Keaslian Penelitian Manfaat Penelitian

9 1. Keterangan botani Kunyit Curcuma domestica Val termasuk dalam familia Zingiberaceae, juga dikenal dengan sinonimnya C domestica Rumph dan C. longa Auct. Nama umum disebut turmeric Inggris, namun di Indonesia dikenal sebagai kunyit Rukmana, 1999. 2. Nama daerah Di Sumatera disebut kakunye, kunye, kinung, odil, ondil. Di Jawa Tengah disebut kunyir, konye, kunir, temu kuning. Di Kalimantan dikenal sabagai henda, cahang, dio, kalesiau. Di Nusa Tenggara disebut kunyik, wingira, kemunyi, kunik, guni, kunir. Di Sulawesi disebut uinida, alawahu, pagidon, uni, kuni. Di Maluku disebut kurlai, lulu malai, ulin, tum, kunine, gogohiki Depkes RI, 1977. 3. Morfologi tanaman Kunyit merupakan tanaman semak, mempunyai batang pohon semu dan basah, tingginya sekitar 1 m dan bunganya muncul dari pucuk batang semu dengan panjang sekitar 10-15 cm dan berwarna putih Soedibyo, 1998. Setiap tanaman berdaun 3 sampai 8 helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sekitar 70 cm. helaian daun berbentuk lanset lebar, ujung daun lancip dan keseluruhannya berwarna hijau atau hanya bagian atas dekat tulang utama berwarna agak keunguan. Rimpang terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang, berwarna jingga Depkes RI, 1977. 4. Kandungan kimia Kandungan kimia rimpang kunyit meliputi minyak atsiri, pati, tanin, damar, zat pahit, dan minyak lemak. Komponen utama yang terpenting dalam rimpang 10 kunyit adalah kurkuminoid dan minyak atsiri. Kandungan kurkuminoid dalam rimpang kunyit sebesar 3-5 yang terdiri dari kurkumin, demetoksikurkumin, dan bis-demetoksikurkumin. Sedangkan kandungan minyak atsiri dalam rimpang kunyit sebesar 2-7 yang terdiri dari turmeron, zingiberon, seskuiterpen alkohol Soedibyo, 1998; Bisset and Wichtl, 2001; Wahyuni, Hardjono, dan Paskalina, 2004. Kurkuminoid merupakan senyawa kandungan utama tanaman kunyit, yang terkait secara kimia dengan bahan utamanya, yaitu kurkumin. Kurkumin murni sangat sulit diperoleh langsung dari kunyit karena sering kali tercampur dengan dua turunannya, yaitu demetoksikurkumin, bis-demetoksikurkumin Bone dan Mills, 2000. Ketiganya memberikan warna kuning pada Curcuma domestica, terutama pada rhizomanya Majeed, 1995. Gambar 2. Kurkumin, demetoksikurkumin, bis-demetoksikurkumin Aggarwal, et al., 2006.