Penyakit Menular Langsung 1 Filariasis

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 69

b. Penyakit Menular Langsung 1

Penyakit Diare Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Diare merupakan penyebab kematian nomor 4 13.2 pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi post neonatal 31.4 dan pada anak balita 25.2 Riskesdas, 2007. Sarana air bersih dan BAB Buang air Besar serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor dominan penyebab penyakit diare. Penyakit ini dapat dihubungkan dengan perbaikan higiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, karena secara umum penyakit diare sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut. Upaya penanggulangan diare dilakukan dengan pemberian oralit dan penggunaan infus pada penderita, penyuluhan kepada masyarakat agar meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dalam kehidupan sehari- hari serta melibatkan peran serta kader dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang tepat dan cepat ditingkat rumah tangga maka diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan kematian. Tindakan penanganan segera dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program serta dengan meningkatkan kesiagaan melalui kegiatan surveilans kasus diare yang dilaporkan setiap minggu dari laporan puskesmas dan rumah sakit yang ada di wilayah Kota Depok. Cakupan kasus diare yang ditangani dan ditemukan selama lima tahun terakhir, sangat fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4. 26. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 70 GAMBAR 4.26 CAKUPAN KASUS DIARE YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI DI KOTA DEPOK TAHUN 2011-2015 Sumber : Seksi LB3 P2P, 2015 Pada tahun 2011 kasus diare ditangani sebesar 41.26951,65, tahun 2012 kasus yang ditemukan dan ditangani sebesar 20.604 39,28, tahun 2013 kasus diare yang ditemukan dan ditangani sebesar 34.676 85,3, tahun 2014 kasus diare yang ditemukan dan ditangani sebesar 34.548 79,4 dan tahun 2015 kasus diare yang ditemukan dan ditangani sebesar 18.109 40,2. 2 Kusta Penyakit kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae yang ditandai dengan adanya bercak putih atau kemerahan pada kulit yang disertai mati rasaanastesi, penebalan syaraf tepi juga disertai gangguan fungsi syaraf berupa mati rasa dan kelemahankelumpuhan pada otot tangan, kaki dan mata, kulit kering serta pertumbuhan rambut yang terganggu dan adanya kuman Mycobacterium Leprae pada pemeriksaan kerokan pada jaringan kulit silt-skin smears P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 71  Jumlah Kasus Kusta Tipe PB dan MB di Kota Depok Gambaran penderita kusta di Kota Depok tahun 2011-2015 berdasarkan tipe kasus Kusta dapat dilihat pada gambar berikut ini : GAMBAR 4.27 JUMLAH KASUS BARU KUSTA TIPE PB DAN MB DI KOTA DEPOK TAHUN 2011-2015 Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Depok, 2015 Dari gambar di atas terlihat bahwa kasus kusta tipe MB Kusta Basah lebih banyak dibandingkan kasus kusta tipe PB kusta kering. Tahun 2011, kasus kusta PB sebanyak 2 kasus dan kasus kusta MB sebanyak 65 kasus, tahun 2012, kasus kusta PB sebanyak 5 kasus dan kasus MB sebanyak 62 kasus, tahun 2013 kasus kusta PB sebanyak 3 kasus kusta MB sebanyak 49 kasus, tahun 2014 kasus kusta PB sebanyak 9 kasus dan kasus baru kusta MB sebanyak 58 kasus dan tahun 2015 kasus baru kusta PB sebanyak 3 kasus dan kasus baru kusta MB sebanyak 54 kasus. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 72  Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Kecamatan Pada tahun 2015 ini, kasus baru kusta terbanyak ditemukan di wilayah kecamatan Tapos sebesar 11 kasus baru, kemudian disusul penemuan kasus kusta baru di kecamatan Cipayung sebesar 8 kasus dan di posisi ketiga penemuan kasus baru di wilayah kecamatan Bojongsari. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah kasus baru kusta menurut kecamatan dapat dilihat pada gambar 4.29 berikut ini : GAMBAR 4.28 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT KECAMATAN DI KOTA DEPOK TAHUN 2015 Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Depok, 2015  Angka Cacat Tingkat 2 Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi kasus sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat tingkat 2. Angka Cacat Tingkat 2 merupakan kecacatan kusta yang menyebabkan dua 2 syaraf atau lebih yang menyerang kusta. Angka Cacat Tingkat 2 tahun 2015 sebesar 0,38 per 100.000 P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 73 penduduk. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya sebesar 0,39 per 100.000 penduduk.  Persentase Kasus Cacat Tingkat 2. Persentase kecacatan kusta yang menyebabkan dua 2 syaraf atau lebih yang menyerang kusta di tahun 2011 sebesar 18 atau sebesar 11 kasus. Tahun 2012 sebesar 18 atau 12 kasus, Tahun 2013 sebesar 17,31 atau sebesar 9 kasus. Tahun 2014 sebesar 11,9 atau 8 kasus dan di Tahun 21015 sebesar 14.04 atau sebesar 8 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.29 dibawah ini: GAMBAR 4.29 PERSENTASE KASUS CACAT TINGKAT 2 DI KOTA DEPOK TAHUN 2011-2015 Sumber : Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Depok,2015

3. Tuberkulosis