Akses Sanitasi Layak GAMBARAN LINGKUNGAN FISIK

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 26 yang memenuhi syarat sebanyak 742.079, penduduk yang memanfaatkan mata air terlindung yang memenuhi syarat sebanyak 61 jiwa, penduduk yang memanfaatkan perpipaan PDAM yang memenuhi syarat sebanyak 247.259 Cakupan penduduk yang memilki akses air minum tahun 2013 sebanyak 70 ,, tahun 2014 sebanyak 1.549.587 jiwa 74,45 dan pada tahun 2015 sebanyak 1.549.587 jiwa 73,57. Berikut dapat dilihat gambaran cakupan akses air minum yang layak per kecamatan tahun 2015. GAMBAR 3.11 CAKUPAN AKSES AIR MINUM YANG LAYAK MENURUT KECAMATAN DI KOTA DEPOK TAHUN 2015 Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok, 2015

3. Akses Sanitasi Layak

Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya beberapa penyakit. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 27 Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan, antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septic septic tankSistem Pengolahan Air Limbah SPAL, yang digunakan sendiri atau bersama. Metode pembuangan tinja yang baik yaitu menggunakan jamban dengan syarat sebagai berikut : 1. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi 2. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur 3. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan 4. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain 5. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-benar diperlukan harus dibatasi seminimal mungkin 6. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang 7. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal Pada tahun 2013 penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan menggunakan komunal berjumlah 3 unit dengan jumlah pengguna sebanyak 420 orang 100, untuk sarana sanitasi leher angsa berjumlah 283.619 dengan jumlah pengguna sebanyak 1.264.894 91, sarana sanitasi plengsengan sebanyak 366 dengan jumlah pengguna sebanyak 1.828 44, dan sarana sanitasi jamban cemplung sebanyak 746 dengan jumlah pengguna sebanyak 3.532 56 dengan cakupan penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 1.270.674 66,9. Tahun 2014 penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan menggunakan komunal sebanyak 3.520 86,47, menggunakan leher angsa sebanyak 1.358.855 86,63, yang menggunakan plengsengan sebanyak 3.264 37,12, menggunakan jamban cemplung sebanyak 10.431 89,98 dengan cakupan penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 1.376.070 67,67. Tahun 2015 penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dengan menggunakan komunal sebanyak 46.601 89,67, menggunakan leher angsa sebanyak 1.496.582 89,71, yang menggunakan plengsengan sebanyak 953 69, menggunakan jamban cemplung sebanyak 4.514 76,27 dengan cakupan P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 28 penduduk dengan akses sanitasi yang layak sebanyak 1.548.650 73,5. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini : GAMBAR 3.12 CAKUPAN PENDUDUK DENGAN SANITASI YANG LAYAK JAMBAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DI KOTA DEPOK TAHUN 2015 Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok, 2015

4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM