Pengaruh Status Perkawinan dengan Pemanfaatan Klinik VCT Pengaruh Daerah Asal dengan Pemanfaatan Klinik VCT

mempengaruhi pengetahuan Anak Buah Kapal dalam upaya mengetahui resiko penularan HIV. Berdasarkan hasil penenlitian diperoleh distribusi frekuensi tingkat pendidikan ABK yang memanfaatkan pelayanan Klinik VCT KKP Kelas I Belawan adalah dengan tingkat pendidikan SMU sebanyak 149 orang 51,9. Hal ini disebabkan pekerjaan sebagai ABK tidak begitu mengutamakan tingkat pendidikan yang tinggi, namun lebih mengutamakan pengalaman dalam berlayar.

e. Pengaruh Status Perkawinan dengan Pemanfaatan Klinik VCT

Berdasarkan uji bivariat antara variabel status perkawinan dengan pemanfaatan Klinik VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,036. Nilai ini lebih kecill dari nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel status perkawinan dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT KKP Belawan. Pada pengujian regresi logistik juga diperoleh nilai probabilitasnya p 0,000, artinya ada pengaruh yang signifikan antara status perkawinan terhadap pemanfaatan Kinik VCT pada ABK. Menurut Anderson yang dikutip Notoatmodjo 2003, status perkawinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang. Status perkawinan merupakan bagian dari karakteristik predisposisi predisposing characteristics. Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai kecenderungan melakukan sesuatu sesuai dengan status perkawinanya. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo 2005 status perkawinan sangat berpengaruh terhadap resiko terkena penyakit, seperti kecelakaan dalam lalu-lintas. Hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan orang yang sudah menikah terhadap pelayanan fasilitas kesehatan. Berdasarkan status perkawinan kelompok yang memiliki frekwensi paling tinggi adalah kelompok yang sudah kawin sebanyak 194 orang 65,8. Hal ini disebabkan Anak Buah Kapal ABK pada umumnya sudah dewasa dan punya penghasilan yang tetap. Secara psikologis dan ekonomi Anak Buah Kapal ABK sangat memungkinkan untuk berumah tangga. Pada umumnya ABK yang sudah berumah tangga sangat sering berada jauh dari keluarga.

f. Pengaruh Daerah Asal dengan Pemanfaatan Klinik VCT

Berdasarkan uji bivariat antara variabel daerah asal dengan pemanfaatan Klinik VCT pada ABK, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,028. Nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel daerah asal dengan pemanfaatan pelayanan klinik VCT KKP Belawan. Pada pengujian regresi logistik juga diperoleh nilai probabilitasnya p 0,017, artinya ada pengaruh yang signifikan antara daerah asal terhadap pemanfaatan Kinik VCT pada ABK. Daerah asal merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Variabel daerah asal atau domisili berhubungan erat dengan jarak terhadap fasilitas kesehatan. Semakin dekat daerah Universitas Sumatera Utara asaldomisili dengan fasilitas kesehatan, maka semakin tinggi tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan. Secara umum, Anak Buah Kapal ABK berasal dari kota Medan, yaitu sebesar 194 orang 65,8, sedangkan yang berasal dari luar kota Medan adalah sebanyak 101 orang 34,2. Secara geografis, kota Medan sangat dekat dengan Klinik VCT, sehingga menyebabkan tingginya pemanfaatan terhadap pelayanan klinik tersebut.

1.2. Pengaruh Faktor Eksternal dengan Pemanfaatan Klinik VCT