Pihak Dinas Kesehatan melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan harus senantiasa melakukan sosialisasi tentang HIVAIDS. Manfaat dan kegunaannya untuk
kualitas kehidupan anak buah kapal dan pihak perusahaan pelayaran tempat Anak Buah Kapal tersebut bekerja. Sehingga akhirnya tercapai produktivitas kerja yang
tinggi dan baik
b. Pengaruh Agama dengan Pemanfaatan Klinik VCT
Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan pemanfaatan Klinik VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,619. Nilai ini lebih besarl dari
nilai α 0,05. Artinya, tidak ada hubungan variabel agama dengan pemanfaatan
pelayanan klinik VCT KKP Belawan. Pada pengujian regresi logistik, variabel agama tidak diikutsertakan karena memiliki nilai probabilitasnya lebih besar dar 0,25 atau p
0,619. Hal ini berarti tidak ada pengaruh agama dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT KKP Belawan.
Hasil pengolahan secara statistik tidak membagi responden dalam dua kategori besar antara beragama dengan tidak beragama. Responden dibagi atas agama
yang dipeluk oleh responden, yang terdiri dari agama; Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu, Budha dan aliran kepercayaan lainnya. Hal ini
menyebabkan tidak adanya perbedaan yang bermakna pemanfaatan pelayanan klinik VCT, karena semua agama menganjurkan pemeluknya untuk mencari upaya
pelayanan kesehatan ke fasilitas kesehatan yang tidak bertentangan dengan
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan agama, seperti: rumah sakit, klinik, puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.
Jika dilihat dari persentasi responden, maka kelompok yang memiliki frekwensi terbesar adalah agama Islam, yaitu sebesar 188 orang 63,7. Hal ini
disebabkan oleh kondisi demografi penduduk Kota Medan yang secara umum memeluk agama Islam, sehingga persentasi ABK yang tertinggi juga beragama Islam.
c. Pengaruh Suku dengan Pemanfaatan Klinik VCT
Berdasarkan uji bivariat antara variabel suku dengan pemanfaatan Klinik VCT pada Anak Buah Kapal, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,005. Nilai ini lebih kecil
dari nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel suku dengan pemanfaatan klinik
VCT. Pada pengujian regresi logistik juga diperoleh nilai probabilitasnya p 0,007, artinya ada pengaruh yang signifikan antara suku terhadap pemanfaatan Kinik VCT
pada ABK. Secara umum, adat istiadat suku di Kota Medan tidak memiliki karakteristik
yang spesifik yang memungkinkan untuk menderita HIVAIDS, seperti yang ada di Papua. Suku-suku tidak mengajarkan, atau tidak menerima adanya praktik seks bebas,
sekalipun kepala suku, sehingga pemanfaatan pelayanan klinik VCT tidak berbeada secara bermakna sesuai dengan suku masing-masing. Hal ini berbeda dengan kondisi
yang terjadi di Papua, yang memungkinkan seorang kepala suku untuk berhubungan badan dengan anggota sukunya secara bebas, sehingga meningkatkan kemungkinan
untuk terjangkit penyakit HIVAIDS.
Universitas Sumatera Utara
Jika dilihat dari persentasi responden, maka suku kelompok Anak Buah Kapal yang memiliki frekwensi terbesar adalah suku melayu dengan jumlah 99 orang
33,6. Hal yang sama dengan agama juga bisa dijelaskan pada variabel suku. Secara demografi penduduk kota Medan lebih banyak memiliki suku Melayu,
sehingga secara kuantitas, wajar jika persentasi suku ABK lebih banyak memiliki suku Melayu. Selain itu, suku Melayu biasanya lebih banyak bermukim di daerah
pesisir pantai dan kebanyakan bekerja sebagai nelayan sehingga banyak memilih pekerjaan sebagai Anak Buah Kapal.
d. Pengaruh Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Klinik VCT