Tenaga Medis TENAGA KESEHATAN

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 142

BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Penentu keberhasilan pembangunan kesehatan adalah ketersediaan sumber daya kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Sumber daya kesehatan yang diperlukan di dalam pembangunan kesehatan antara lain tenaga, dana, sarana dan prasarana serta teknologi.

A. TENAGA KESEHATAN

Sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2104, yang dimaksud sebagai tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam tenaga medis dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lain Standar indikator Indonesia Sehat yaitu rasio dokter spesialis 6 per 100.000 penduduk, rasio dokter 40 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi 11 per 100.000 penduduk, rasio bidan 100 per 100.000 penduduk, rasio perawat 117,5 per 100.000 penduduk, rasio tenaga gizi 22 per 100.000 penduduk, rasio tenaga kesmas 40 per 100.000 penduduk, rasio tenaga sanitasi 40 per 100.000 penduduk.

1. Tenaga Medis

Pada tahun 2015 data yang dilaporkan menunjukkan bahwa sebaran tenaga medis meningkat 19 dari tahun 2014. Peningkatan tenaga medis ini disebabkan juga karena telah tersedia data tenaga medis yang bertugas di klinik. Dokter spesialis yang semula berjumlah 635 meningkat menjadi 725. Demikian juga dengan dokter umum, yang semula berjumlah 365, meningkat menjadi 1062. Dari 365 dokter umum, yang mengurus dan memiliki Surat Izin Praktek sebesar 287 orang, sisanya masih belum memiliki SIP. Untuk tahun 2015, dari 1062 jumlah dokter umum, telah mengurus dan memiliki SIP. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 143 Dokter gigi juga menunjukkan peningkatan. Jumlahnya yang semula 123, tahun 2015 menjadi 388. Dengan meningkatnya tenaga medis, diharapakan pelayanan keseahatan juga semakin meningkat. Berikut tabel jumlah tenaga medis di Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Depok tahun 2014 dan 2015. TABEL 6.1 JUMLAH TENAGA MEDIS DI PUSKESMAS, RUMAH SAKIT DAN KLINIK DINAS KESEHATAN DI KOTA DEPOK TAHUN 2015 Fasilitas Dokter spesialis Dokter Umum Dokter gigi Dokter gigi spesialis 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Puskesmas 124 126 46 53 Rumah Sakit 635 521 241 241 77 61 64 45 Klinik 204 695 274 35 Total 635 725 365 1062 123 388 64 80 Sumber : Seksi Regulasi Dinas Kesehatan Kota Depok, 2015 Tahun 2015 di Kota Depok rasio tenaga dokter spesialis sebesar 34.42100.000 penduduk sedangkan target kementerian kesehatan sebesar 10100.000 penduduk. Hal ini berarti jumlah dokter spesialis yang ada di Kota Depok sudah melebihi target yang ditentukan Kementerian Kesehatan. Sementara rasio dokter umum sebesar 50.42100.000 penduduk, sedangkan target rasio dokter umum sebesar 40100.000 penduduk. Rasio dokter umum juga telah melebihi target kementerian kesehatan. Rasio dokter gigi dan dokter gigi spesialis sebesar 22.22100.000 penduduk. Target rasio dokter gigi dan dokter gigi spesialis sebesar 12100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga medis sudah tercukupi. Sebaran tenaga medis yang cukup diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 5 Page 144

2. Tenaga Keperawatan