23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan pembelajaran
berupa tindakan yang sengaja diadakan dan terjadi di dalam suatu kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif antara guru mitra
dan peneliti. Dengan PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi dan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran
akuntansi khususnya materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 11 Yogyakarta, Jl A.M. Sangaji No. 50
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas XII Sosial 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman siswa akan materi analisis bukti transaksi dalam jurnal khusus melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua tahapan yaitu kegiatan penelitian pendahuluan dan pelaksanaan tindakan pembelajaran.
Secara rinci kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan sebagai berikut:
1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan Kegiatan awal sebelum penelitian adalah melakukan observasi awal
yang berguna untuk mengetahui situasi pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi mencakup:
a. Observasi pada guru Observasi pada guru dilakukan untuk mengetahui kegiatan guru pada
saat proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
Kegiatan guru yang diobservasi antara lain pra pembelajaran,
membuka pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, pendekatan strategi pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaransumber
belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi,
penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, refleksi dan rangkuman pembelajaran, dan pelaksanaan tindak lanjut.
b. Observasi pada siswa Observasi pada siswa dilakukan untuk mengetahui kegiatan siswa
pada proses pembelajaran di dalam kelas. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pelaksanaan proses belajar
mengajar di kelas. Kegiatan siswa yang diobservasi meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, tanggapan
siswa terhadap pembahasan materi, keseriusan dalam mengerjakan tugas, dan interaksi sesama siswa di kelas.
c. Observasi pada kelas Observasi pada kelas dilakukan untuk mengetahui keadaan kelas
pada saat proses pembelajaran. Keadaan kelas yang diobservasi meliputi dua hal yaitu kondisi fisik dan non fisik kelas. Kondisi fisik
adalah kelengkapan sarana prasarana di dalam kelas. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas.
d. Wawancara pada guru Wawancara pada guru dilakukan untuk mengetahui secara langsung
tentang metode yang biasa digunakan guru pada saat mengajar, masalah yang dihadapi ketika melakukan proses belajar mengajar,
dan pentingnya materi bagi siswa. Wawancara dilakukan secara langsung dengan guru.
e. Wawancara pada siswa Wawancara pada siswa dilakukan untuk mengetahui secara langsung
tentang masalah yang dialami siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas dan pembelajaran seperti apa yang diinginkan oleh siswa.
Wawancara dilakukan secara langsung dengan siswa. 2. Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan antara lain:
a. Perencanaan tindakan planning
Peneliti bersama guru mitra mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang ditemukan saat observasi dan merencanakan
tindakan berupa penyiapan model pembelajaran kooperatif tipe role playing, yang meliputi:
1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, waktu pembelajaran, metode
pembelajaran, media
pembelajaran, skenario
pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, dan penilaian.
2 Pembagian kelompok Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok. Satu
kelompok terdiri dari 4 siswa setiap kelompok. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan nilai hasil ujian siswa pada
materi sebelumnya. Dalam satu kelompok akan terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan yang heterogen.
3 Pembuatan media pembelajaran Media pembelajaran terdiri dari papan nama, uang-uangan,
instruksi masing-masing peran, bukti transaksi, buku akuntansi, buku kas, dan media pembelajaran lainnya.
4 Penyusunan instrumen observasi yang meliputi observasi guru, siswa, dan kelas.
5 Penyusunan instrumen refleksi yang meliputi refleksi guru dan siswa.
6 Penyusunan soal Tes terdiri dari pre-test dan post-test. Kedua macam tes tersebut
untuk melihat perubahan pemahaman antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran role playing. Instrumen
penilaian yaitu pre-test dan post-test disusun berdasarkan kisi- kisi tentang materi ajar. Instrumen penilaian di uji validitasnya
di kelas XII Sosial 1 SMA Negeri 11 Yogyakarta agar soal-soal
yang dibuat benar-benar objektif pada saat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa. Berikut hasil dari uji validitas soal
pre-test:
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Soal Pre-Test
Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig. 2- tailed
N Nilai
Kritis Kesimpulan
Butir 1 0,518
0,028 18
0,4683 Valid
Butir 2 0,578
0,012 18
0,4683 Valid
Butir 3 0,498
0,035 18
0,4683 Valid
Butir 4 0,490
0,039 18
0,4683 Valid
Butir 5 0,574
0,013 18
0,4683 Valid
Butir 6 0,489
0,040 18
0,4683 Valid
Butir 7 0,659
0,003 18
0,4683 Valid
Butir 8 0,578
0,012 18
0,4683 Valid
Butir 9 0,523
0,026 18
0,4683 Valid
Butir 10 0,543
0,020 18
0,4683 Valid
Butir 11 0,578
0,012 18
0,4683 Valid
Butir 12 0,584
0,011 18
0,4683 Valid
Butir 13 0,476
0,046 18
0,4683 Valid
Butir 14 0,550
0,018 18
0,4683 Valid
Butir 15 0,552
0,017 18
0,4683 Valid
Dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa setiap butir soal memiliki nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari nilai koefisien
teoritik r = 0,4683. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal pre-test variabel pemahaman siswa adalah
valid. Pengujian reliabilitas pre-test menggunakan rumus Kuder- Richardson KR-20 Masidjo, 1995:233,yaitu:
Rumus:
r
tt
adalah koefisien reliabilitas n
adalah banyaknya butir soal
adalah varians skor total
p adalah indeks kesukaran
q adalah 1-p
Perhitungan:
Dari semua butir soal pre-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai r
tt
sebesar 0,831. Kategori koefisien reliabilitas tersebut adalah sangat tinggi, mengingat nilai berada pada
kisaran nilai 0,80 r
tt
≤ 1,00 Guilford, 1956:145. Hal demikian berarti instrumen pre-test dikatakan andal. Berikut
hasil dari uji validitas soal post-test:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Post-Test
Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig. 2- tailed
N Nilai
Kritis Kesimpulan
Butir 1 0,473
0,047 18
0,4683 Valid
Butir 2 0,648
0,004 18
0,4683 Valid
Butir 3 0,533
0,023 18
0,4683 Valid
Butir 4 0,529
0,024 18
0,4683 Valid
Butir 5 0,660
0,003 18
0,4683 Valid
Butir 6 0,603
0,008 18
0,4683 Valid
Butir 7 0,497
0,036 18
0,4683 Valid
Butir 8 0,604
0,008 18
0,4683 Valid
Butir 9 0,559
0,016 18
0,4683 Valid
Butir 10 0,559
0,016 18
0,4683 Valid
Butir 11 0,626
0,005 18
0,4683 Valid
Butir 12 0,528
0,024 18
0,4683 Valid
Butir 13 0,542
0,020 18
0,4683 Valid
Butir 14 0,559
0,016 18
0,4683 Valid
Butir 15 0,525
0,025 18
0,4683 Valid
Dari tabel 3.2 menunjukkan bahwa setiap butir soal pertanyaan memiliki nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari nilai
koefisien teoritik r = 0,4683. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir soal post-test variabel
pemahaman siswa adalah valid. Pengujian reliabilitas post-test menggunakan rumus Kuder-Richardson KR-20 Masidjo,
1995:233, yaitu:
Rumus:
r
tt
adalah koefisien reliabilitas n
adalah banyaknya butir soal
adalah varians skor total
p adalah indeks kesukaran
q adalah 1-p
Perhitungan:
Dari semua butir soal post-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai r
tt
sebesar 0,845. Kategori koefisien reliabilitas tersebut adalah sangat tinggi, mengingat nilai berada pada
kisaran nilai 0,80 r
tt
≤ 1,00 Guilford, 1956:145. Hal demikian berarti instrumen post-test dikatakan andal.
b. Pelaksanaan tindakan acting Dalam tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran RPP. Tahapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1 Kegiatan Awal Penelitian a
Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.
b Guru memeriksa kesiapan siswa. c
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d Guru melakukan kegiatan apersepsi dan orientasi kegiatan pembelajaran.
e Guru memberikan pre-test untuk mengetahui pemahaman siswa akan materi yang baru diajarkan.
2 Kegiatan Inti Penelitian Tindakan Kelas a Guru menjelaskan mekanisme dan peraturan dalam role
playing.
b Guru bersama fasilitator membagi media yang digunakan dalam role playing.
c Guru membacakan informasi umum tentang kasus perusahaan dagang
“HELM ELEVEN”. d Guru memulai permainan role playing.
3 Kegiatan Akhir Penelitian a Guru melaksanakan post-test.
b Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi dan menarik kesimpulan pembelajaran.
3. Pengamatan observing a. Peneliti menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar
observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi keadaan kelas. b. Peneliti malaksanakan observasi secara langsung di kelas dan
mencatat kegiatan tersebut sebagaimana adanya. 4. Evaluasi dan refleksi reflecting
a. Evaluasi 1 Melakukan wawancara guru
a Wawancara guru dilakukan sesudah pembelajaran. b Peneliti melakukan wawancara dengan bertanya pada guru
berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan. c Guru menjawab pertanyaan sebagaimana adanya.
2 Melakukan wawancara siswa a Wawancara siswa dilakukan sesudah pembelajaran.
b Peneliti memilih siswa secara acak untuk melakukan wawancara.
c Peneliti melakukan wawancara dengan bertanya pada siswa berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan.
d Siswa menjawab pertanyaan sebagaimana adanya. b. Refleksi
1 Refleksi guru a Refleksi guru dilakukan sesudah pembelajaran.
b Peneliti memberikan lembar refleksi guru kepada guru mitra. c Guru mitra melakukan refleksi pada lembar refleksi guru
sebagaimana adanya. 2 Refleksi siswa
a Refleksi siswa dilakukan diakhir pembelajaran. b Peneliti membagikan lembar refleksi siswa.
c Siswa melakukan refleksi pada lembar refleksi siswa sebagaimana adanya.
E. Instrumen Penelitian