Bimbingan Belajar KAJIAN TEORI

yang dominan pada diri masing-masing dan mengoptimalkan gaya tersebut disertai dengan penggunaan gaya belajar lainnya yang dapat dilatih sejak dini. Dengan demikian dapat membantu diri dalam meningkatkan prestasi secara maksimal dengan melibatkan seluruh organ yang di miliki.

B. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar atau bimbingan akademik menurut Winkel 1996 adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di sebuah institusi pendidikan. Lebih lanjut, Winkel dan Hastuti 2004: 116 mengatakan bahwa suatu program bimbingan belajar akademik akan memuat unsur-unsur sebagai berikut : 1. Orientasi kepada siswa dan mahasiswa baru tentang tujuan institusional, isi kurikulum, struktur organisasi sekolah, prosedur belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah yang bersangkutan. 2. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah, secara individual atau secara kelompok. Memang, bila siswa dan mahasiswa tahu akan cara belajar yang tepat, itu belum menjamin pelaksanaannya. Namun, banyak pelajar dan mahasiswa kelihatan mudah hanyut oleh suasana kehidupan yang kurang menguntungkan bagi belajar secara disiplin. 3. Bantuan dalam hal memilih program studi yang sesuai, memilih beraneka ragam kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar, dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Semua pilihan ini kerap berkaitan erat dengan perencanaan karier dimasa depan. Bantuan ini mencakup pula penyebaran informasi tentang variasi program studi yang tersedia misalnya di jenjang pendidikan tinggi. 4. Pengumpulan data tentang siswa mengenai kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, serta cita-cita hidup, dan pengumpulan data tentang program studi di perguruan tinggi yang tersedia dalam bentuk brosur, buku pedoman baru, kliping iklan surat kabar, dan sebagainya. Khusus tenaga bimbingan di SMA harus mengumpulkan data sebanyak mungkin dan sekonkret mungkin tentang perguruan tinggi, terlebih-lebih yang terletak di rayon yang sama dengan SMA yang bersangkutan, seperti jenuhnya jurusanprogram studi tertentu, status institusi perguruan tinggi swasta, mendapat akreditasi atau tidak, mahal murahnya tes seleksi masuk, serta data yang laing yang tidak tertulis. Data yang terkumpul ini akan sangat dibutuhkan dalam memberikan bantuan kepada peserta didik. 5. Bantuan dalam hal mengatasi beraneka kesulitan belajar, seperti kurang mampu menyusun dan menaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ujian dan ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar yang tepat pada bidang studi, menghadapi keadaan rumah yang mempersulit belajar secara rutin, dan lain sebagainya. Maka, tenaga bimbingan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang seluk beluk belajar, termasuk pemahaman psikologis. 6. Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar, dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok, supaya berjalan efisien dan efektif. Bimbingan belajar merupakan suatu proses pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya. Definisi ini jelas menyebut bahwa bimbingan belajar hanyalah sebuah bantuan dari orang lain agar yang dibantu mampu memahami sesuatu yang belum diketahuinya. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa bantuan itu diberikan oleh orang yang sudah terdidik pada orang lain. Dapat disimak pendapat berikut ini, yaitu bimbingan belajar merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan dalam hidupnya Crow Crow, 1984. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik suatu pemahaman bahwa, bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.

C. Karakteristik Perkembangan Belajar Siswa SMP

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor

0 5 114

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Afiksasi pembentuk verba dalam teks berita siswa kelas VIII di SMP Darul Muttaqien Jakarta tahun pelajaran 2013/2014

3 16 92

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185