Status Iodium

18.2. Status Iodium

Status iodium dilakukan berdasarkan pemeriksaan seluruh sampel garam RT di 12.000 BS dengan metoda tes cepat meneteskan Iodina ke garam, dan mengambil garam dari sub-sampel nasional yang dikonfirmasi di laboratorium dengan metoda titrasi. Untuk status iodium penduduk dinilai berdasarkan ekskresi iodium dalam urin, dan juga dilakukan pemeriksaan air sebagai salah satu sumber asupan iodium penduduk selain garam.

Dari hasil tes cepat sampel garam RT di 12.000 BS yang mencakup seluruh kabupaten/kota. Sebanyak 289.660 sampel garam RT dapat dikumpulkan. Metoda tes cepat dilakukan dengan cara meneteskan larutan RTK pada sampel garam yang digunakan RT. Rumah tangga

dinyatakan mengonsumsi garam yang mengandung cukup iodium (30 ppm KIO 3 ), bila hasil tes menunjukkan warna biru/ungu tua; garam mengandung kurang iodium bila hasil tes menunjukkan warna biru/ungu muda; dan dinyatakan garam tidak mengandung iodium bila hasil tes tidak menunjukkan perubahan warna.

Tabel 18.1 menunjukkan secara nasional 77,1 persen RT yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium, 14,8 persen RT mengonsumsi garam dengan kandungan kurang iodium dan 8,1 persen RT mengonsumsi garam yang tidak mengandung iodium. Provinsi dengan proporsi RT yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium tertinggi adalah Bangka Belitung (98,1%) dan terendah adalah Aceh (45,7%). Secara nasional angka ini masih belum mencapai target Universal Salt Iodization (USI) atau “garam beriodium untuk semua”, yaitu minimal 90 persen RT yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium (WHO/UNICEF ICCIDD, 2010).

Gambar 18.3 menyajikan kecenderungan RT yang mengonsumsi garam dengan kandungan iodium cukup berdasarkan hasil tes cepat pada tahun 2013 (77,1%) mengalami peningkatan dibanding tahun 2007 (62,3%). Target WHO untuk universal salt iodization (USI) atau garam beriodium untuk semua, minimal 90 persen RT mengonsumsi garam dengan kandungan iodium cukup, masih belum tercapai. Pada tahun 2013, sebanyak 13 provinsi telah mencapai USI, sedangkan pada tahun 2007 hanya 6 provinsi.

Tabel 18.1 Proporsi rumah tangga yang mengonsumsi garam berdasarkan kandungan iodium sesuai hasil tes cepat menurut provinsi, Indonesia 2013

Iodium dalam garam

Tidak ada

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

Maluku Utara

Papua Barat

Tabel 18.2 menunjukkan proporsi garam RT dengan kandungan cukup iodium berdasarkan hasil tes cepat menurut karakteristik. Berdasarkan tingkat pendidikan kepala RT, semakin tinggi pendidikan kepala RT, maka semakin tinggi pula proporsi garam yang mengandung cukup iodium. Berdasarkan status pekerjaan kepala RT, proporsi tertinggi pada status pekerjaan pegawai dan terendah pada petani/nelayan/buruh. Proporsi di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di perdesaan.

Gambar 18.3 Kecenderungan rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan cukup iodium berdasarkan hasil tes cepat menurut provinsi, Riskesdas 2007 dan 2013

Tabel 18.2

Proporsi rumah tangga yang mengonsumsi garam mengandung cukup iodium berdasarkan hasil tes cepat menurut karakteristik, Riskesdas 2007 dan 2013

Karakteristik

2013 Karakteristik Pendidikan

Tidak sekolah

74,0 Tamat SD/MI

76,8 Tamat SMP/MTs

82,0 Tamat SMA/MA

85,1 Tamat Diploma/PT

88,1 Pekerjaan Tidak bekerja

83,3 Petani/nelayan/buruh

78,6 Tempat tinggal Perkotaan

72,3 Tabel 18.3 menunjukkan kecenderungan proporsi kadar iodium dalam garam RT berdasarkan

hasil metoda titrasi tahun 2013. Setengah sampel RT mempunyai garam kurang iodium (50,8%), jauh lebih rendah dibanding tahun 2007 (67,7%), sedangkan proporsi cukup iodium (43,2%) meningkat dibanding tahun 2007 (23,4%), dan RT dengan proporsi lebih iodium meningkat dari satu persen (2007) menjadi lima persen (2013).

Tabel 18.3

Kecenderungan proporsi kadar iodium (ppm KIO 3 ) dalam garam rumah tangga

hasil metoda titrasi, Riskesdas 2007 dan 2013 Kadar iodium

2013 Tidak beriodium

Nilai rata-rata dan simpang baku kadar iodium dalam garam RT berdasarkan hasil metoda titrasi tahun 2013 adalah 34,1+ 25,1 ppm kalium iodat (KIO 3 ), sedangkan tahun 2007 adalah 38,9 + 28,3 ppm kalium iodat. Dari nilai rata-rata ini menunjukkan hampir tidak ada perbaikan kualitas garam beriodium dari tahun 2007 sampai tahun 2013. Akan tetapi jika diperhatikan berdasarkan empat klasifikasi proporsi RT berdasarkan kadar iodium: tidak beriodium, kurang, cukup, dan lebih, maka terlihat terjadi pergeseran kearah yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2