Status Pernikahan Sumber Informasi Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Pemanfaatan Klinik VCT

Tabel 4.4. Distribusi Berdasarkan Pendidikan Pada ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Pendidikan F 1. 2. 3. 4. Tidak SekolahTidak Tamat SD SDSMP SMU AkademiPerguruan Tinggi 23 79 153 40 7,8 26,8 51,9 13,5 Jumlah 295 100,0

e. Status Pernikahan

Berdasarkan status perkawinan Anak Buah Kapal yang melakukan kunjungan ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan kelompok yang memiliki frekwensi paling besar adalah kelompok yang sudah kawin sebanyak 185 orang 62,7 dan yang belum kawin sebanyak 110 orang 37,3. Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Status Pernikahan Pada ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Status Pernikahan F 1. 2. Kawin Belum Kawin 185 110 65,8 34,2 Jumlah 295 100,0

f. Daerah Asal

Berdasarkan daerah asal Anak Buah Kapal yang berkunjung ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan yang berasal dari Medan lebih besar dibandingkan dengan yang berasal dari luar Medan yaitu masing-masing sebesar 194 orang 65,8 dan 101 orang 34,2.. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 6. Distribusi Berdasarkan Daerah Asal Pada ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Daerah Asal F 1. 2. Kota Medan Luar Kota Medan 194 101 65,8 34,2 Jumlah 295 100,0

4.2.2. Faktor Eksternal a. Faktor Resiko

Berdasarkan hasil penelitian Anak Buah Kapal yang memiliki faktor resiko yang paling besar adalah disebabkan hubungan seks sebesar 183 orang 62,0, dan faktor resiko yang paling rendah adalah disebabkan jarum suntik sebesar 40 orang 13,6. Tabel 4.7. Distribusi Berdasarkan Faktor Resiko Pada ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Faktor Resiko F 1. 2. 3 Hubungan Seks Jarum Suntik Tatto 183 40 72 62,0 13,6 24,4 Jumlah 295 100

b. Sumber Informasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi tertinggi sumber informasi Anak Buah Kapal sehingga melakukan kunjungan ke klinik VCT KKP Belawan adalah pihak perusahaan, yaitu sebesar 133 orang 45,0, dan terendah dari teman atau anggota keluarga, yaitu sebesar 23 orang 7,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. 8. Distribusi Berdasarkan Sumber Informasi Pada ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Sumber Informasi f 1 2 3 4 5 TemanAnggota Keluarga Klien VCT lain Media Massa Petugas KesehatanRelawanLSM Perusahaan 23 25 27 87 133 7,8 8,5 9,2 29,5 45,0 Jumlah 295 100

c. Alasan Berkunjung ABK

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa alasan Anak Buah Kapal berkunjung ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan tertinggi adalah karena tuntutan dari pihak perusahaan kepada karyawannya untuk melakukan konseling dan tes yaitu sebesar 110 orang 37,3, dan yang terendah adalah disebabkan oleh saran dari temankeluarga yaitu sebesar 30 orang 10,2. Tabel 4.9. Distribusi Berdasarkan Alasan Berkunjung ABK Yang Memanfaatkan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Alasan Berkunjung f 1. 2. 3. 4. 5. Punya Banyak Pasangan Kuatir Dengan Pasangan Disarankan Petugas Kesehatan Disarankan TemanKeluarga Tuntutan Perusahaan 51 59 45 30 110 17,3 20,0 15,3 10,2 37,3 Jumlah 295 100

4.2.4. Pemanfaatan Klinik VCT

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pemanfaatan klinik VCT tertinggi pada kategori tinggi ≥ rata-rata yaitu sebanyak 190 orang 64,4, dan yang terendah pada kategori rendah rata-rata, yaitu sebanyak 105 orang 35,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Berdasarkan Pemanfaatan Klinik VCT KKP Belawan Tahun 2006-2008. No Alasan Berkunjung F 1. 2. Tinggi Rendah 190 105 64,4 35,6 Jumlah 295 100,0

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini. Sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel: i umur; ii agama; iii suku; iv pendidikan; v status perkawinan; dan vi daerah asal. Variabel dependen adalah pemanfaatan klinik VCT. Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, namun jika dalam beberapa variabel tidak memenuhi syarat untuk diuji dengan uji Chi- Square, maka akan dilakukan dengan uji Exact Fisher 4.3.1 Hubungan Faktor Internal dengan Pemanfaatan Kinik VCT

a. Hubungan Umur dengan Pemanfaatan Klinik VCT

Distribusi frekuensi tertinggi berada pada ABK yang telah berumur 30 tahun dan tingkat pemanfaatan pelayanan klinik VCT yang tinggi, yaitu sebanyak 113 orang 38,3 dan distribusi frekuensi terendah berada pada kategori ABK yang berumur 45 tahun dan pemanfaatan klinik yang tinggi, yaitu sebanyak 5 orang 1,7. Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan pemanfaatan Klinik VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,010. Nilai ini lebih kecil dari Universitas Sumatera Utara nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel umur dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT KKP Belawan. Tabel 4.11. Tabulasi Silang Umur dengan Pemanfaatan Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Tahun 2006-2008 Pemanfaatan Klinik VCT Jumlah Umur Tinggi Rendah N p 30 tahun 30-45 tahun 45 tahun 113 72 5 38,3 24,4 1,7 51 43 11 17,3 14,6 3,7 164 115 16 55,6 39,0 5,4 Jumlah 190 64,4 105 35,6 295 100,0 0,010

b. Hubungan Agama dengan Pemanfaatan Klinik VCT