Pengaruh Alasan Berkunjung dengan Pemanfaatan Klinik VCT

c. Pengaruh Alasan Berkunjung dengan Pemanfaatan Klinik VCT

Distribusi frekuensi tertinggi berada pada ABK yang memanfaatkan pelayanan klinik VCT karena tuntutan perusahaan, yaitu sebanyak 76 orang 25,8 dan distribusi frekuensi terendah berada pada kategori ABK yang tingkat pemanfaatan pelayanan klinik VCT yang rendah karena disarankan oleh teman, yaitu sebanyak 9 orang 3,1. Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan pemanfaatan Klinik VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,538. Nilai ini lebih besar dari nilai α 0,05. Artinya, tidak ada hubungan variabel alasan berkunjung dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT KKP Belawan. Pada pengujian regresi logistik, variabel alasan dikeluarkan dari pemodelan karena memiliki probabilitas p = 0,538, nilai ini lebih besar dari 0,25 sehingga tidak memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam pemodelan. Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh alasa berkunjung dengan pemanfaatan Klinik VCT KKP Belawan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa alasan Anak Buah Kapal berkunjung ke klinik VCT KKP Kelas I Belawan paling besar adalah karena tuntutan dari pihak perusahaan kepada karyawannya untuk melakukan konseling dan tes yaitu sebesar 110 orang 37,3. Hal ini bertentangan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.68MENIV2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV di Tempat Kerja. Pekerja dalam hal ini Anak Buah Kapal harus secara sukarela melakukan tes HIV. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak perusahaan dan pemerintah. Hal ini disebabkan karena disatu pihak perusahaan pelayaran akan Universitas Sumatera Utara mengeluarkan cost biaya yang banyak untuk menanggulangi dampak penyakit HIVAIDS. Apabila Anak Buah Kapal pada perusahaan pelayaran tersebut terinfeksi HIV. AIDS, maka kinerjanya akan terganggu. Disisi lain berdasarkan Kepmenaker No.64 tahun 2004 Anak Buah Kapal secara sukarela untuk melakukan konseling dan testing HIVAIDS. Prinsip ini juga yang dianut Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan yang menganut azas sukarela. Dalam hal ini masing-masing pihak mempunyai alasan yang dapat diterima, hanya bagaimana kedua belah pihak dapat duduk secara bersama untuk mendapat solusi yang terbaik win-win solution. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN