6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK Menurut Lewin Arifin, 2011:96, PTK merupakan cara guru untuk
mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain kompetensi profesional.
Penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan di kelasnya sendiri dengan cara: 1 merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat Kusumah Tagama, 2009:9. Calhoun dan Glanz Arifin, 2011:96 menjelaskan bahwa PTK
merupakan suatu metode untuk memberdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif sekolah kompetensi profesional. Sedangkan menurut Mulyasa
2009:88, PTK merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling tahu segala
sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran. Menurut Arikunto 2006:104, PTK
merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika
ada anggapan bahwa permasalahan dalam PTK diperoleh dari persepsi atau lamunan seorang peneliti.
Dengan demikian PTK dapat diartikan sebagai suatu
proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan
keadilan tentang praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan Arifin, 2011:98.
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK adalah suatu tindakan yang terjadi di kelas untuk perbaikan mutu pembelajaran
yang menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan. 2. Karakteristik PTK
Menurut Rochman Natawidjaya Mulyasa, 2009:14, karakteristik PTK sebagai berikut:
a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan;
b. Ditetapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana penelitian;
c. Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru di kelas; d. Bersifat fleksibel disesuaikan dengan keadaan;
e. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan atas
perilaku serta refleksi peneliti; f.
Menyerupai “penelitian eksperimental”, namun tidak secara ketat mempedulikan pengendalian variabel; dan
g. Bersifat situasional dan spesifik, umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus.
3. Tujuan PTK
Secara umum, menurut Rochman Natawidjaya Suwandi, 2010:15, tujuan PTK adalah sebagai berikut:
a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi
pengajaran;
b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di
sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif;
c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan
guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan
tersebut;
d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem pembelajaran
yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya;
e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara
praktisi guru dengan para peneliti akademik, dan; f.
Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan pihak lain
yang bersangkutan dengan pihak sekolah.
4. Kelebihan dan Kekurangan PTK Kelebihan PTK yakni Arifin, 2011:107:
a. Hasil PTK kolaboratif dapat dijadikan feedback bagi sistem pembelajaran
dengan cara yang lebih substansional dan kritis b.
Mendorong guru untuk berbagi masalah pembelajaran dengan pihak-pihak yang terkait
c. Dapat memberdayakan potensi guru
d. Tumbuhnya rasa memiliki melalui kolaborasi tim dalam PTK
e. Tumbuhnya berpikir kritis dan kreatif, sistematis, dan logis melalui interaksi
terbuka yang bersifat reflektif-evaluatif dalam PTK f.
Adanya upaya saling mendorong untuk berubah dalam kerjasama g.
Meningkatnya kesepakatan melalui kerja sama secara demokratis dan dialogis
h. Timbulnya semangat dan motivasi kerja dalam dinamika kelompok.
Kekurangan PTK antara lain Arifin, 2011:108:
a. Sulitnya mencapai keharmonisan kerja sama antara orang-orang yang
memiliki latar belakang berbeda b.
Kurangnya pengetahuan peneliti dalam metode peneliti karena terlalu banyak berusaha tentang hal-hal praktis
c. Rendahnya efisiensi waktu karena di satu pihak, guru sebagai peneliti harus
terlibat dalam proses tindakan sedangkan di pihak lain guru harus melakukan tugas rutin
d. Adanya tuntutan pemimpin kelompok untuk bertindak secara demokratis
dan memiliki kepekaan tinggi e.
Memiliki validitas dan reliabilitas yang rendah.
B. Pembelajaran Kooperatif