Tabel 4.4. Distribusi Berdasarkan Pendidikan Pada ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Pendidikan F
1. 2.
3. 4.
Tidak SekolahTidak Tamat SD SDSMP
SMU AkademiPerguruan Tinggi
23 79
153 40
7,8 26,8
51,9 13,5
Jumlah 295
100,0
e. Status Pernikahan
Berdasarkan status perkawinan Anak Buah Kapal yang melakukan kunjungan ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan kelompok yang memiliki frekwensi
paling besar adalah kelompok yang sudah kawin sebanyak 185 orang 62,7 dan yang belum kawin sebanyak 110 orang 37,3.
Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Status Pernikahan Pada ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Status Pernikahan
F 1.
2. Kawin
Belum Kawin 185
110 65,8
34,2
Jumlah 295
100,0
f. Daerah Asal
Berdasarkan daerah asal Anak Buah Kapal yang berkunjung ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan yang berasal dari Medan lebih besar dibandingkan dengan
yang berasal dari luar Medan yaitu masing-masing sebesar 194 orang 65,8 dan 101 orang 34,2..
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 6. Distribusi Berdasarkan Daerah Asal Pada ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Daerah Asal
F 1.
2. Kota Medan
Luar Kota Medan 194
101 65,8
34,2
Jumlah 295
100,0
4.2.2. Faktor Eksternal a. Faktor Resiko
Berdasarkan hasil penelitian Anak Buah Kapal yang memiliki faktor resiko yang paling besar adalah disebabkan hubungan seks sebesar 183 orang 62,0, dan
faktor resiko yang paling rendah adalah disebabkan jarum suntik sebesar 40 orang 13,6.
Tabel 4.7. Distribusi Berdasarkan Faktor Resiko Pada ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Faktor Resiko
F 1.
2. 3
Hubungan Seks Jarum Suntik
Tatto 183
40 72
62,0 13,6
24,4
Jumlah 295 100
b. Sumber Informasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi tertinggi sumber informasi Anak Buah Kapal sehingga melakukan kunjungan ke klinik VCT
KKP Belawan adalah pihak perusahaan, yaitu sebesar 133 orang 45,0, dan terendah
dari teman atau anggota keluarga, yaitu sebesar 23 orang 7,8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. 8. Distribusi Berdasarkan Sumber Informasi Pada ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Sumber Informasi f
1 2
3 4
5 TemanAnggota Keluarga
Klien VCT lain Media Massa
Petugas KesehatanRelawanLSM Perusahaan
23 25
27 87
133 7,8
8,5 9,2
29,5 45,0
Jumlah 295 100
c. Alasan Berkunjung ABK
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa alasan Anak Buah Kapal berkunjung ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan tertinggi adalah karena tuntutan dari
pihak perusahaan kepada karyawannya untuk melakukan konseling dan tes yaitu sebesar 110 orang 37,3, dan yang terendah adalah disebabkan oleh saran dari
temankeluarga yaitu sebesar 30 orang 10,2.
Tabel 4.9. Distribusi Berdasarkan Alasan Berkunjung ABK Yang
Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Alasan Berkunjung f
1. 2.
3. 4.
5. Punya Banyak Pasangan
Kuatir Dengan Pasangan Disarankan Petugas Kesehatan
Disarankan TemanKeluarga Tuntutan Perusahaan
51 59
45 30
110 17,3
20,0 15,3
10,2 37,3
Jumlah 295 100
4.2.4. Pemanfaatan Klinik VCT
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pemanfaatan klinik VCT tertinggi pada kategori tinggi
≥ rata-rata yaitu sebanyak 190 orang 64,4, dan yang terendah pada kategori rendah rata-rata, yaitu sebanyak 105 orang 35,6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Distribusi Berdasarkan Pemanfaatan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008.
No Alasan Berkunjung F
1. 2.
Tinggi Rendah
190 105
64,4 35,6
Jumlah 295 100,0
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini. Sebagai variabel
independen dalam penelitian ini adalah variabel: i umur; ii agama; iii suku; iv pendidikan; v status perkawinan; dan vi daerah asal. Variabel dependen adalah
pemanfaatan klinik VCT. Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, namun jika dalam beberapa variabel tidak memenuhi syarat untuk diuji dengan uji Chi-
Square, maka akan dilakukan dengan uji Exact Fisher 4.3.1 Hubungan Faktor Internal dengan Pemanfaatan Kinik VCT
a. Hubungan Umur dengan Pemanfaatan Klinik VCT
Distribusi frekuensi tertinggi berada pada ABK yang telah berumur 30 tahun dan tingkat pemanfaatan pelayanan klinik VCT yang tinggi, yaitu sebanyak 113
orang 38,3 dan distribusi frekuensi terendah berada pada kategori ABK yang berumur 45 tahun dan pemanfaatan klinik yang tinggi, yaitu sebanyak 5 orang
1,7. Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan pemanfaatan Klinik
VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,010. Nilai ini lebih kecil dari
Universitas Sumatera Utara
nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel umur dengan pemanfaatan pelayanan
klinik VCT KKP Belawan.
Tabel 4.11. Tabulasi Silang Umur dengan Pemanfaatan Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Tahun 2006-2008
Pemanfaatan Klinik VCT Jumlah
Umur Tinggi
Rendah N
p
30 tahun 30-45 tahun
45 tahun 113
72 5
38,3 24,4
1,7 51
43 11
17,3 14,6
3,7 164
115 16
55,6 39,0
5,4 Jumlah 190
64,4 105
35,6 295
100,0 0,010
b. Hubungan Agama dengan Pemanfaatan Klinik VCT