kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru
yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
C. Karakteristik Perkembangan Belajar Siswa SMP
Para siswa SMP termasuk dalam kategori masa remaja. Masa remaja merupakan proses dimana banyak mengalami perkembangan dan
perubahan. Perkembangan dan perubahan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan fisik dan psikis dalam diri remaja. Menurut Sarwono 2004:
84 dalam masa remaja hampir semua remaja masih menggantungkan diri kepada orang tua dalam hal belajarnya, hampir semua orang tua
mengharapkan anaknya pandai di sekolah sehingga menginginkan anaknya untuk menuruti kemauan orang tua.
Mengharapkan anak memperoleh prestasi yang tinggi di sekolah dengan cara mendidik anak supaya mau menuruti kemauan orang tua
ternyata kurang tepat, karena anak-anak yang berprestasi tinggi di sekolah justru mendapat latihan untuk mandiri dan mengurus dirinya sendiri dari
pada anak yang berprestasi rendah Sarwono 2004: 85. Kepandaian sering diartikan dengan angka dari nilai rapor yang tinggi, tetapi baik buruknya
angka rapor tidak selalu disebabkan oleh kepandaian namun ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.
Menurut Muhibbin Syah 2008: 184 faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar siswa terdiri dari dua macam yaitu:
1. Faktor Intern Siswa Faktor intern siswa meliputi gangguan psiko-fisik siswa, yaitu :
a. Gangguan yang bersifat kognitif, antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektualintelegensi siswa.
b. Gangguan yang bersifat afektif, antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
c. Gangguan yang bersifat psikomotor, antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengar.
2. Faktor Ekstern Siswa Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan
sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa, meliputi : a. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan
antara ayah dengan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh dan teman bermain yang nakal.
c. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar
yang kurang berkualitas. Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas. Menurut Muhidin
Syah 2008: 186 adapula faktor lain yang menimbulkan kesulitan belajar siswa dan faktor lain itu dipandang sebagai faktor khusus yang disebut
dengan sindrom psikologis berupa learning disability ketidakmampuan belajar yang terdiri atas :
a. Disleksia dyslexia, yakni ketidakmampuan belajar membaca b. Disgrafia dysgraphia, yakni ketidakmampuan belajar menulis
c. Diskalkulia dyscaculia, yakni ketidakmampuan belajar matematika. Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas
secara umum sebenarnya memilki potensi IQ yang normal dan diantaranya ada yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata bahkan ada pula yang
tinggi. Kesulitan-kesulitan pada diri siswa dapat dikurangi dengan memberikan latihan-latihan agar siswa dapat mandiri sedini mungkin,
dengan demikian anak dapat memilih jalannya sendiri dan akan berkembang lebih baik.
D. Latar Belakang Bimbingan Belajar