Analisa Univariat Pembahasan Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang

Dari tabel 5.1.1 dapat dilihat bahwa dari 35 orang responden mayoritas responden berumur antara 20-35 tahun dengan jumlah 32 orang 91,4, pendidikan responden adalah SD dengan jumlah 13 orang 37,1, pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 28 orang 80,0, usia kehamilan responden adalah 14- 28 minggu dengan jumlah 18 orang 51,4, sumber informasi dari televisi dengan jumlah 21 orang 60,0.

5.2 Analisa Univariat

Analisa univariat yang dilihat dalam penelitian ini adalah Perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe No Pengetahuan Ibu Hamil Frekuensi Persentase 1 Baik 14 40.0 2 Tidak baik 21 60.0 Jumlah 35 Orang 100 Dari tabel 5.1.2 diatas dapat dilihat bahwa dari sebanyak 35 orang responden, mayoritas responden memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 21 orang 60,0 . Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe No Sikap Ibu Hamil Frekuensi Persentase 1 Baik 18 51.4 2 Tidak Baik 17 48.6 Jumlah 35 Orang 100 Dari tabel 5.1.3 dapat dilihat bahwa dari sebanyak 35 orang responden, mayoritas responden memiliki sikap baik dengan jumlah 18 orang 51,4 . Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi Kategori Tindakan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe No Tindakan Ibu Hamil Frekuensi Persentase 1 Baik 11 31.4 2 Tidak baik 24 68.6 Jumlah 35 Orang 100 Dari tabel 5.1.4 diatas dapat dilihat bahwa dari sebanyak 35 orang responden, mayoritas responden memiliki tindakan tidak baik dengan jumlah 24 orang 68,6. Tabel 5.1.5 Distribusi Frekuensi Kategori Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe No Perilaku Ibu Hamil Frekuensi Persentase 1 Baik 15 42,9 2 Tidak baik 20 57,1 Jumlah 35 Orang 100 Dari tabel 5.1.4 diatas dapat dilihat bahwa dari sebanyak 35 orang responden, mayoritas responden memiliki perilaku tidak baik dengan jumlah 20 orang 57,1.

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang tahun 2012 dapat dilihat bahwa secara umum perilaku responden dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe adalah kategori tidak baik hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel 5.1.5 dapat diketahui bahwa perilaku responden berada pada kategori tidak baik yaitu 20 orang 57,1. Perilaku ibu hamil yang tidak baik kemungkinan disebabkan karena sebahagian besar responden mempunyai Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengetahuan tidak baik dengan jumlah 21 orang 60,0 . Pengetahuan ibu hamil yang tidak baik kemungkinan disebabkan karena sebahagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.1 mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SD dengan jumlah 13 orang 37,1 . Hal ini juga karena kurangnya informasi yang didapat oleh responden dimana secara umum mayoritas responden mendapatkan informasi hanya dari televisi dengan jumlah 21 orang 60,0. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Yusniar 2011 yang berjudul hubungan perilaku ibu hamil yang mengalami anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi zat besi di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Kab.Karo yang mendapat proporsi responden mayoritas memiliki pengetahuan cukup 19 orang 48,7. dan hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan Zulfadli 2009 yang berjudul Perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe di Puskesmas Alue Ie Mirah Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur mendapat proporsi responden mayoritas memiliki pengetahuan sedang 42 orang 61,8, Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan dari Notoatmodjo 2003 Pada umumnya pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh suatu perilaku yang baik. Dimana diharapkan dari pengetahuan yang baik akan timbul suatu perilaku yang baik pula. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rogers bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lebih lama dari pada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan Notoatmodjo 2003. Berdasarkan hasil penelitian juga terlihat pada tabel 5.1.3 menunjukkan bahwa sebanyak 18 orang 51,4 mempunyai sikap yang baik. Responden yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memiliki persepsi yang baik belum tentu memiliki perilaku yang baik pula hal ini kemungkinan disebabkan karena kepercayaan mereka terhadap manfaat mengkonsumsi tablet zat besi. Kurangnya kepercayaan ini bisa disebabkan karena mereka mengetahui adanya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet zat besi namun masih mengalami anemia. Dengan kata lain responden berasumsi kurang efektifnya zat besi dalam mencegah anemia pada masa kehamilan, tanpa menghitung penyebab lain yang mungkin mempengaruhinya. Menurut teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo 2007, Sikap sosial terbentuk dari interaksi sosial yang dialami individu. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu sebagai anggota kelompok sosial yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai naggota masyarakat. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap diantaranya: Pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, pengaruh faktor emosional. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Allport 1954 seperti yang dikutip Notoatmodjo 2007 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yaitu: Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek dan Kecenderungan untuk bertindak. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa secara umum tindakan responden dalam mengkonsumsi tablet zat besi Fe adalah kategori tidak baik hal ini dapat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dilihat dari hasil penelitian pada tabel 5.1.4 dapat diketahui bahwa tindakan responden berada pada kategori tidak baik yaitu 24 orang 68,6. Dari informasi tambahan yang didapat oleh peneliti, Hal ini dikarenakan jauhnya jarak pelayanan kesehatan dan ekonomi yang masih rendah sehingga sulit bagi responden untuk mendapatkan tablet zat besi, dan mereka mengatakan cukup mengkonsumsi sayur bayam dan bangun-bangun saja. Hal ini sesuai dengan teori dari Notoatmodjo 2003, tindakan merupakan respon nyata seseorang terhadap suatu objek, dipengaruhi oleh persepsi individu tentang kegawatan objek. Tindakan ini ditentukan oleh pengalaman interaksi induvidu dengan lingkungan khususnya menyangkut pengetahuan dan sikapnya terhadap suatu objek. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan