M asa M asa Pemelihar aan ber laku selama 730 (tujuh ratus Pemeliharaan

F. M asa M asa Pemelihar aan ber laku selama 730 (tujuh ratus Pemeliharaan

tiga puluh) terhitung sejak tanggal penyer ahan pertama (PHO) peker jaan; atau

M asa Pemelihar aan ber laku selama 730 (tujuh ratus

tiga puluh) terhitung sejak tanggal penyer ahan pertama (PHO) bagian pekerjaan yang sudah bisa ber fungsi apabil a ada ser ah teri ma par sial.

G. Perbaikan Cacat

Denda keterl ambatan akibat cacat mutu untuk setiap

M utu

har i keterlambatan adalah sebesar 1/ 1000 (satu per ser ibu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka w aktu per baikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan w aktu yang diperl ukan untuk perbaikan dan di tetapkan har i keterlambatan adalah sebesar 1/ 1000 (satu per ser ibu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka w aktu per baikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan w aktu yang diperl ukan untuk perbaikan dan di tetapkan

H. Umur Konstruksi a. Bangunan Hasi l Peker jaan memiliki umur konstruksi : … … . (......... dal am hur uf ...........) tahun sejak tanggal penanda- tanganan Berita Acara penyer ahan akhir.

Catatan: ketentuan umur konstruksi ini dii si apabila per encanaan

yang di tetapkan diperki rakan hanya dapat mencapai umur kurang dar i 10 (sepul uh) tahun, namun demikian umur konstruksi

konstr uksi

mempertimbangkan jenis penanganan peker jaan sesuai dengan Ketentuan Desain Dir ektor at Jender al Bina M arga.

sudah

b. Pertanggungan terhadap kegagalan bangunan ditetapkan selama ......... (.............) tahun sejak tanggal penyer ahan akhir .

[diisi sesuai dengan umur rencana pada huruf a untuk yang umur konstruksinya tidak l ebih dar i 10 (sepuluh) tahun]

I. Pedoman

Gambar ” As built” dan/ atau pedoman pengoperasian

Pengoperasian

dan

per aw atan/ pemelihar aan

harus diser ahkan

dan Perawatan/

selambat- lambatnya: … … .(...... dalam hur uf .........) har i Pemeliharaan kalender / bulan/ tahun

setel ah tanggal penanda- tanganan Berita Acar a penyer ahan aw al .

J. Kontrak Kritis

Penanganan kontrak kr iti s dil akukan melalui tahap pemberian sur at peringatan, rapat pembukti an dan uji

coba kepada Penyedi a dengan pr osedur sebagai ber ikut:

a). Apabila kontrak tel ah memasuki kondisi kritis yaitu r eali sasi fisik pel aksanaan terl ambat 10% dar i r encana jadw al pel aksanaan peker jaan (pada per iode I 0% – 70%) atau ter lambat 5% dar i r encana jadw al pel aksanaan peker jaan (pada per iode II 70% – 100%), maka sel ambat- lambatnya dalam w aktu 3 (tiga) har i sejak diketahuinya kondisi kritis, PPK member ikan Sur at Per ingatan Per tama kepada Penyedia dan melaporkan secar a ter tuli s kepada Kepala Satuan Kerja sel aku atasan langsung.

b). Selambat- lambatnya sejak 7 (tujuh) hari sejak PPK mener bitkan sur at peringatan,

PPK har us mengadakan Rapat Pembuktian Tahap I dengan mel ibatkan Kepala Satuan Kerja untuk membahas progr am per cepatan yang disusun oleh Penyedia dan selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tahap I dalam w aktu yang disepakati paling lama

30 (tiga pul uh) har i.

c). PPK melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Uji Coba Tahap I dan apabila Penyedia gagal, maka dalam w aktu selambat- lambatnya 3 (tiga) har i sejak masa uji coba ber akhi r, PPK segera memberikan Sur at Per ingatan Kedua kepada Penyedia dan mel apor kan hasil ter sebut kepada Kepala Satuan Ker ja selaku atasan langsung..

d). Selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari sejak PPK

mener bitkan

per ingatan kedua, PPK mengadakan rapat pembukti an Tahap II dengan mel ibatkan Kepala Satuan Ker ja dan Kepala Balai Besar / Balai Pel aksanaan Jalan Nasional / Atasan Langsung Kepal a Satuan Ker ja untuk membahas progr am per cepatan yang disusun oleh Penyedia dan selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tahap II dalam w aktu yang disepakati paling lama

surat

30 (tiga pul uh) har i. e). PPK melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan

Uji Coba Tahap II dan apabil a Penyedia gagal, maka dalam w aktu selambat- lambatnya 3 (tiga) hari sejak masa uji coba ber akhi r, PPK segera memberikan Sur at Per ingatan Ketiga kepada Penyedia dan mel apor kan kepada Kepala Satuan Ker ja dan Kepala Balai Besar / Bal ai Pelaksanaan Jalan Nasional/ Atasan Langsung Kepala Satuan Ker ja.

f). Selambat-l ambatnya 7 (tujuh) hari sejaak PPK

mener bitkan

peringatan ketiga, PPK mengadakan r apat pembuktian Tahap III dengan mel ibatkan Kepala Satuan Ker ja, Kepala Balai Besar / Balai Pel aksanaan Jalan Nasional / Atasan Langsung Kepala Satuan Ker ja dan Unsur Dir ektor at Jender al Bina M arga sebagai atasan langsung Kepala Balai untuk membahas pr ogram per cepatan yang disusun oleh Penyedi a dan selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tahap III dalam w aktu yang disepakati paling lama 30 (tiga puluh) har i.

surat

g). PPK melakukan pemantauan ter hadap pelaksanaan Uji Coba Tahap III dan apabila Penyedia gagal , maka dalam w aktu selambat- lambatnya 3 (tiga) har i sejak masa uji coba berakhir , PPK dengan diketahui Kepala Satuan Kerja segera melaporkan kepada Dir ektur Jender al Bina M ar ga melalui Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja dengan tembusan Kepala Balai Besar / Balai Pelaksanaan Jalan Nasional/ Atasan Langsung Kepala Satuan Ker ja dan sekaligus meminta per timbangan untuk penyelesaian kontr ak kritis.

h). Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja bertindak atas nama Dir ektur Jender al Bina M ar ga h). Pembantu Atasan Kepala Satuan Kerja bertindak atas nama Dir ektur Jender al Bina M ar ga

i). Selambat- lambatnya 7 (tujuh) har i sejak meneri ma per timbangan dari Pembantu Atasan Satuan Kerja atas nama Dir ektur Jender al Bina M arga, PPK har us memberikan keputusan kepada Penyedia. PPK dapat melakukan Pemutusan Kontr ak secar a sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang – Undang Hukum Per data.

K. Pembayaran

Batas akhi r w aktu yang disepakati untuk pener bitan

Tagihan

SPP ol eh PPK untuk pembayar an tagihan angsur an adalah 14(empat belas) hari terhitung sejak tagi han dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak di perselisihkan diterima oleh PPK. Apabila ter dapat ketidaksesuaian dalam per hi tungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayar an. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampai kan

pr estasi sementar a dengan mengesampingkan hal -hal yang sedang menjadi per seli sihan dan dapat dibayar kan maksimal 70% dari per hitungan yang diper sel isihkan.

per hi tungan

L. Pencairan

Dalam hal pemutusan kontr ak dilakukan kar ena

Jaminan

kesalahan Penyedia, maka Jaminan Pelaksanaan di cair kan dan disetorkan pada Kas Negara.

M. Tindakan

Ti ndakan l ain oleh Penyedia yang memer lukan

Penyedia yang

per setujuan PPK adalah:

M ensyaratkan Persetujuan PPK atau Pengaw as

[diisi oleh Pokja, apabil a ada]

Pekerjaan

Ti ndakan l ain oleh Penyedia yang memer lukan per setujuan Pengaw as Peker jaan adalah:

[diisi oleh Pokja, apabil a ada]

N. Kepemilikan

Penyedia

diper bolehkan

menggunakan sali nan

Dokumen

dokumen dan pir anti lunak yang di hasi lkan dar i Peker jaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai ber ikut: .................... [sebutkan batasan/ ketentuan yang dibolehkan

dal am penggunaannya, misal nya: untuk

peneliti an dan riset]

O. Fasilitas

PPK akan memberikan fasil itas berupa : .................... [sebutkan fasilitas milik PPK yang dapat digunakan, apabil a ada]

P. Peristiwa

Ter masuk peri stiw a kompensasi yang dapat diberikan

Kompensasi

ganti r ugi adalah ............................. [Diisi apabila ada ketentuan lain dar i 63.1. huruf h]

Q. Sumber

Kontr ak Pengadaan Peker jaan Konstruksi ini dibiayai

Pembiayaan

dar i APBN Tahun Angaran...............

R. Pembayaran

Uang M uka

(..... dalam huruf ........) dari Nilai Kontr ak

S. Keselamatan dan Per sonil K3 yang diper syar atkan:..............

Kesehatan Kerja

[diisi Ahli K3 untuk risi ko tinggi atau Petugas K3 untuk r isiko sedang atau keci l, penentuan jenis r esiko sesuai dengan Spesi fikasi Teknis Divisi I Seksi 1.19 Keselamatan dan Kesehatan Ker ja]

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANAK PUNK DENGAN ORANG TUA KANDUNG (Studi pada Anak Komunitas Punk Jalan Sigura-Gura Malang)

1 31 15

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PEMBENTUKAN CITRA POSITIF RUMAH SAKIT Studi pada Keluarga Pasien Rawat Jalan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tentang Pelayanan Poliklinik

2 56 65

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

IMPROVING CLASS VIII B STUDENTS’ READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING THINK-PAIR-SHARE TECHNIQUE AT MTs. AL-HIDAYAH BONDOYUDO LUMAJANG IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

0 46 12

2. TPM KOTA IPA PAKET B

21 153 17

Sistem Informasi Pengendalian Dokumen Arsip Di PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC)

4 28 146

MatematikaIPS B

0 28 12

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58