BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok resiko tinggi seperti bayi, balita, ibu hamil dan ibu
bersalin. Dengan tujuan meningkatkan secara bermakna harapan hidup, menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi, menurunkan
beberapa angka kesakitan penyakit penting, menurunkan angka kecacatan dan ketergantungan serta meningkatkan status gizi masyarakat dan menurunkan
angka fertilitas Departemen Kesehatan, 2006. Salah satu penyebab kematian ibu menurut WHO adalah anemia, hal
ini dikarenakan wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah, sehingga apabila mengalami perdarahan baik antepartum atau postpartum
akan berakibat fatal. Kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20-89. Angka anemia pada kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup
tinggi yaitu 70 atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia akibat ketidakpatuhan mengkonsumsi zat besi dan kekurangan asupan zat besi serta
asam folat selama masa kehamilan Amiruddin, 2004.
Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyakit infeksi,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penyakit penuaan dan masalah gizi merupakan masalah mendasar karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Salah satu masalah di Indonesia yang belum teratasi adalah anemia. Anemia masih merupakan masalah pada wanita
Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain seperti penyakit infeksi dan penyakit kronis. Dari semua golongan
umur, wanita hamil mempunyai resiko paling tinggi menderita anemia karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangan janin Tarwoto Wasnidar, 2007. Menurut Notoadmojo 2007 pembentukan perilaku dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap dan tindakan dimana pengetahuan akan menjadi sikap jika diiringi kesiapan atau kepatuhan bertindak.
Sackert 1976 seperti yang dikutip oleh Niven 2002, menyatakan bahwa kepatuhan dalam menjalankan terapi pengobatan menggambarkan
sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan professional kesehatan. Sedangkan menurut Hartman dan Becker 1976
dalam bukunya Niven 2002, menyatakan bahwa keyakinan seseorang terhadap program pengobatan sangat berguna bagi penentu kepatuhan terhadap
pengobatan. Menurut Dunbar dan Stunkard 1976 seperti yang dikutip oleh Niven
2002, menyatakan bahwa saat ini ketidakpatuhan pasien telah menjadi masalah serius yang dihadapi tenaga kesehatan professional. Oleh karena itu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penting untuk diketahui tentang tingkat ketidakpatuhan, faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan dan cara untuk mengurangi ketidakpatuhan.
Derajat ketidakpatuhan bervariasi sesuai dengan apakah pengobatan tersebut kuratif atau preventif, jangka panjang atau pendek. Sacket dan snow
1976 menemukan bahwa ketaatan terhadap 10 hari jadwal pengobatan sejumlah 70-80 dengan tujuan pengobatan, dan 60-70 dengan tujuan
pencegahan. Kegagalan untuk mengikuti program pengobatan jangka panjang, yang bukan kondisi akut, dimana derajat ketidakpatuhan rata-rata 50 dan
derajat tersebut bertambah buruk sesuai waktu Niven, 2002. Kepatuhan mengkonsumsi zat besi selama masa kehamilan sangat
penting karena merupakan asupan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh ibu dan bayi selama masa kehamilan.
Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi zat besi, frekuensi konsumsi
perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya
anemia kekurangan zat besi Afnita, 2004. Untuk menambah zat besi maka ibu hamil dapat mengkonsumsi
suplemen zat besi seperti sulfat ferosus sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan dengan frekuensi 1-2 tablet per hari Arisman, 2002. Pemberian
zat besi harus diberikan sesuai kebutuhan dalam jangka panjang sehingga ada kemungkinan ibu hamil untuk tidak mematuhi konsumsi zat besi tersebut
karena dianggap ringan dan sepele oleh ibu hamil yang mengalami anemia itu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sendiri. Oleh karena itu perlu diketahui tingkat kepatuhan serta faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan itu sendiri.
Di Indonesia anemia pada ibu hamil merupakan penyakit ke empat yang prevalensinya terbanyak yaitu 50,9 pada tahun 1995 akibat konsumsi
makanan yang tidak memenuhi syarat gizi kehamilan dan ketidakpatuhan ibu dalam mengkonsumsi zat besi Fe sesuai anjuran petugas kesehatan dimana
kebutuhan tubuh terhadap zat besi saat kehamilan sangat meningkat namun, pada tahun 2001 menurun menjadi 40,1. Hal ini disebabkan karena
penanggulangan anemia yang difokuskan pada ibu hamil berupa pemberian suplemen zat besi oleh pemerintah SKRT,1995, 2001.
Di Sumatera Utara khususnya kota Medan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 jumlah ibu hamil yang menderita anemia
defesiensi zat besi sebanyak 4.427 dari 13.170 angka kelahiran atau 27, diantaranya 17 mengkonsumsi zat besi dan sisanya sama sekali tidak patuh
mengkonsumsi zat besi sesuai dengan anjuran petugas kesehatan Profil Kesehatan Medan, 2010.
Masih tingginya prevalensi angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Sumatera Utara kemungkinan disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan, sikap dan tindakan para ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe, sedangkan data dari Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei
Tuan tahun 2011 dari 85 orang ibu hamil sebanyak 20 mengalami anemia. Dari survei pendahuluan yang dilakukan tanggal 23 april melalui wawancara
pada 4 ibu hamil di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut Sei tuan Kab.Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
mengatakan kurang memahami tentang zat besi, fungsi dan manfaatnya, yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi
tersebut. maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut
Sei tuan Kab.Deli Serdang.
1.2 Perumusan Masalah