Kepemilikan jaminan kesehatan
13.1 Kepemilikan jaminan kesehatan
Hasil analisis memberikan informasi tentang proporsi penduduk yang telah tercakup maupun yang tidak tercakup jaminan kesehatan. Jenis jaminan kesehatan terdiri dari; asuransi kesehatan (PNS, veteran, pensiunan PNS, pensiunan TNI/Polri), ASABRI (TNI/Polri aktif, staf Kementerian Hukum dan Keamanan), JPK Jamsostek, asuransi kesehatan swasta, tunjangan kesehatan dari perusahaan, Jamkesmas dan Jamkesda. Untuk kepentingan analisis Askes dan ASABRI dimasukkan dalam satu kelompok dikarenakan pemerintah juga membayar sebagian dari iuran jaminan tersebut.
Tabel 13.1 Proporsi penduduk menurut kepemilikan jaminan kesehatan dan provinsi, Indonesia 2013
Provinsi
Jenis Jaminan Kesehatan
Perusahaan Jamkesmas
Jamkesda Tidak
punya Aceh
ASABRI
Swasta
30,8 3,4 Sumatera Utara
4,1 59,3 Sumatera Barat
2,2 61,9 Sumatera Selatan
15,1 46,7 Bangka Belitung
45,5 34,0 Kepulauan Riau
7,9 48,3 DKI Jakarta
6,3 69,1 Jawa Barat
3,4 54,7 Jawa Tengah
2,9 52,9 DI Yogyakarta
7,7 32,5 Jawa Timur
67,7 11,0 Nusa Tenggara Barat
4,1 49,4 Nusa Tenggara Timur
2,8 31,7 Kalimantan Barat
12,5 58,6 Kalimantan Tengah
26,4 46,4 Kalimantan Selatan
9,6 60,9 Kalimantan Timur
35,4 30,2 Sulawesi Utara
3,5 48,0 Sulawesi Tengah
7,7 50,5 Sulawesi Selatan
49,2 14,0 Sulawesi Tenggara
15,3 26,6 Sulawesi Barat
5,6 44,5 Maluku Utara
10,6 52,5 Papua Barat
Tabel 13.1 menunjukkan 50,5 persen penduduk Indonesia belum memiliki jaminan kesehatan. Askes/ASABRI dimiliki oleh sekitar 6 persen penduduk, Jamsostek 4,4 persen, asuransi kesehatan swasta dan tunjangan kesehatan perusahaan masing-masing sebesar 1,7 persen. Kepemilikan jaminan didominasi oleh Jamkesmas (28,9%) dan Jamkesda (9,6%). Dari data tersebut juga menyiratkan adanya kepemilikan jaminan lebih dari satu jenis jaminan untuk individu yang sama.
Kepemilikan jaminan kesehatan penduduk menurut provinsi sangat bervariasi. Provinsi Aceh menjadi provinsi yang paling tinggi cakupan kepemilikan jaminan diantara provinsi lain, yaitu sekitar 96,6 persen penduduk atau hanya 3,4 persen yang tidak punya jaminan apapun. Sebaliknya DKI Jakarta menjadi provinsi dengan cakupan kepemilikan jaminan kesehatan yang paling rendah dengan 69,1 persen penduduk tidak memiliki jaminan.
Walaupun DKI Jakarta diketahui tidak masuk dalam kuota program Jamkesmas, namun terdapat 3,4 persen penduduk yang menyatakan memiliki Jamkesmas. Empat provinsi dengan cakupan kepemilikan jaminan kesehatan kurang dari 40 persen adalah DKI Jakarta, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur.
Tabel 13.2 Proporsi penduduk menurut kepemilikan jaminan kesehatan dan karakteristik, Indonesia 2013
Jenis Jaminan Kesehatan
Jamkesmas Jamkesda
punya Kelompok umur (tahun) 0-4
8,3 48,7 Pekerjaan Tidak bekerja
10,0 60,1 Petani/Nelayan/Buruh
11,0 51,6 Tempat tinggal Perkotaan
10,8 49,8 Kuintil Indeks Kepemilikan Terbawah
10,1 41,7 Menengah bawah
8,4 54,3 Menengah atas
Tabel 13.2 menggambarkan kepemilikan jaminan menurut karakteristik penduduk meliputi kelompok umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan kuintil indeks kepemilikan. Menurut tempat tinggal, penduduk di perkotaan lebih banyak yang memiliki jaminan kesehatan dibanding di perdesaan, terutama untuk jenis selain jamkesmas dan jamkesda. Sebaliknya, kepemilikan Jamkesmas dan Jamkesda lebih tinggi di perdesaan dibanding perkotaan.
Kondisi kepemilikan jaminan menurut kelompok umur memberikan gambaran yang bervariasi antar kelompok bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Kelompok umur di bawah 5 tahun adalah kelompok tertinggi yang tidak memiliki jaminan (62,6%), sedangkan kelompok umur diatas 55 tahun kepemilikan jaminan pada kisaran 46,6 persen sampai 48,7 persen sementara pada kelompok umur selain balita dan lanjut usia, juga masih tinggi atau diatas 46 persen yang tidak memiliki jaminan kesehatan.
Kepemilikan jaminan kesehatan menurut status pekerjaan menunjukkan kelompok tertinggi yang tidak memiliki jaminan adalah kelompok wiraswasta (60,1%), sedangkan yang terendah adalah pegawai (36%). Kelompok wiraswasta ini terdiri dari pedagang besar ataupun eceran, sedangkan untuk kelompok pegawai terdiri dari pegawai formal ataupun non formal. Sebanyak 48,1 persen Kepemilikan jaminan kesehatan menurut status pekerjaan menunjukkan kelompok tertinggi yang tidak memiliki jaminan adalah kelompok wiraswasta (60,1%), sedangkan yang terendah adalah pegawai (36%). Kelompok wiraswasta ini terdiri dari pedagang besar ataupun eceran, sedangkan untuk kelompok pegawai terdiri dari pegawai formal ataupun non formal. Sebanyak 48,1 persen
Menurut kuintil indeks kepemilikan, Jamkesmas dimiliki oleh kelompok penduduk terbawah, menengah bawah dan menengah, masing-masing sebesar 50,3 persen, 43,0 persen dan 32,1 persen. Akan tetapi Jamkesmas dimiliki juga pada penduduk menengah atas (18,8%) dan teratas (8,9%). Berbeda dengan Jamkesmas, kepemilikan Jamkesda tidak terlalu bervariasi untuk masing-masing kelompok penduduk berdasarkan kuintil indeks kepemilikan. Pada jenis jaminan kesehatan selain Jamkesmas dan Jamkesda, kecenderungan kepemilikan jaminan kesehatan lebih banyak pada indeks kuintil kepemilikan teratas.