya energi penting dalam rangka memperjuangkan
kepentingan sistem klien makro agar berdampak positif bagi sistem yang lebih luas, dan pada sistem yang lebih besar.
Meningkatkan daya tawar atau keberdayaan sistem klien makro agar lebih berkuasa, lebih berani, dan lebih memiliki kekuatan
untuk memperoleh sumber-sumber dalam sistem makro. Green Haines 2002 mengemukan bahwa sumber-
sumber dalam masyarakat tersebut merupakan assets berdasarkan lokalitas atau tempatan yang dapat digunakan
dalam rangka mengatasi permasalahan atau memenuhi kebutuhan di masyarakat. Bentuk-bentuk aset tersebut dikenal
dengan community capital yang terdiri dari human capital, social capital, physical capital, financial capital,
dan environmental capital.
G. Terampil Berfikir Kritis Use of Critical Thinking